CHAPTER 39

1K 104 20
                                    


"Lo bener bener udah berubah gita!" Ucap jinan emosi.

"Lo bukan lagi gita yang kita kenal.. lo udah berubah!" Lanjutnya.

"Sejak kapan kalian kenal gue anjing..!!" Bentak gita yang sudah sangat emosi.

Plakk..

Plakk..

***

Suara tamparan kembali terdengar bahkan sekarang suara itu terdengar dua kali.

"Ci shani.." Lirih marsha.

Shani yang sudah emosi pun langsung menampar jinan dan gita supaya mereka berhenti karna shani sudah tidak tau lagi bagaimana caranya melerai mereka berdua.

"Sudah cukup kalian berdua! Kalian sedah kelewatan.." Bentak shani.

"pergi ke kamar kalian tenangkan diri kalian sendiri.. setelah itu temui cici di ruang keluarga." Tegas shani.

Mendengar ucapan cicinya itu Jinan pun langsung pergi menuju kamarnya. namun saat jinan baru saja melewati gita dan baru menaiki satu anak tangga.

tiba tiba jinan mendengar suara tawa getir dari gita. Bukan hanya jinan yang mendengar itu namun shani dan marsha juga mendengarnya hingga shani dan marsha langsung menatap ke arah gita.

"Bahkan kalian gk tau apa apa tentang gue.. jadi bagaimana mungkin kalian bilang kalo gue berubah dan bukan gita yang kalian kenal?" 

"Karna sejak awal kalian memang nggk pernah tau apa pun tentang gue."

Mendengar perkataan gita sontak langsung membuat jinan menghentikan langkahnya dan langsung berbalik menatap gita.

Jinan langsung melemparkan sebungkus rokok tepat dihadapan gita shani dan marsha hingga membuat ketiga orang tersebut terkejut dan langsung menatap jinan.

"Apakah itu yang lo maksud tidak tau apa apa tentang lo?" Sinis jinan.

Shani dan marsha bingung dengan maksud jinan hingga akhirnya shani menanyakan langsung pada jinan.

"Apa maksudnya ini nan?" Tanya shani.

"Tanya saja pada pemilik rokok itu." jawab jinan tanpa menoleh pada shani.

"Siapa?" tanya shani.

Jinan tak menjawab pertanyaan shani dia hanya menatap gita yang sedang menatapnya juga.

Shani yang paham dengan maksud dan tatapan jinan pada gita akhirnya ia pun langsung bertanya pada gita.

"Apakah rokok itu milikmu gita?" tanya shani dingin.

Mendengar pertanyaan shani itu lantas gita pun langsung memalingkan wajahnya dan menatap shani yang saat ini sedang menatapnya dengan wajah datarnya.

"Iya, knapa?"

"Sejak kapan kamu merokok?"

Gita tak menjawab pertanyaan shani karna jujur ia malas untuk menanggapi semua nya sekarang.

Saat ini ia sudah cukup lelah untuk sekedar membahas masalah ini meski ia tau kalau semua saudaranya sedang marah padanya ia tetap enggan untuk menjawab pertanyaan shani itu.

"Jawab gita!" bentak shani.

Gita tetap enggan untuk menjawab karna saat ini emosinya sedang tidak terkontrol maka dari itu ia diam saja karna ia takut jika emosinya memuncak kembali.

Kalian Rumahku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang