CHAPTER 42

857 101 9
                                    


Kisah dan kenyataan yang sangat amat pahit bagi gita yang tak bisa dihapus maupun diubah olehnya karna semua itu sudah menjadi jalan hidup yang harus ia lalui.

Gita hanya bisa memendam semua rasa itu sendirian tanpa seorang pun yang tau betapa hancurnya hati dan perasaan gita selama ini.

***

Tanpa gita sadari air matanya sudah jatuh membasahi pipinya. Gita tak menghapus air matanya justru ia biarkan mengalir untuk menumpahkan sedikit rasa sakit dihatinya.

Gita hanya menatap langit langit kamarnya sambil menyandarkan tubuhnya dengan air mata yang masih mengalir dari kedua matanya.

Huftt..

Masih dengan posisi yang sama kini gita pun memejamkan matanya sejanak hingga ia merasa bahwa air matanya tak lagi menetes.

Setelah merasa lebih baik gita pun beranjak dari posisinya itu dan menghampiri marsha lalu menyelimutinya kemudian mengecup sekilas pucuk kepala marsha.

Cup..

Dilihitnya wajah damai adiknya saat ia sedang tertidur membuat gita sedikit menyunggingkan senyuman diwajahnya.

***

disebuah kamar terlihat sinar matahari yang mulai masuk dari celah gorden yang sedikit terbuka.

sedangkan chika dan oniel masih terlelap dalam mimpi mereka mising masing. hingga sebuah dering telfon masuk mengganggu mereka.

oniel yang terganggu oleh dering telfon dari hp chika pun langsung membangunkan chika sang pemilik hp.

"woy chik.." Ucap oniel membangunkan chika.

"apa sih niel.." Kesal chika.

"hp lo tuh ganggu banget dari tadi.." Kesal oniel.

"ck! lo angkat aja males gue.. masih ngantuk." Malas chika.

"dih.. gue juga masih ngantuk.. lagian lo yang punya hp masa gue yang angkat telfonya."

"yaudah biarin aja lah.."

"ck.. serah lo dah."

mereka pun melanjutkan tidur mereka karna keduanya masih ngantuk akibat semalam asik bercanda dan bercerita sampai lupa waktu.

namun lagi lagi nada dering tolfon terdengar lagi digendang telinga mereka hingga mengganggu tidur keduanya.

kali ini bukan hpnya chika yang berbunyi namun hp milik oniel.

"woy.. chik.."

"ck! apa sih ganggu banget dari tadi."

"hp lo tuh!"

"itu bukan hp gue yang bunyi njing!"

oniel pun baru sadar jika yang berbunyi adalah hp miliknya.

"ohh iya.. hp gue ternyata.."

"hmm.."

"siapa sih pagi pagi dah ganggu aja."

dengan malas oniel pun meraih hpnya yang berada diatas meja samping tempat tidur chika.

tanpa melihat siapa yang menolfon, oniel pun langsung mengangkat terfon tersebut dengan rasa kesal.

Pov telfon on..

"hallo.."

"hallo kak oniel.."

Kalian Rumahku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang