32

1.4K 83 2
                                    

Setelah kejadian di depan meja riasnya, Vivy mengajak Bian untuk segera turun untuk sarapan.

Bian mendudukkan dirinya dipangkuan Vivy yang sudah siap di meja makan. Ia memang suka posisi ini, dan Vivy juga tidak keberatan.

Bian mengambil beberapa lauk di meja makan dan memenuhi piring Vivy, setelah itu diam menunggu suapan dari tangan Vivy.

Mereka makan sepiring berdua, dan Vivy akan menyuapinya bergantian dengan dirinya sendiri.

Setelah selesai makan, Bian meminum susu stroberinya lalu berangkat di antar Vivy yang juga akan ke kampus.

///////

Doni dan Rean yang mendapati kedatangan Bian langsung menyambutnya antusias. Mereka memberondong Bian dengan pertanyaan seputar alasan dia tidak sekolah akhir-akhir ini.

"Satu-satu nanya nya " Bian menatap geli kedua temannya yang terlihat sangat penasaran.

Bian sengaja tidak memberi tahu siapapun tentang kondisinya, ia tidak ingin membuat orang lain khawatir.

"Jadi kenapa lo gak sekolah lama banget? " Rean mewakili mengajukan pertanyaan.

Kini Bian menjadi pusat perhatian di kelas itu, teman-temannya yang lain juga penasaran dengan jawaban Bian.

Bagaimanapun Bian telah menjadi trending topik sejak menjadi King SMA, jadi banyak anak-anak dari kelas lain bertanya kepada mereka karena sudah lama tidak melihat pria itu.

"Aku sakit, jadi gak sekolah " Ucap Bian menjawab rasa penasaran mereka.

"Sakit apa lo? Kok lama banget? " Pertanyaan Doni membuat teman-temannya ikut penasaran, benar juga, sakit apa sampai tidak sekolah selama lebih dari seminggu.

"Cuma sakit biasa kok, udah gausah di bahas " Jawaban Bian tidak membuat puas rasa penasaran mereka, namun tidak ada yang memaksa bertanya juga jika pria itu memang tidak mau cerita.

"Oh iya, Aku ketinggalan pelajaran banyak gak? " Tanya nya mengalihkan perhatian.

"Masalah pelajaran mah gampang, Lo kan pinter " Doni.

"Tapi ada beberapa nilai Lo yang kosong karena gak ikut praktek, coba Lo tanya Pak Tino aja nanti gimananya " Rean memberi saran, Pak Tino adalah wali kelas mereka.

"Iya deh, nanti istirahat Aku ke sana "

"Lah kan habis ini waktunya pak Tino "

Bian menepuk dahinya mendengar omongan Doni. Padahal hanya beberapa hari tidak sekolah, ia sudah lupa jadwalnya.

Tadi pagi Bibi yang menyiapkan buku pelajarannya, sedangkan yang menyiapkan seragamnya adalah Vivy, ia benar-benar lupa hari ini hari apa.

"Iya ya? Lupa, hehehe.. nanti deh aku tanya "

Beberapa saat kemudian....

"Baik, apa ada yang ditanyakan? " Pak Tino merapikan buku-buku di mejanya sambil menatap anak didiknya.

Semuanya kompak menjawab tidak, jadi pak Tino menutup kelas.

Bian segera menyusul pak Tino yang baru saja keluar dari kelasnya.

"Pak Tino! " Panggilnya.

"Eh, Iya Bian, kenapa? " Pak Tino menghentikan langkahnya dan menoleh ke arahai pemanggil.

"Saya mau tanya sesuatu "

"Tanya apa? "

" Kata teman saya nilai praktek saya ada yang kosong, kalau boleh tau praktek apa saja yang saya lewatkan, dan bagaimana saya mengisi nilainya " Tanya Bian sopan.

He is Mine (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang