CHAPTER 28

978 85 7
                                    


***

Gita sedang termenung dibawah langit malam dan ditemani hembusan angin yang terasa semakin dingin.

Wajah yang terlihat lesu dan sangat lelah itu tersapu oleh hembusan angin yang membuatnya tersadar dari lamunanya. Kemudian ia menatap ke atas dengan rambut yang menutupi sebagian wajahnya karna diterpa angin.

"Gimana ya cara ngelindungi mereka..."

"Huftt..."

"Kenapa sih selalu aja ada masalah yang datang..."

"Gue capek... Anjing!!"

Gadis itu dengan kasar mengacak acak rambutnya sendiri terlihat gadis itu sangat frustasi dan lelah dengan semua pikiran yang ada dikepalanya.

Setelah beberapa saat gadis itu pun merasa lebih tenang lalu gadis itu pun bangkit dari duduknya dan langsung merebahkan badanya diatas tanah dengan rumput hijau yang menjadi alas nya.

Suasana hening dan hembusan angin yang menerpa wajahnya seakan akan membawanya ke alam bawah sadarnya.

Selah terhipnotis dengan situasi saat ini kini matanya terasa sangat berat dan rasa kantuk mulai menyerang gadis tersebut.

Tanpa di sadari gadis tersebut mulai menutup matanya yang mulai terasa berat dan akhirnya gadis itu tertidur di taman rumah sakit dengan rumput hijau sebagai alasnya.

***

Di sebuah ruangan terdapat tiga orang gadis sedang tertidur sangat lelap. Hingga ada seorang dari mereka terbangun karna mendengar suara adzan subuh.

Ia melihat kakak dan adiknya masih tertidur dengan lelap hingga membuatnya tak tega untuk membangunkan mereka.

Akhirnya gadis itu memutuskan untuk mencuci wajahnya lalu pergi ke mushola untuk sholat subuh.

Gadis tersebut mulai bangkit dari tidurnya dan bergegas menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya sekalian mengambil air wudhu.

Setelah selesai gadis tersebut langsung keluar dari kamar mandi dan bergegas menuju mushola namun langkahnya terhenti saat ia menyadari bahwa adiknya yang satu lagi tak berada di sana.

"Gita kemana? Kok gk ada?"

"Apa mungkin semalam ia pergi keluar?"

"Nanti aja deh coba aku tanya ci shani.."

"Huhh... Emang kebiasaan tuh anak suka ilang ilangan."

Ia pun berjalan meninggalkan ruangan tersebut dan bergegas menuju mushola untuk sholat subuh.

Setelah selesai sholat subuh di moshola rumah sakit jinan kini tengah berjalan kembali ke ruangan dimana marsha dirawat.

Saat jinan sedang berjalan dengan santainya tiba tiba ada orang yang tak sengaja menabraknya dari belakang. Untung saja ia masih bisa menjaga keseimbangan tubuhnya supaya tidak jatuh.

"Aduh.."

Jinan pun membalikan badanya dan hendak memarahi orang tersebut. Namun saat jinan berbalik ia terkejut karna yang menabraknya ialah gita adiknya sendiri.

"Astaga git.. hati hati dong.."

"Maaf kak gk sengaja..."

"Ngantuk soalnya."

"Haduh kamu ini ada ada aja.."

"Darimana kamu?"

"Taman."

"Ngapain?"

"Tidur."

"Ha? Maksudnya?"

Kalian Rumahku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang