***Disinilah sekarang gita berada, disebuah ruangan yang bernuansa putih dengan jarum suntik yang tertancap dilenganya. Akhirnya gita sadar setelah berapa saat ia berbaring dibangsal rumah sakit.
Setelah pandanganya sudah kembali jelas, ia pun menatap sekeliling untuk memastikan keberadaanya saat ini. Gita melihat seluruh keluarganya berada disana dan terlihat mereka semua sedang berdiri didekatnya sambil menatap kearahnya.
Tok tok tok..
Saat mereka berada diposisi seperti itu, tiba tiba pintu ruangan diketuk dari luar hingga akhirnya pandang semua orang beralih pada pintu tersebut.
Setelah pintu terbuka terlihat gaby yang masuk kedalam ruangan untuk melihat kondisi gita saat ini.
"Boleh kalian keluar dulu? Saya ingin memeriksa kondisi pasien." Ucap gaby halus.
Semua orang yang ada disana mengangguk kecuali gita. Setelah shani, jinan, marsha dan gracio keluar dari sana, gaby pun segera memeriksa kondisi gita saat ini.
"Jongan bertindak bodoh."
"Apakah melukai diri sendiri adalah jalan untuk menyelesaikan suatu permasalahan?"
"Aku tau kau selalu mengorbankan dirimu untuk melindungi orang yang kau sayangi."
"Tapi.. apakah kau tidak memikirkan bagaimana perasaan mereka yang tau apa yang kau lakukan?"
"Bagiku itu sama saja dengan egois."
"Kau hanya memikirkan satu hal tanpa memikirkan hal lain."
"Bukan hanya tak memikirkan orang lain, tapi kau juga tak memikirkan dirimu sendiri."
Gaby terus berucap pada gita sambil memeriksa kondisinya, sedangkan gita hanya diam saja sambil mendengarkan setiap ucapan yang keluar dari mulut gaby.
Setelah suasana kembali hening, akhirnya gita mulai berucap pada gaby.
"Apakah kau tau caranya agar tak melukai siapa pun?" Tanya gita.
"Tidak." Jawab gaby.
"Lalu kenapa kau menyalahkan jalan yang ku ambil? Bahkan kau sendiiri tak tau solusinya?" Ucap gita bertanya.
"Jika kau merasakan bagaimana sakitnya melihat orang yang kau sayangi mengorbankan dirinya.." ujar gaby.
"Mungkin kau akan tau kenapa aku menyalahkan jalan yang kau ambil." Lanjutnya.
"Dan mungkin kau juga tidak akan melakukan hal bodoh seperti ini." Tutup gaby.
Setelah gaby selesai memeriksa kondisi gita, ia pun pergi dari sana dan menghampiri keluarga gita yang dari tadi menunggu diluar.
Pandangan gita tak bisa lepas dari pergerakan gaby, entah itu saat ia memeriksanya, berjalan meninggalkanya, bahkan saat gaby berbicara pada keluarganya lalu pergi dari sana.
Gita masih setia menatap gaby, perkataanya terus berputar difikiranya. Hingga akhirnya gaby menghilang dari pandanganya dan digantikan oleh saudaranya yang masuk kedalam ruangan.
Melihat shani dan yang lainya masuk, gita pun segera menutup matanya dan tak mempedulikan keberadaan keluarganya disana.
"Kak gita.." Panggil marsha.
Marsha berdiri didekat gita kemudian memanggilnya namun gita menghiraukan panggilanya dan terus memejamkan matanya.
Jinan yang peka akan perasaan marsha pun segera mengusap pundaknya dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalian Rumahku?
Random"Bahkan kalian gk tau apa apa tentang gue.. jadi bagaimana mungkin kalian bilang kalo gue berubah dan bukan gita yang kalian kenal?" - Gita. "Karna sejak awal kalian memang nggk pernah tau apa pun tentang gue." - Gita.