49

66 4 0
                                    

"Aahhh !"

Aku membanting tubuh di kasur meredakan lelahnya perjalanan.Aku rindu kamarku yang seminggu full ku tinggalkan.

Aroma khas kamar ini selalu menenangkan perasaanku jika setiap menghabiskan waktu di rumah.

Ku sadari,ada yang sedikit berbeda dari kondisi kamar ini.Barang-barang tertata lebih rapi,bersih,juga seprai yang berganti motif dan ruangan lebih wangi.Lia benar-benar menepati janjinya,demi iPhone terbaru.

Mas Alfi masuk dengan dua koper yang digerek,juga tas besar yang berisikan pelintiranku yang katanya membuatnya ribet sudah seperti orang mau pindah rumah.

"Mandi dulu yank"

Aku mendengus,melanjutkan rebahan malasku yang meminta ditebus.

"Yaaank ?"

Lagi,dia menegur.

"Ck,bawel amat sih !"

Cibirku menutup penuh tubuhku dengan selimut.

"Ngomong apa tadi ?"

"rtgqlpxtfipklqrttt"

"Mulaiiii ngedumelnya ? Kalau dikasita-..."

Aku bangkit dengan kesal meninggalkannya keluar.

"Yank ?"

"MALES !"

Jawabku berteriak.Bodo amat dengan dia yang pasti mengumpat serapahku.Hahaha !

🌻

Cuaca kota Bandung malam ini cukup bersahabat.Kami berkumpul didepan rumah dibawah langit yang cerah.

Alwi memesan beberapa macam cemilan dan makanan dari Caffenya untuk menjadi pelengkap obrolan kami.Kebetulan,putraku itu tidak memiliki jadwal praktek ataupun dinas malam di rumah sakit.Liapun sama,sengaja mengosongkan planing bersama temannya karna besok aku harus pulang ke kotaku.

Bang Ali dan Umar menyiapkan Grill Pan di meja untuk mereka Barbequean padahal beberapa makanan belum disentuh.

"Lia ?"

Si gadis manyunku itu tak menggubris panggilan Bang Ali-nya,bermain ponsel dengan santai sambil menggoyang-goyangkan kakinya yang disilang menopang disatu kursi didepannya.Sesekali bibirnya bersenandung dengan wajah serius.

"Lia ?"

Dua kali,dan masih saja tak menjawab.Aku menggeleng melihat kelakuan tuan putri manja itu.

"Bi,kalau dagingnya gak cukup hp si onoh aja yang dipanggang disini"

"Pppfffff !"

Aku yang sementara menyeruput Cocktail hampir menyemburkan tawa.

Sindiran Bang Ali berhasil menarik bola mata Lia.

"Bang Ali ngomong apa tadi ?"

"Kodok loncat kecebur di got !"

Aku menahan tawa,ku lirik Mas Alfi dan Alwi pun sama.Mas Alfi Lekas membuang muka pura-pura tak mendengarnya sambil bersiul.

"Bang Ali nyindir Lia ya ?!"

"Iihh PD amat dah ! Maluku di Ambon !"

Bang Ali mulai mengeluarkan tingkah bancinya,dan Lia semakin geram dibuatnya.

"Yang bilang Maluku di dengkul siapa ?"

"Mana eyke tewes ?"

"Lia sumpain Bang Ali jomblo sampe jompo !"

Umar yang sedang mengatur alat catur di meja,ikut tertawa.Begitupun dengan aku,saling membalas tawa yang renyah.

"EGPCC.Emang gue pikirin cuih cuih !"

Balas Bang Ali tak mau kalah dengan tangan yang melambai.

"Dari pada situ,punya pacar tapi gak diapelin.Aduuuhhh aciaaannn bingiiittssss deh !"

"Papaaahhh Bang Ali tuuuhhhh ?!"

"Nyenyenyenyenyeeeee"

"Papaaaaaahhh !!"

Mas Alfi terkekeh menghampiri anak gadisnya.

"Huss iih.Bang Ali becanda doang.Gak usa digubris"

Lia memeluk dan menenggelamkan wajahnya di perut Ayahnya.Sambil berdiri,Mas Alfi mengelus lembut kepala Lia sesekali mengecupnya,membuatku menggeleng.

"Manjaaaaaa inget umur zeyeengg !"

"Biarin wleeee !"

Balas Lia menjulurkan lidah,lalu menyembunyikan kembali wajahnya diperut Ayahnya.

"Dari pada Bang Ali gak ada yang sayang ? Katciyaaaannn"

"Yakiiiiin bakal masih disayang kalau...?"

"Kalau apa ?!"

Desis Lia menatap tajam Bang Ali yang begitu santai dengan kegiatannya memanggang daging dan beberapa sosis.

Dia mengedikkan bahu,melirikku sebentar lalu melanjutkan ledekkannya.

"Gue denger-denger lo lepas IUD yah Bi ? Waahh gue sih ngedukung banget,biar ponakan gue nambah lagi dan rumah pasti makin ra-..."

"BANG ALI STOP !!"

"Papaaaahhh huuuuuu Bang Ali Paaaahhh iiihhhhh !! Dasar nyebelin !"

Tanpa melepas pelukkannya,dia mengadu sambil menghentakkan kakinya menengadahkan kepala dengan wajah yang mulai memerah.

Kali ini,Bang Ali berhasil mengerjainya.

"Udah,udah.Lia kan tau sendiri Bang Ali suka jail ? Rugi dong kalau diladenin ? Mending makan daging sama sosis tuh,udah ada yang mateng separuh"

"Gak mau yang dimasak Bang Ali !"

"Yaudah kalau gak mau"

"Emang gak mau !"

"Buat Nyokap lo aja lah.Biar makin subur kandungannya hihihi"

"BANG ALIIIIIIIII !!!"

"Hahahahahaa"

Ting !

Trouble maker
Siapa Ayy ?

Deg !

Seketika,didetik itu juga jantungku rasanya berhenti berdetak.Nafasku tercekat,juga lidahku kelu.

Ayy ?

Tanganku gemetar memegang ponsel,juga berkeringat.

Ayy ?

Dari mana nama itu dia tau ?

Dan kenapa malah Ayy ?

"Yank,are you okey ?"

Tuhan....

Bersuami duaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang