47

77 5 0
                                    

Mata sayuku menatapnya dari bawah,meremas rambutnya yang berjongkok didepanku yang sedang menjilat klitorisku.Ini lebih,lebih dan lebih nikmat lagi.Lidah kenyalnya terus memutar dan sesekali dimasukkan kelubang surgaku.

"Oowhh !"

"Hehemm ? enak hem ?"

Aku tak sanggup berkata-kata,yang ku lakukan hanya mengangguk pasrah dan menjilat-jilat bibirku Sendiri.Karna merasa masih kurang,ku tarik sebelah tangannya meremas gundukkan kenyalku,dan dia tau apa yang ku mau.

Jemarinya nakal lagi,memilin-milin putingku menciptakan rasa ngilu yang geli.

"Ngghhh aahh !"

Aku mengeluh,saat kembali lagi dia menusuk rongga elastisku dengan dua jarinya.Sepertinya,kali ini Mas Alfi benar-benar menghukumku dengan surga dunia.Dan rasanya,aku ingin meledak lagi untuk kedua kalinya karna ronggaku berkedut.

"Mau keluar lagi hem ?"

Aku merasa kedutan itu mulai naik,mulai menjempit kemarinya yang sudah terlalu basah itu membuatku panas sampai ke ubun-ubun.

"Come on honey ! Come on !"

Dia berkomando,dan aku mencapai klimaks-lagi.

"Aaaaakkkhhhhh Fuucckkk !!!"

Belum surut pelepasanku,tubuhku ditarik dan didorong ke kasur.Dengan gesit,dia membuka celana terakhirnya dan melemparnya asal.Mas Alfi sudah telanjang,berdiri didepanku.Batang perkasanya sudah menegang,bersiap menghukumku jauh lebih kejam lagi.

Dibukanya kedua pahaku,mendekatkan wajahnya disana dan menghirup sisa-sisa aroma orgasmeku.

"...Semenggairahkan ini kamu yank ?..."

Ujarnya dengan mata yang memerah.

"Lakuin apapun yang kamu mau..."

Balasku dengan senyum miring.

Tanganku ditarik hingga aku duduk,dia memajukan pinggulnya dan aku tau maksudnya.Tanpa diperintah,ku remas pelan benda tumpulnya.

Kali ini,aku harus membuat Mas Alfi tidak akan bisa melupakkan moment ini.Ku oral miliknya,dia tidak mendesah,tapi mengerang.Aku tersenyum bangga dibalik kerjaku,terus ku lakukan sampai mentok.Ini bagian paling favorit Mas Alfi setiap kami melalukan for play.

Aku tidak jijik,malah aku menyukainya.Karna bisa merasakan langsung ketegangan urat-urat dagingnya yang kekar.

"Terusss yankhh...laggiihh ahh fuck !"

"Anjjjhhh akkhh !"

Terus ku maju mundurkan kepalaku,menghisapnya kuat.Dia mengeluh meminta lebih.Ku turuti kecepatannya,dan aku merasakan kedutan itu.

"Yank ! Jangan distop ! Akuuhhh aaakhhh ! fuck yank fuck !"

Ku tekan kuat sampai mengenai tenggorokkanku.Dan yaah,lahar panas itu bersembur didalam mulutku.

"Ooowgghh fuck !! Akkhhh ! Hhh ! hhh..."

Ku tunggu sampai tetesan terakhir,baru ku lepas dari mulutku.Kami saling menatap,tersenyum.

"Sekarang,bagian inti.Are you ready ?"

Tentu saja aku tidak menolaknya.

Aku berdiri,melingkar lengan di bahunya,melumat kasar bibirnya.

"hemmpphh...eummhhpp..."

"ssrrllpphhh...eumpphh..."

Kedua buah dadaku diremas kuat lagi,ku angkat sebelah kaki dan mengarahkan batang kerasnya kemilikku.Masih saling melumat,dia menekannya hingga ku rasakan sesuatu memasukiku.

Bersuami duaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang