CHAPTER 47

1K 92 6
                                    

°

Alur mundur 14 tahun yang lalu.

°

Pagi hari di kediaman keluarga natio.

Pagi ini terlihat seorang wanita paruh baya sedang sibuk menyiapkan sarapan didapur sambil dibantu oleh bi rini.

Saat wanita itu sedang sibuk menyiapkan sarapan, tiba tiba datanglah gadis kecil yang berjalan menghampirinya.

"Selamat pagi bunda.."

"Pagi sayang.. anaknya bunda udah cantik aja pagi ini.."

"Hehehe.. sini bunda, aku bantuin."

"Nggk usah sayang.. "

"Adik adik kamu udah bangun?"

"Kayaknya belum bun."

"Ya udah tolong kamu bangunin ya.."

"Iya bunda.. ya udah aku bangunin adek adek dulu ya bun."

Gadis kecil itu pun mulai beranjak pergi dari sana dan kembali naik keatas untuk membangunkan ketiga adiknya.

Sedangkan wanita tadi kembali melanjutkan kegiatanya yang tadi sempat tertunda, hingga beberapa saat datanglah pria paruh baya menghampirinya.

"Pagi bun."

"Pagi juga mas."

"Anak anak belum bangun?"

"Tadi shani sudah bangun."

"Mana kok gk ada?"

"Aku suruh bangunin adeknya."

"Ohh."

Pria paruh baya itu pun duduk di kursi meja makan sambil menikmati kopi yang sudah disiapkan disana.

Ya.. wanita paruh baya yang sedari tadi sibuk menyiapkan sarapan ialah veranda dan pria paruh baya yang saat ini sedang duduk diruang makan adalah zean.

Setelah cukup lama menyiapkan sarapan akhirnya kini semua sudah tertata rapi dimeja makan dan tinggal menunggu putri putrinya itu turun untuk sarapan bersama.

Selang beberapa saat terlihat shani yang baru saja kembali setelah selesai membangunkan adik adiknya dan ikut duduk bersama dengan ayah dan bundanya.

Skip..

Kini mereka semua sudah berkumpul dan siap untuk sarapan bersama sebelum keempat saudari itu berangkat sekolah dan sang ayah yang pergi ke kantor.

Mereka pun mulai sarapan dan tak ada percakapan sama sekali saat mereka sedang makan. Kini hanya terdengar suara alat makan yang saling bersautan saja di indra pendengaran mereka.

Hingga akhirnya selesai sudah acara sarapan pagi itu, dan keempat saudari itu langsung pamit untuk berangkat kesekolah.

"Gita berangkat dulu ya.." ucap gita.

"Kamu gk bareng sama ayah nak?" tanya bunda.

"Nggk usah bunda.. gita berangkat sama supir aja." balas gita.

"Kenapa sih kamu gk mau berangkat bareng ayah kayak kakak sama adekmu?" ucap sang ayah.

"Gpp yah.. lagian kan aku beda sekolah.. jadi kasian nanti kakak sama adek bisa kelamaan." jelas gita.

"Lagian kenapa sih kamu gk satu sekolah aja sama kita?" tanya shani.

"Gpp.. males aja satu sekolah sama kak jinan.. hehehe" jawab gita.

Kalian Rumahku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang