Guyuran air dingin membasahi seluruh tubuhku.Aku duduk dibawah shower menekuk lutut dengan tatapan kosong.
Pikiranku berkelana pada penjelasan Mas Alfi beberapa jam yang lalu,membuat tidurku tak lagi berguna.
Aku memilih mendinginkan kepala yang panas ditengam malam-lagi.Pun dengan Mas Alfi,dia memilih keluar dan menghabiskan malam bersama Bang Ali seperti yang sudah-sudah.Itu cara yang dia lakoni setiap kali kami bertengkar,atau kadang juga dia menghabiskan waktu di ruang kerjanya.
Tapi tadi,aku memintanya untuk lebih baik keluar saja karna aku ingin sendiri.Ruang kerjanya disekat tembok kamar kami,masih satu ruangan dengan kamar ini.
Loli ? Rupanya tidak jauh berbeda denganku.Wanita itu memiliki kisah yang hampir sama dengaku,tapi aku benci.
Kenapa harus Mas Alfi ?
Dari sekian banyaknya pria dimuka bumi ini,kenapa harus Mas Alfi dipertemukan dengannya ?
Aku tidak marah dengan wanita itu.Yang membuat aku benci adalah takdir.Aku takut jika Mas Alfi akan melakukan hal yang sama ketika bertemu dengan wanita yang memiliki nasib sepertiku.
Dan dengan sendirinya,air mataku luruh tak kalah derasnya dengan air yang mengguyur tubuh telanjangku.
"Arrrggghhhh !!!"
Kenapa nasib mempermainkanku sebercanda ini ?
Haruskah aku menyerah saja ?
Tapi bagaimana dengan anak-anakku ?
Ya Tuhan....
🌻
Hari berganti kembali malam.Aku yang tengah duduk di ruang tengah dihampiri Mas Alfi.
"Yank ?"
Aku menoleh sebentar,lalu memindai pandangan kembali kelayar TV.
Hubungan kami belum bisa disebut kembali baik.Tapi kami sudah lumayan saling memberikan ruang berbicara meski sesekali.Dan pikiranku,kembali berputar pada kejadian subuh tadi.
Ah,rasanya aku ingin menghilang saja dari muka bumi ini.
"Kamu udah buat aku marah yank...aahhh...ngghh aaahhh...."
"Akuhhh aahhh...kanghhennhh bangetthhh aahhh...Oowwhh....fuck !"
"Gak kuatthh aahhh ahhh nahannhh dua mingguuhh yankkhhh aahhhh...."
Anjing !!!
Aku menggeleng menghalau desahan merdu sialan itu.
"Yank ? are you okey ?"
Aku tersadar,dan terbata.
"Hem ? Oh,i-iyah...im okey..."
Demi Tuhan ! Semoga Mas Alfi tidak melihat rona pipiku yang bersemu.
Damn !
"Yakin ?"
Ck apaan sih nih laki ?!
"Iyah yakin !"
Jawabku kasar dan tak mau melihat wajahnya.
"Aku cuma mastiin yank.Kok jawabnya kasar banget gitu sih ?"
Lagian nanya mulu !
"Aku gapapa"
Egoku,tak mau melihat wajahnya.Aku malu.
"Boleh gabung hem ?"
Hem ? Demi Tuhan Mas...
"Kamu gak kangen hem...? Ahhh...sshh oowhh...aahhh..."
