CHAPTER 57

819 93 5
                                    


***

1 bulan pun berlalu.

Wakty kini menunjukan pukul 17:00 WIB. Terlihat marsha yang baru pulang dari kampusnya, Sore ini  marsha baru sampai dirumahnya karna tadi ia sempat main dulu dengan christy.

setelah marsha sempat ditolong oleh christy waktu ia pingsan, kini keduanya mulai akrab dan kerap bermain bersama. Seperti hari ini setelah marsha pulang dari kampus mereka berdua asik bermain menghabiskan waktu dan merefresh fikiran mereka.

Semenjak menghilangnya gita, marsha jadi jarang main karna ia sibuk mencari gita. Christy tau fikiran marsha terus memikirkan kakaknya yang hilang, membuatnya tak tega dan akhirnya ia mengajak marsha untuk bermain denganya. Mungkin hanya itu yang bisa ia lakukan untuk membantu mengurangi beban fikiran marsha selain ikut membantu marsha mencari gita.

Setibanya marsha dirumah terlihat jinan dan shani yang sedang duduk diruang keluarga sambil terlihat sedang membicarakan hal yang penting. Marsha pun berlalu begitu saja dan tak memperdulikan shani dan jinan yang duduk disana.

"Marsha.."

Mendengar panggilan dari jinan, marsha pun menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap pada shani dan jinan.

"Kenapa?" Sinis marsha.

"Ada yang ingin ci shani bicarakan." Ucap jinan.

"Sorry gue gk ada waktu." Ucap marsha.

Setelah itu marsha pun ingin melanjutkan langkahnya menuju ke kamarnya namun kini shani yang mencegahnya.

"Tunggu.. sebentar aja, cici mau ngomong hal penting sama kalian." Ujar shani memohon.

Marsha pun akhirnya menurut karna ia ingin cepat pergi kekamarnya dan mengistirahatkan badanya, jika ia menolak justru akan membuatnya tertahan semakin lama. Marsha pun menghampiri shani dan jinan kemudian ia ikut duduk disana.

"Hal penting apa?" Malas marsha.

Shani pun menatap jinan sekilas lalu menghela nafasnya sejenak setelah jinan menganggukan kepalanya pelan sebagai kode pada shani.

Huftt..

"Cici mohon besok sore kalian jangan ada yang keluar.. terutama kamu marsha." Ucap shani lembut.

"Kenapa?" Ketus marsha.

"Besok ada orang yang ingin datang untuk ngelamar cici.. jadi cici mohon untuk be-" ujar shani.

Brak..

Tiba tiba marsha menggebrak meja dengan sangat keras hingga membuat shani dan jinan terkejut.

"Lo udah gila? Kak gita ilang.. dan lo malah mau lamaran? Bisa gk sih lo sedikit aja khawatir pada kak gita?" Marah marsha.

"Jaga ucapanmu marsha.! Ingat dia kakak lo.!" Tegur jinan.

"Terserah kalian mau apa, gue gk peduli.. tapi satu hal yang perlu gue sampaikan.." ujar marsha.

"Jangan halangi gue buat cari kak gita.. gue gk peduli besok lo mau lamaran kek, nikah kek atau apapun itu.. yang jelas gue besok akan cari kak gita!" Lanjutnya.

Marsha pun beranjak dari sana dan hendak menuju kekamarnya, namun ia menghentikan langkahnya sejenak sambil berucap..

"Untuk acara lamaran lo.. selagi kak gita gk ada disini.. jangan harap gue akan ikut atau ngerestuin kalian..! ingat itu!"

Setelah mengatakan itu marsha pun berlalu dari hadapan shani dan jinan kemudian bergegas masuk kekamarnya. Sedangkan shani hanya menghela nafasnya dan jinan hanya diam saja.

Kalian Rumahku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang