"Ini cucu saya. Cucu kandung saya, jika memang kalian tidak bersedia memberikan nama. Saya yang akan memberinya nama." Wanita dengan rambut putih keturunan itu berucap tegas. Nada penuh penekanan dan pendirian menggema dalam ruangan bersalin di salah satu rumah sakit di California, Dignity Health.
Wanita itu menatap tajam suaminya, Kakek Suryo. "Bodoh!" hinanya kepada Suryo.
Sementara Suryo hanya menghela nafas lelah. "Dia juga anakmu, Honey."
Wanita itu berdecak sinis, menatap tak bersahabat pada menantu dan anaknya yang masih berpelukan sembari menangis. Anaknya terlihat berantakan, rambut yang acak-acakan tengah meraung dalam dekapan suaminya.
"Brenda, Fajar, dan kamu Suryo. Kalian jadi saksi, saya Nataline Clarie De Magellan memberikan hak waris kepada cucu pertama dan terakhir saya Nataniele Alanas De Magellan." Clarie melotot tajam saat suaminya hendak menyela. "Tanpa bantahan!"
Suryo mengalah, jika dia memaksa lebih istrinya untuk membiarkan orangtua cucunya yang memberi nama meskipun tanpa doa dan harapan. Namun ujung-ujungnya hanya akan ada hinaan dan siksaan fisik pada cucunya
Anas, nama itu ditetapkan Clarie sebagai nama panggilan dari cucu kesayangannya.
Clarie menatap Anas kecil lembut, mencium setiap bagian tubuhnya. Mulai dari telapak kaki, perut, pipi, mata, rambut dan terakhir punggung tangannya. "Kamu harta Nenek sayang."
Wanita itu menatap haru Anas kecil yang menguap dengan mata tertutup. Bayi yang masih merah itu terlihat tampan dimata Clarie, menurutnya muka cucunya ini persis seperti muka orangtuanya.
Wanita itu tertawa bahagia, mengecup kembali hidung kecil Anas.
Baru beberapa hari dia tertawa bersama dengan cucunya, dan baru beberapa hari dia tinggal pulang ke rumah, namun kabar dari suaminya berhasil membuat Clarie marah besar. Wanita itu membanting semua perabotan rumah sakit di depan Suryo, Brenda dan Fajar.
Semua yang ada dalam pandangannya dia banting, tak peduli dengan konsekuensinya.
"BR******! BA*****N! BE***** SI****! NGGAK BECUS KALIAN JADI ORANGTUA! SAYA YANG AKAN MERAWAT ANAS SAMPAI DIA BESAR! AKAN SAYA JAGA DENGAN SEGENAP JIWA SAYA! DAN KALIAN JANGAN PERNAH BERTEMU DENGANNYA LAGI!" Clarie menunjuk pada Fajar yang memeluk Brenda. Wanita dengan pakaian rumah sakit itu terlihat ketakutan, apalagi melihat suaminya yang dipukuli habis-habisan oleh Ibunya.
Ibunya terlihat marah besar, Brenda tak pernah melihat wanita itu marah seperti ini. Akibat dia lebih dekat dengan Papanya daripada Mamanya, membuat Brenda merasa sedikit segan terhadap wanita itu.
Clarie yang melahirkannya, namun wanita itu jarang berada di rumah. Brenda tidak pernah tahu apa pekerjaan Ibunya. Yang selalu di rumah dan menemaninya adalah Papanya. Hingga dia dewasa dan menikah pun, rasa segan terhadap Ibunya tidak pernah berubah. Clarie terlihat lebih tegas dan galak daripada Suryo.
Clarie, gadis California yang bertemu dengan Suryo. Mereka menikah setelah beberapa kali pertemuan dalam jangka waktu 6 bulan. Clarie dulu yang meminta Suryo untuk segera menikah dengannya. Hingga mereka dikaruniai seorang anak perempuan, yang mereka beri nama Brenda. Brenda Lousy Madomma.
Clarie sengaja tidak memberi marga pada nama anaknya, karena dalam tradisi keluarga Magellan, anak perempuan tidak membutuhkan marga. Marga akan disematkan saat sudah memiliki suami, dengan menggunakan marga milik pihak laki-laki.
Clarie sendiri memiliki marga karena dia pewaris. Pewaris asli dari keluarga Magellan yang ke-16. Dan saat ini Anas yang akan dia lantik menjadi pewaris.
Brenda menikah dengan Fajar saat usia keduanya 23 tahun. Bagi Clarie itu masih terlalu muda bagi mereka, namun Brenda bersikeras dia akan menikah saat itu juga. Clarie yang memang emosian, tanpa sengaja mengucapkan kalimat yang membuat Brenda memilih kabur dari rumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANASTASYA {END}
Teen FictionDicintai secara tsundere? Di mana enaknya?! About Tasya dan Anas. Keadaan yang mengikat Tasya dan Anas dalam suatu hubungan pernikahan. Akibat wasiat dari Nenek Tasya, kehidupan Anas bertambah rumit. Anas hanya ingin mencapai tujuannya, berharap ti...