CHAPTER 52

722 82 5
                                    

***

Kini terlihat gita yang sedang makan malam bersama gerald dan keluarganya. Kini kondisi gita sudah jauh lebih baik bahkan infusnya sudah dicopot siang tadi. Gita pun ikut makan malam bersama mereka dan meminta izin untuk pulang karna sudah 2 hari ini gita tidak pulang dan tanpa kabar sama sekali.

Setelah makan malam selesai gita pun memulai pembicaraan untuk izin pulang sekaligus mengucapkan terima kasih atas segala hal yang sudah gerald dan keluarganya berikan padanya.

"Ekhemm.."

Mereka yang mendengar deheman gita pun menoleh pada sumber suara.

"Maaf Om, tante.. kak.. dek.. boleh minta waktunya sebentar."

"Ada apa gita?"

"Sebelumnya saya mau mengucapkan terima kasih banyak karna sudah mau ngerawat saya beberapa hari ini.. malam ini saya akan pulang."

"Kamu yakin mau pulang malam ini? Kamu baru aja sembuh lo?"

"Iya tan.. Udah 2 hari aku gk pulang dan gk ngabarin keluargaku, mereka pasti nyariin aku.. jadi malam ini aku mau pulang."

"Gk mau pulang besok aja git?"

"Nggak om.. udah 2 hari aku bolos sekolah.."

"Ya udah.. kalo itu mau kamu, biar om anter kamu pulang."

"Nggak usah om.. biar aku telfon orang rumah aja suruh jemput."

"Nggak.. biar om anter aja, sekalian mau jelasin ke orang tuamu.. takutnya nanti mereka salah paham dan marahin kamu."

Gita pun berpikir sejenak dan akhirnya menyetujui ucapan gerald untuk mengantarnya pulang.

"Ya udah kalo gitu.. sekali lagi terimakasih om.. maaf kalo selama saya disini jadi ngrepotin kalian.. saya benar benar minta maaf."

"Nggak kok.. justru kita seneng, karna tante jadi ngerasa punya anak yang bener.."

"Ohh.. jadi maksud mama kita gk bener?"

"Mama parah banget bilang anaknya gk bener."

"Iya.. padahal kita kan baik, nurut lagi."

"Dih.. sejak kapan kalian baik dan nurut? Tadi aja kalian bolos sekolah."

"Kok nyalahin kita? Salahin papa tuh."

Gerald yang merasa namanya dibawa dalam perdebatan antara ibu dan anak itu pun merasa tak terima dan langsung ikut menyahuti mereka.

"Kok jadi papa? Padahal dari tadi papa diem aja loh."

"Gara gara dulu kamu suka bolos sih.."

"Apa hubunganya sama aku yang suka bolos.. ma?"

"kan jadi nurun keanaknya.. liat tuh kelakuanya persis sama kayak kamu dulu."

Akhirnya keempat orang itu terus berdebat karna tak ada yang mau mengalah, Sedangkan gita hanya diam saja sambil menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum melihat kelakuan keluarga itu.

Sama seperti gita, kakak tertua dikeluarga itu hanya diam sambil menutup kedua telinganya. karna malas mendengar perdebatan antara adik adiknya dan orang tuanya itu.

Hingga akhirnya sisulung pun mulai geram, ditengah tengah perdebatan itu ia pun berdehem dan membuat semua atensi tertuju padanya. Melihat wajah datar dari si sulung membuat mereka langsung menghentikan perdebatan konyol mereka.

"Ayo git.. aku bantu siap siap.. kalo kita disini terus bisa pecah gendang telinga kita.."

Gita pun hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya tanda menyetujui ucapan dari si sulung itu. Kedua gadis itu pun beranjak pergi dari sana dan meninggalkan keempat orang yang masih saling menyalahkan itu.

Kalian Rumahku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang