Hari ini Bian akan kembali bersekolah, setelah masalah kemarin yang membuatnya bolos ke kantor Vivy.
Vivy membawa mobil sport nya memasuki kawasan Kalandra Senior High School, membuatnya menjadi pusat perhatian siswa siswi yang masih berada disekitar sana.
Jika biasanya Vivy mengantarkan Bian dengan memarkirkan mobilnya di Cafe sebrang agar tidak ada yang melihatnya, kini ia dengan sengaja memarkirkan mobilnya di dalam area sekolah.
Vivy berencana menyelesaikan masalah kemarin, juga membongkar statusnya dengan Bian seperti yang telah ia katakan.
Bian dan Vivy turun dari dalam mobil bersamaan, hal itu membuat semua mata yang melihatnya membelalak terkejut. Bagaimana tidak, gosip tentang mereka berdua baru beredar kemarin, meskipun kepala sekolah mereka mengatakan bahwa itu tidak benar, siapa yang akan percaya begitu saja? Apalagi kini mereka melihat sendiri bukti nyata yang ada di depan mereka.
"Mereka beneran punya hubungan? "
"Jadi Bian beneran jadi simpanannya nona Vivy? "
"Iya lah, kalian liat sendiri kan waktu acara ulang tahun sekolah dua hari yang lalu? "
"Kok bisa ya, padahal dia ganteng loh "
"Buat apa ganteng kalo gak kaya, jaman sekarang emang bisa hidup tanpa uang? "
"Iya juga sih.. "
Bisikan-bisikan miring itu terdengar jelas di telinga Vivy. Ia melihat gadis-gadis didekatnya yang dengan berani membicarakan Bian didepannya, awas saja mereka!
Vivy memutari bagian depan mobil dan menghampiri suaminya, tangannya terangkat untuk menutup kedua telinga Bian agar tidak mendengar suara-suara tidak bermutu itu.
"Gausah di dengerin, oke? " Pinta Vivy dan Bian mengangguk dengan senyum di bibirnya.
"Pinter" Vivy mengecup pipi Bian singkat lalu meninggalkannya ke ruang kepala sekolah.
Semua orang yang masih setia menonton di sana semakin membelalak kan matanya terkejut melihat kejadian itu.
Apa-apaan ini? Apakah pria yang baru saja menjadi king nya Kalandra itu akan mengumumkan hubungannya ke publik dan tidak lagi menjadi simpanan?
Yang menjadi pusat perhatian hanya mengacuhkan mereka semua dan berjalan menuju kelasnya, biarkan saja Vivy melakukan apa yang ia mau, ia akan menurut karena Vivy tidak suka pembangkang.
Begitu sampai di kelasnya, Bian mendapati Doni dan Rean yang duduk di bangkunya. Teman-teman sekelasnya tidak membicarakan dirinya seperti saat diluar kelas, entah mereka peduli pada perasaan Bian atau memang malas mengurus urusan orang lain.
"Hey, gimana? " Sapa Doni yang kini seakan menginterogasi dirinya bersama Rean. Mereka mengambil satu bangku kosong dari belakang untuk ditempati Bian karena bangkunya di duduki oleh Rean.
"Kemana aja lo kemarin? kita nyariin lo tau gak? " Kali ini Rean yang bertanya.
"Gosip itu gak bener kan? lo gak jadi simpanan kan? "
"Kok bisa sih ada foto lo sama dia? itu bukan foto asli kan? "
"Bilang sama kita kalau itu editan! Jawab dong Bian, lo jangan diem aja"
Bian menepuk dahinya pelan mendengar rentetan pertanyaan dari kedua temannya itu. Sekarang seluruh penghuni kelas menatapnya penuh tanya seakan ikut penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Temen-temen, bisa gak sih kalau nanya-nya satu-satu? Gimana aku bisa jawab kalau kalian nanya-nya kaya gitu " Doni dan Rean hanya meringis menyadari pertanyaan mereka yang tidak beraturan.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine (END)
FanfictionWARNING!! cerita GXB Bagi yang ga suka cowok manja, skip ___... ___... ___... ___ "Mana ada cowok yang persis sama imajinasi lo, kalo pun ada pasti maunya sama yang sejenis" "Liat aja nanti" senyum miring tersungging di bibirnya. ___...___ Vianni g...