Shani hanya mengangguk sebagai jawaban. Melihat itu tangan marsha langsung terkepal kuat, ia sangat emosi mendengar fakta ini.
***
Marsha langsung berjalan menghampiri shani kemudian hendak memukulnya namun ia tak melanjutkanya saat mengingat saat ini shani sedang mengandung.
"Stop marsha!"
Marsha pun melepas cengkramanya kemudian sedikit mendorong tubuh shani. Marsha pun berjalan menghampiri gracio dan langsung memukulnya.
Bugh..
"Kak cio!" Pekik mahendra dan kathrina.
Mahendra dan kathrina pun hendak menghampiri gracio namun gracio menghentikan kedua adiknya. Sedangkan gracio masih dipukuli oleh marsha hingga membuat dirinya babak belur.
Bugh.. bugh..
"Hentikan marsha! Aku mohon berhenti."
Marsha tak menghiraukan ucapan shani dan tetap memukuli gracio dengan membabi buta.
Bugh..
Saat marsha hendak memukul gracio lagi, tiba tiba tangan marsha ditahan oleh seseorang. Marsha menarik kasar tanganya tanpa melihat siapa orang yang menahan tanganya dan ingin melanjutkan memukul gracio.
"Macha! Cukup, hentikan!"
Mendengar suara tegas dan dingin itu, marsha langsung mendongak kemudian menatap orang yang berdiri dihadapanya.
"K-kak gita.."
Marsha pun langsung menghentikan kegiatanya kemudian mundur beberapa langkah lalu menundukan kepalanya. Entah kenapa melihat raut wajah gita membuat marsha takut.
Kathrina dan mahendra langsung menghampiri gracio yang babak belur kemudian membantunya berdiri. Gracio yang melihat keberadaan gita disana tentu dibuat terkejut.
"Gita? Apa mungkin lo a-" ucap gracio.
"Gue adiknya shani.. sebaiknya kalian segera pergi dari sini." Potong gita.
"Tapi sebelum itu.. kalo lo memang mau menikahi shani.. besok lo semua datang kesini.. tanpa terkecuali." Lanjutnya.
Setelah itu gita pun berjalan menghampiri shani dan jinan kemudian pergi dari sana dan berjalan menuju kekamarnya. Setelah kepergian gita, gracio dan keluarganya juga ikut pergi dari sana tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Marsha pun ikut pergi dari sana menyusul gita kekamarnya, sedangkan shani saat ini sedang menangis dan ditenangkan oleh cindy diruang tamu.
***
Gracio dan keluarganya kini baru saja sampai dirumahnya. Saat mereka baru melewati pagar depan, Gracio mahendra dan kathrina dibuat terkejut dengan pemandangan yang sangat tragis.
Dimana para anak buah dan penjaga rumah mereka sudah tergeletak tak sadarkan diri dengan kondisi babak belur. Gracio pun langsung bergegas masuk kedalam rumah untuk mencari adiknya.
"Aldo.." panggil gracio.
Gracio mahendra dan kathrina mencari diseluruh aldo diseluruh penjuru rumah namun mereka tetap tak menemukan keberadaanya. Mereka semua kini berkumpul diruang keluarga.
"Aldo gk ada dirumah.. gimana nih kak?" Ucap mahendra.
"Apa jangan jangan ini semua perbuatan gita dan teman temanya?" Ujar kathrina bertanya.
Gracio dan mahendra yang mendengar ucapan kathrin barusan, keduanya nampak berfikir sejenak dan tak lama gracio mengambil hpnya kemudian menelfon seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalian Rumahku?
Rastgele"Bahkan kalian gk tau apa apa tentang gue.. jadi bagaimana mungkin kalian bilang kalo gue berubah dan bukan gita yang kalian kenal?" - Gita. "Karna sejak awal kalian memang nggk pernah tau apa pun tentang gue." - Gita.