Pagi ini Bian diantar ke sekolah oleh pak Anton, karena Vivy sedang melakukan perjalanan bisnis ke Jerman, katanya sangat mendesak, jadi tidak bisa ditunda.
Sebenarnya Bian malas ke sekolah hari ini, tapi karena Vivy sedang tidak ada di rumah, dia takut merasa bosan jika sendirian.
"Bi, Lo udah ngerjain tugas mtk belum? " Tanya Doni dengan raut paniknya, karena dia lupa belum mengerjakannya.
"Udah, kenapa? "
Doni menunjukkan puppy eyes nya kepada Bian, melihat itu membuat Bian merotasi kan matanya dan memberikan tugas mtk nya pada Doni.
"Ya ampunnnn! Sumpah Lo temen terbaik gue! " Doni mengambil buku yang di sodorkan Bian dengan semangat 45,lalu segera menyalin jawaban yang ada di sana.
Tak lama kemudian, seorang guru memasuki kelas mereka tepat setelah bel masuk berbunyi.
"Selamat pagi anak-anak " Sapa Pak Tino yang kebetulan memang waktunya mengajar di jam pertama.
"Selamat pagi pak!! " Jawab semua murid serempak.
"Sebelum kita mulai, saya ingin memberitahu kalau hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan masuk... " Ucap Pak Tino kepada murid-muridnya, lalu menoleh ke arah pintu saat mengucap kata terakhirnya.
Seluruh siswa-siswi di kelas itu langsung ber bisik-bisik dan menebak siapa teman baru mereka, karena biasanya jarang ada anak baru yang diterima di pergantian semester, kecuali keluarganya mempunyai koneksi atau pengaruh yang kuat.
Mereka semakin heboh saat melihat seorang gadis cantik yang memasuki kelas mereka dengan langkah anggunnya. Seragam Kalandra yang dipakainya membuat kaki jenjangnya terekspos, memberitahu semua orang jika kulit mulusnya tidak mempunyai celah, entah itu di wajah, tangan maupun kakinya.
Hampir semua siswa di kelas terpesona oleh kecantikan gadis itu, karena primadona SMA pun kalah jika dibandingkan dengannya.
"Perkenalkan diri kamu " Titah pak Tino kepada gadis itu.
Wajah dinginnya menyeringai saat melihat seorang pria yang terlihat acuh dengan kehadirannya, seakan kecantikan yang dimilikinya tidak berarti apa-apa 'menarik! 'pikirnya.
"Ziva, pindahan dari Singapura, salam kenal " Ucap Ziva datar, namun dia masih menyunggingkan senyumnya untuk menghormati teman-temannya, meskipun terpaksa.
Di sisi lain, Bian mendapat pesan dari Vivy setelah Pak Tino mengatakan kalau ada anak baru di kelasnya, dia hanya melirik ke depan sekilas lalu memilih untuk berbalas pesan dengan istrinya, mengabaikan teman-temannya yang heboh dengan kedatangan siswi baru itu.
Tanpa disadari Bian, sikap acuhnya barusan malah menarik perhatian gadis dengan aura dominan yang kini duduk di belakangnya.
///////
"Eh, di kelas kalian ada anak baru ya? " Tanya Rean yang baru bergabung dengan Bian dan Doni di kantin. Mereka janjian untuk langsung bertemu di kantin saja, tidak usah menghampiri Rean di kelasnya.
"Kok Lo tau? " Tanya Doni heran, karena ank barunya juga baru datang tadi pagi, cepat sekali Rean sudah tau.
"Anak-anak banyak yang ngomongin dia, katanya cantik banget, Rina aja kalah, makanya gue kepo "
"Iya sih, emang ada " Jawab Doni seadanya. Sedangkan Bian sedang malas melakukan apa-apa, bahkan sekedar menyahuti temannya yang sedang menggosip, dia kangen Vivy, padahal wanita itu baru pergi tadi pagi, rasanya beda aja kalau ada jarak yang jauh antara mereka berdua.
"Emang cantik banget yah? Kok sampe banyak banget yang ngomongin? " Tanya Rean penasaran.
"Menurut gue sih iya, tapi cantik kan relatif " Jawab Doni.

KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine (END)
Fiksi PenggemarWARNING!! cerita GXB Bagi yang ga suka cowok manja, skip ___... ___... ___... ___ "Mana ada cowok yang persis sama imajinasi lo, kalo pun ada pasti maunya sama yang sejenis" "Liat aja nanti" senyum miring tersungging di bibirnya. ___...___ Vianni g...