Benar,dia menuruti permohonanku.Aku digendong menuju kamar.Sambil berjalan,kami tidak melepas pagutan satu sama lain.Seperti tidak ingin melewatkan cecapan yang semakin panas.
Pintu kamar dibuka kasar.Aku didorong ke tembok,saat pintu dibanting dengan tendangan.Buru-buru,dasterku dibuka dan dilempar sembarangan seolah dunia akan berakhir.
Tubuhku polos,tak ada sehelai benangpun yang membalutnya.Kerjaan suamiku yang disulut kerinduan.
Aku dipahat habis-habisan,menciptakan bunyi yang membekas kemerahan.Seluruh kulitku seolah ditandai bahwa hanya dia pemiliknya.
Mas Alfi,tak melewatkan seincipun dari bagian-bagian yang ku miliki.
"...puasin akuhh hhh..."
Baik !
Aku mengiyakan dalam hati.
Dia tau suara hatiku,dia tau apa yang aku inginkan,diapun tau cara bagaimana yang ku suka.
Ku balas dia dengan kasar.Aku tak kalah buru-burunya melepas semua pakaian yang membungkus tubuh beraroma maskulinnya.
Aku jauh lebih gila disini.
Kami sudah sama-sama polos.Pagi ini,akan menjadi pagi yang panas.
Kembali aku ditarik,tapi kali ini aku dibanting ke ranjang.Tanpa diintruksi,ku lakukan gerakkan sesuai permintaan sorot matanya.
Jleb !
Benda tumpul itu memasukiku.
"Akkhhhh !"
Hanya erengan,yang bisa ku luapkan.
Aku tak mempu berkata-kata manis lagi.
Perlahan temponya dimainkan.Dia memompa sesuai naluri kedewasaannya.Aku suka melihat sayu mata suamiku.Apa lagi setiap dia menyebut namaku ditengah-tengah erangan dan gempurannya yang lembut tapi menekan.
Keringat kenikmatan yang bercucuran di tubuhnya menambah sisi dalam diriku meminta lebih.Aku sangsi kali ini kakiku tidak akan bisa berjalan.
Mas Alfi begitu semangat,organ bagian bawahku terasa penuh,dan aku sungguh terbuai.
"Yankhhh akkhh !"
Kepalaku linglung.Dari celah kelopak mataku yang sesekali terpejam,bisa ku tangkap rautnya yang semakin memerah.
"Ebiiihhh hhh anjjjhhh..."
Suaranya serak dan semakin berat.Aku suka !
Ku peluk bahunya,mencakar kecil bokong kekarnya melampiaskan kenikmatan yang tidak bisa ku rangkai dengan kata-kata.
Yang lebih mendambakan adalah,dia yang begitu kuat membuatku sudah beberapa kali klimaks.
Aku selalu puas.
"Alfiihhh sshh hhh akhh..."
"hehem ? apa sayang ? hhh akkhh ! ougghh..."
"Anak-anak ahhh hhh...ahhh,udahhh mau pulanghhh..."
"biarin ajahhh...aku masih mau lagihh ooughhh !"
Benarkan ?
Aku tak sanggup membantah.Aroma kenikmatan ini mampu membuatku lupa akan semuanya.Lupa pada kenyataan bahwa hidupku bukan hanya disini.
Mas Alfi memutarku keatas.
Dari semua aktifitas yang kami lakukan,ini salah satu bagian teramat-amat menggilakan.Aku merasa dispecialkan,merasa lebih leluasa dan dipuja.
Dari atas,bisa ku pandangi lebih jelas bagaimana matanya memejam,bibirnya yang sesekali dijilat dan aku hanya bisa menggigit bibir.
Demi Tuhan,ini seperti surga.
"terusshh sayangghhh hhh ugghh ! fuck !"
Seperti diperintah,akupun semakin semangat melenggok pinggul diatasnya.Ku berikan dia gerakkan terbaikku,hingga menyebut namaku saja dia tidak mampu.
Seketika aku merasa ingin meledak kala organ kenyal bagian bawahku ditekannya.
Aku ingin teriak,dan memang...gejolak itu semakin naik saat tekanan jemarinya itu tepat mengenai bagian titikku.
Mas Alfi !
Bagian pahaku semakin panas,gerakkan ku cepatkan kala rongga organku merasakan kedutan.
Aku tau dia akan sampai,semakin ku tambah ritmenya membuai semua syarafnya berujung keram.
"Ebiihh ! im realy like this !"
Aku bangga.
"im realy-realy likeeeehhh !!!"
Keluhannya,tidak ku pedulikan.
Ku pastikan kali ini Mas Alfi tidak akan bisa melupakan yang aku berikan.
Satu kali hentakan,kami saling menempelkan badan.Seisi kamar ini menjadi saksi bagaimana desahan indah saat sesuatu itu meledak bersamaan.
"ALFIIIII !!!"
"EBIIIIIII !!!"
Tuntas !
Aku gemetar diatasnya.Meresapi tetes-tetes kenikmatan itu menjalar keseluruh aliran darah.
Jelas sekali terasa bagaimana panasnya kegiatan kami barusan.Hingga mengabaikan ketukkan pintu yang Lia lakukan.
Seperti dugaanku,kedua anak itu baru saja pulang.Untung saja,kami sudah selesai.
Pahaku yang masih gemetar dielus Mas Alfi.Selalu begitu setiap selesai beraktifitas.
Inilah kenapa aku selalu mendamkan Mas Alfi.Aku selalu mendapatkan hal-hal yang disukai para wanita.
Dengan ini,ku nobatkan suamiku yang paling luar biasa.
"BUNDAAAAAAA !!!"
Astaga !!!
Mas Alfi,terbahak-bahak melihatku lari ke kamar mandi tampa busana.
