CHAPTER 32

872 83 4
                                    


***

Bugh

Sebuah tendangan keras dari gracio berhasil mengenai rusuk chika hingga ia terjatuh dan meringis kesakitan.

"Akhh... Shtt.." Ringis chika.

"Gimana kalo kata akhiri saja.." Ucap gracio meremehkan.

Gracio langsung mendekati chika dan menendang nya kembali hingga membuat chika sedikit berguling ke belakang namun tendangan gracio masih bisa ditahan oleh chika.

Bugh

"Ck.." Kesal gracio karna chika menahan seranganya.

"Tidak semudah itu... Tuan Gracio.." Ucap chika sambil mencoba bangkit kembali.

Kini gracio sudah cukup kesal karna chika dari tadi tidak menyerah.

"Akan gue habisin lo.. karna lo udah nyakitin adik gue!" Ucap chika dingin.

Perlahan chika mulai bangkit kembali meski sudah banyak luka di tubuhnya namun ia tak menyerah.

"Masih bisa berdiri ternyata.. oke kalo gitu..." Ucap gracio sinis.

Gracio pun melihat ada sebuah balok kayu tergeletak di dekatnya. Melihat itu gracio tersenyum licik dan dengan cepat gracio pun mengambil balok kayu tersebut.

Bugh

Sebelum gracio berhasil mengambil balok kayu tersebut chika sudah lebih dulu menendangnya hingga terpental ke belakang.

"Jangan remehin gue.. gracio!" Ucap chika sambil tersenyum miring.

Chika pun langsung mengambil balok kayu tersebut dan menyerang gracio.

Bugh

Bugh

Chika terus menghajar gracio tanpa ampun hingga gracio terluka cukup parah namun masih sadar meski banyak darah menetes dari tubuhnya.

***

Sedangkan oniel yang sedang fokus bertarung dengan beberapa orang yang ada di depanya. Ia tadi tak sengaja melihat chika yang jatuh dan kesakitan hingga membuatnya kurang fokus.

Akhirnya karna kurang fokus ia pun terkena pukulan yang cukup keras dari salah satu musuh yang ada didepanya itu.

Bugh

"Shtt.." Ringis oniel.

"Jangan alihkan fokus lo saat bertarung." Ucap orang itu.

Oniel pun langsung diserang habis habisan oleh beberapa musuhnya itu.

Bugh

Bugh

ada beberapa pukulan yang berhasil ia tangkis dan ada juga beberapa yang berhasil mengenainya. Hingga ia mendapat sebuah tendangan yang sangat keras pada perutnya.

Bughh

"Uhuk.. uhuk.." Batuk oniel disertai sedikit darah keluar dari mulutnya.

Oniel mengusap darah yang keluar dari mulutnya itu kemudian menatap beberapa musuh yang ada di depanya itu dengan tatapan tajamnya.

"Boleh juga pukulan lo.." Ucap oniel meremehkan.

"Tapi masih belum cukup untuk kalahin gue.." Lanjutnya.

"Ck.. dasar bocah sombong.." Kesal orang itu.

"Liat aja lo.. gue bakal habisin lo.. dan temen lo itu.!" Lanjutnya.

"Coba aja kalo bisa.." Remeh oniel.

Orang itu cukup terpancing emosi oleh ucapan oniel barusan hingga mereka menyerang oniel dengan sembarangan.

Kalian Rumahku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang