"LIAAAAAA ?!"
"LIAAAA BANGUN !!"
Sengaja aku teriak,biar semua telinganya pengap.Ini hari ke lima aku di Bandung,dan dihari sabtu begini jika aku tidak ada semuanya pasti menghabiskan waktu mengeram didalam kamar masing-masing.Pun dengan si Tuan takur !
Kalian tau siapa yang aku mention sebagai Tuan takur ? Ya,dia suamiku.
"ABAAAAANGGG ?! Bangun gak ??"
Bang Ali masuk,dengan muka bantalnya.
"Astaga Ebi ? gak keputus apa itu urat leher teriaaaaakk aja kerjaan lo.Suara lo ngalahin toa sampe kedengeran didepan.Syok gue tau !"
"Sengaja ! Biar lo pada bangun semua.Mana motor gue ?!"
Langsung saja ku tanya,karna semenjak Mas Alfi keluar dari RS Bang Ali menghilang.
"Ck,bisa aja kali Bi.Tuh,di garasi"
Setelah menjawab,Bang Ali berlalu pergi dengan gaya menyebalkan ! melambaikan tangan seperti banci.
Aarrggghhh !
Aku mengecek motorku yang sudah lama tak ku sentuh.Selama aku tidak di Bandung,Bang Ali lah yang selalu memakai kendaraan itu kemana-mana.
Mataku membulat lebar.Bukan main !
"BANG ALIIIIIIIIII !!!"
"BANG ALI SINIIIII !!"
Dia keluar lagi,dengan handuk dilingkar di leher.
"Apa lagi Ebi ?!"
"Ini kenapa motor gue kotor kek gini hah ?! Dari mana aja lo Bang ?"
Wajahnya sungguh menyebalkan,menampilkan rasa yang sama sekali tidak bersalah.
"Malah nyengir ! gue tanya DARI MANA NIH MOTOR KAMPRET ?!"
"Aduh Ebiiiiii ! Bisa gak sih gak usa pake teriak-teriak ? Kek di hutan aje"
Keluhnya menutup telinga.
"Ya udah jawab.Lo pake dari mana nih motor ?"
"Hhh ! gue paketan jali-jali dari kampung kameramen"
What the hiil ?
"Kemarin kapan bangsit ?! kenapa nggak dicuci dulu hah ? Gue gak mau tau ya,POKOKNYA CUCI MOTOR GUE SAMPE BERSIH !!!
"Iyee iyee ah ! Ngomel aja kerajaan ye.Gak pegelinu ape dagu ye kek ibu tiri ? hadeuuuhh Kalau eyke jadi Alfi bisa gilingan gue lama-lama"
Jawabnya lagi-lagi melambai dengan jemari yang diselip-selip ke telinga sambil memutar-mutar bola matanya malas.
Hah ?
Aku jadi palanga-plongo dibuatnya.
"Mangap lo.bye !"
Anjir !
"Eh anjing ! Main pergi aja.Sini lo !"
Aku mengejarnya,menari kera bajunya.
"Apose lalai Ebiiiiiii ?"
Demi Tuhan Bang Ali kenapa jadi begini sih ?
Aku bersedekap pinggang,menatapanya penuh emosi.
"Sering keluar,balik-balik kenapa lo jadi kek gini hah ?!"
Tanyaku menelisik tubuhnya dari ujung kaki sampai kepala.Ku putar badannya,memeriksa barangkali ada yang salah dari Bang Ali ini.
"Ebiii ih ! Puspa kepelong eyke"
Oh my god !
Rasanya aku ingin menjedotkan kepalanya ke tembok.Sepertinya memang ada yang salah dari Bang Ali.Atau jangan-jangan dia sedang mabuk ?
"Heh ! Lo mabok ?"
Tanyaku melototinya.
"Ck,sapose yang mabora sih ? orang fine-fine aja kali.Udah ah.Akika lapangan bola.Alias,aku lapar bo !"
"BANG ALIIIIIIIIIII !!!"
"HAHAHAHAAA"
Nafasku memburu.Sungguh emosiku meluap-luap naik ke ubun-ubun.Semua hyena di rumah ini tidak ada yang benar.
Aku yang duduk di ruang tamu dengan segelas teh jahe hangat,melirik Lia yang keluar dari kamar bersamaan dengan Ayahnya yang juga baru keluar kamar.dandanan Lia sudah segar tanda habis mandi.
Sementara Alwi yang di ruang Gym,sengaja tidak ku ganggu.Hampir beberapa bulan terakhir baru kali ini anak itu sempat berolah raga,walaupun bangunnya terlambat.
"Good morning everyone !"
"morning to darling"
Itu Mas Alfi,yang menjawab putri kesayangannya.Tak lupa cupika-cipiki yang membuat keningku semakin keram.
"morning Bun"
"morning to sweey"
Jawabku memijit pelipis.
Mas Alfi mendekatiku,mencium pipi dan keningku lalu duduk disebelahku.
Sejenak mereka terdiam,mungkin sedang berpikir aku kesambet apa lagi.
"Why mom ? Kok kek BT gitu sih ?"
"Kalau kek gini,pasti ada yang abis ngeluarin jin singanya Bunda"
Tepat sekali tebakanmu Mas ! Termasuk anda Bapak Mohammad Alfi !
"Eummm...kalau Lia guess siiihh ? Pasti Bang Ali.Iya kan Bun ?"
"Yank,itu Bang Ali kenapa jadi ngelambai gitu sih ? Kok aku baru nyadar ?"
Ku lihat Mas Alfi menahan senyum.Apa aku terlalu banyak melewatkan perkembangan keluargaku,atau memang Bang Ali cuma sengaja mengerjaiku ?
"Tanya ke partner-nya aja yank"
"Siapa ?"
Tawa Lia seketika pecah.
