CHAPTER 40

1.1K 118 14
                                    

Plak..

Sampai kapan kamu akan terus melawan hah?

Kali ini kamu sudah sangat keterlaluan gita!

Emosi shani kembali meluap hingga tanpa sadar ia mengucapkan segala isi hatinya yang mungkin seharusnya tak ia katakan.

***

"Saya tidak pernah menyangka kamu bisa melakukan hal seperti ini gita."

*Rumah ini mempunyai aturan dan hanya kamu yang selalu melanggar itu semua."

"Saya selalu memaafkan kamu meski kamu selalu melanggarnya.. "

"karna saya kira saya tau bagaimana sifat kamu karna itulah saya selalu memaafkanmu, karna saya percaya padamu.."

"Tapi, ternyata saya salah."

"Saya salah besar karna merasa tau, dan terlalu percaya padamu.. gita sekar andarini."

"Benar yang kamu ucapkan.. kita memang tidak tau apa apa tentangmu. "

"Bahkan dulu kamu hampir dikeluarkan dari sekolah karna sering bolos dan ikut terlibat perkelahian saja kita tidak tau."

"Dan sekarang kamu merokok dibelakang kita.."

Gita hanya diam saja mendengarkan setiap kata kata yang keluar dari mulut shani tanpa ada niatan untuk membalas ucapan shani tersebut.

Hingga akhirnya ada beberapa kalimat yang membuat hatinya kembali merasakan sakit yang teramat dalam dan pedih.

"Sebanyak apa kamu menyembunyikan hal lain dibelakang kita.. gita?"

"Sejauh mana kamu ingin menghancurkan keluarga ini..?"

"Apakah belum puas kamu membuat keluarga ini hancur setelah kepergian ayah dan bunda?"

Degh..

Sebuah perkataan dari shani itu terdengar sangat menyakitkan bagi gita.

Rasa sakit dihatinya kembali terbuka lagi disertai emosi yang ntah mengapa tiba tiba muncul. bahkan emosi yang tidak pernah ia tunjukan pada keluarganya kini tanpa ia sadari emosi itu keluar begitu saja.

Sedangkan shani tanpa menyadari setiap ucapanya itu mungkin menyakiti hati adiknya tersebut, karna terbalut emosi ia masih melanjutkan ucapanya.

"Apakah belum puas kamu mengecewakan ayah dan bunda saat mereka masih hidup? hingga sampai mereka tiada kamu masih membuat mereka kecewa?"

Tanpa shani sadari, shani sudah mengucapkan kalimat yang sangat menyakiti hati gita.

Sedangkan jinan dari tadi ia hanya diam saja karna tersulut emosi ia seolah tak peduli dengan ucapan shani yang mungkin sangat menyakiti perasaan gita.

"Apa kamu bel-"

Ucapan shani terhenti saat tiba tiba seseorang menampar shani dengan sangat keras hingga membuat mereka semua terkejut.

Plakk...

Tiba tiba marsha sudah berdiri dihadapan shani dengan nafas memburu dan raut wajah yang sudah sangat emosi.

Ternyata semua perkataan shani tadi terdengar oleh marsha hingga membuat marsha sangat kecewa dan marah pada shani.

"Sudah cukup!"

"Lo sudah benar benar keterlaluan shani..!!"

"Apa lo gk sadar ucapan lo barusan itu sangat tidak pantas."

Kalian Rumahku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang