257, Di Dermaga

85 26 2
                                    

Melihat polisi langsung bersiaga dengan senjata di tangan, berdiri di buritan yang nyaris sejajar muka laut, Broto langsung menjadikan istrinya sebagai sandera dengan pistol di pelipis Nia. Fabian langsung mundur.

"Pergi, Bang. Pergi."

"Kalian dengar kan?" Suara Broto menggelegar. "Ya sudah, pergi aja."

Polair sudah mendekat. Ini tidak akan mudah. Tapi seharusnya tidak terlalu sulit. Speed boat Polair versus yatch, Broto tidak bisa kabur. Tapi Broto memegang Nia sebagai kunci. Ini memang seharusnya tidak sulit, tapi ini sangat berbahaya.

Yatch terjebak di dermaga. Namun melihat ada tawanan, Polair memberi jalan. Fabian makin panik.

"Nia, ke sini, Dek. Ayo pulang."

Bodoh, bodohlah. Dia tidak tahu harus berkata apa. Tapi kebodohan Fabian membuat Broto lagi-lagi terbahak lepas. Pegangannya sedikit goyah, tapi yang sedikit itu dimanfaatkan salah satu petugas. Nekat.

.

DOR

.

"AAARRRGGGHHH...!!!"

Pistol jatuh dari tangan Broto. Pegangannya pada Nia pun longgar, membuat perempuan itu limbung kehilangan sandaran.

.

Byur

.

Melihat adiknya tercebur, Fabian dan Ari langsung menceburkan diri. Broto yang jatuh sambil memegang lengan berdarah berusaha menyambar pistol. Fabian terlalu fokus pada adiknya, tapi Ari tidak. Dia mengubah arah, langsung menuju buritan. Broto berhasil menyambar pistol yang langsung dia tujukan pada yang akan menyentuh Nia.

"FABIAN!! WATCH OUT!"

.

Dor

.

"AAARRRGGGHHH...!!!"

Gerakan Fabian limbung ketika rasa panas menyebar di lengan. Darah mulai merembes ke air, tapi Nia semakin tenggelam. Fabian makin panik.

Polair sudah berlompatan ke yatch untuk mengurus anak buah Broto. Polisi bersiaga di dermaga, berusaha melumpuhkan Broto dari jauh. Namun Ari sudah sampai di bibir buritan. Dalam satu lompatan, dia sudah berdiri di sana dan tanpa menunggu stabil dia menendang tangan Broto yang memegang pistol. Pistol meluncur di lantai lalu tercebur ke laut. Melihat lawannya sudah tidak bersenjata, Ari tak berwelas asih. Dia menarik Broto lalu—

.

BUG

.

Sepertinya lelaki itu kehilangan satu atau dua gigi. Ari masih ingin melampiaskan marahnya, tapi dua orang polisi menahan lelaki itu. Ketika tangannya tertahan dua polair, dia menyempatkan diri mengangkat tubuh dan melayangkan tendangan sekuat tenaga ke arah Broto. Lelaki itu terpental ke lambung kapal tapi tiga mereka pun tercebur ke laut.

Kembali, tidak menunggu waktu, Ari menyambar pelampung, melempar benda itu ke arah Nia lalu berenang ke arah Fabian.

Nia berhasil menyambar pelampung, Ari berhasil meraih Fabian.

"Are you okay?"

"I'm fine. Urus Nia cepat." Ari kembali mengayuh tangan beberapa kali untuk meraih Nia.

Angkasa dan Tristan meraih Fabian lalu berdua menarik makhluk itu ketepi. Nia menjadi urusan Ari. Yatch menjadi urusan polair.

Mereka sampai di dermaga nyaris bersamaan. Tristan dan Angkasa menarik Fabian lalu menarik Nia, membiarkan Ari berusaha naik sendiri.

Di Sudut-Sudut Hati 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang