CHAPTER 50

769 88 6
                                    

***

hari sudah semakin sore, kini waktu sudah menunjukan pukul 16:30 WIB.

terlihat disebuah taman seorang gadis kecil sedang duduk sendirian tengan tatapan kosong memandang lurus kesebuah danau yang berada didepanya.

tatapan kosong kedepan, air mata yang masih menetes dari kedua bola matanya namun tersamarkan oleh guyuran air hujan yang turun membasahi tubuhnya.

gadis kecil itu terlihat sedang tidak baik baik saja, setelah mendengar kenyataan yang begitu menyakiti perasaanya. bagaimana mungkin gadis kecil itu baik baik saja?

tak peduli dengan badanya yang sudah menggigil kedinginan, gadis itu seolah tak ingin beranjak dari sana dan tetap diam dalam posisinya sekarang.

tiba tiba datanglah pria paruh baya, pria itu datang menggunakan payung sambil berjalan menghampirinya.

gadis kecil yang merasa air hujan tak lagi membasahi tubuhnya pun mendongak kebelakang dan dilihatlah seorang pria sedang memayunginya. setelah menatap sekilas pria paruh baya itu, gadis kecil itu kemudian mengalihkan pandanganya lurus kedepan seperti semula.

cukup lama gadis kecil itu menatap kedepan mengabaikan orang yang saat ini sedang berdiri dibelakangnya sambil memayunginya. hingga akhirnya gadis itu mulai bertanya pada prai paruh baya itu..

"sampai kapan anda akan terus berdiri disitu?"

pria paruh baya yang paham dengan maksud gadis itu pun beranjak dari posisinya dan mulai duduk disamping gadis kecil tersebut.

setelah pria tadi duduk disampingnya kemudian gadis kecil itu berucap pada pria paruh baya yang ada disampinya..

"bisa anda berhenti memayungi saya?"

"kenapa?"

"pikirkanlah diri anda sendiri.. lagi pula saya tidak meminta anda untuk memayungi saya.."

gadis kecil itu berucap tanpa menoleh kepada pria paruh baya yang ada disampinya. pandanganya seolah terkunci pada air danau yang berada didepanya.

"jika saya yang ingin, lalu bagaimana?"

sama halnya dengan gadis kecil itu, pria itu juga berucap tanpa menoleh dan pandangan yang lurus kedepan mengikuti kemana arah pandang gadis disebelahnya.

"kalau begitu saya minta tolong, hentikan saja keinginan anda itu.. karna saya ingin menikmati setiap tetesan air hujan."

setelah mendengar jawaban gadis kecil barusan, pria itu menoleh sekilas dan langsung melipat payungnya tanpa membalas ucapan gadis itu.

merasa ada pergerakan gadis itu menoleh dan melihat pria tadi melipat payung miliknya, dan hal itu berhasil membuat gadis itu kebingungan dengan sikap pria tersebut.

"kenapa anda melipatnya?"

"bukankah kau sendiri yang mengatakan bahwa ingin menikmati setiap tetesan air hujan?"

"lalu kenapa anda melipatnya? bukankah anda bisa memayungi diri anda sendiri."

"saya juga ingin merasakan hal yang ingin kau rasakan.. saya juga ingin menikmati setiap tetesan air hujan yang membasahi tubuh saya."

setelah itu suasana kembali hening hanya ada suara air hujan yang terdengar ditelinga mereka, hingga akhirnya pria itu mulai bertanya pada gadis disebelahnya.

"siapa namamu?"

"gita."

"sudah berapa lama kau berada disini?"

Kalian Rumahku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang