"Daddy!! " Seorang gadis cantik berseragam SMA memasuki ruangan utama di Rv company. Dia menyapa sang ayah yang duduk di belakang meja kerjanya dengan semangat.
Gadis cantik itu adalah Alexa, putri semata wayang Vivy dan Bian, sifatnya yang menurun dari Vivy semakin terlihat saat usianya mulai beranjak dewasa.
Seakan menjadi salinan Vivy versi remaja, Alexa sangat persis dengan Mommynya, bedanya dia selalu bersikap dingin kepada siapapun yang dia temui, kecuali Daddy tersayangnya yang menurutnya sangat manis, jadi dia tidak bisa bersikap dingin padanya.
Seperti saat ini, wajahnya yang biasanya selalu dingin, kini terlihat ceria saat menyapa daddynya. Dia berjalan cepat ke arah Bian, dan mendudukkan dirinya di pangkuannya.
Tangannya menangkup kedua sisi wajah Bian dan menciuminya, mulai dari pipi, kening, hidung, dagu, bahkan bibir Bian pun tak luput dari kecupan putrinya.
"Gemesh banget sih " Ucap Alexa sambil mengalungkan tangannya di leher Bian.
"Awas aja, kalo Mommy kamu tau pasti marah " Ucap Bian terkekeh, dia mengingat setiap kali putrinya menempel padanya seperti ini, istrinya pasti akan marah dan berujung saling berebut dengan Alexa.
"Makanya Lexa kesini, biar Mommy gak ganggu " Ucap Alexa bangga dengan idenya agar tidak di ganggu sang mommy.
"Daddy aduin ah! " Bian menggoda putrinya.
"Gak percaya, Daddy kan sayang Lexa " Balas Alexa percaya diri.
"Oh iya, dad. Besok jadi kan? "
Alexa berencana mengajak Bian untuk menemaninya berlibur ke Jepang, dia tau bahwa daddynya menyukai sushi, jadi dia berencana menghabiskan waktu liburan semesternya di sana bersama daddy kesayangannya.
"Jadi dong, Daddy udah pesen tiketnya "
Alexa tersenyum puas mendengar jawaban Daddynya, dia senang karena akhirnya menemukan waktu berduaan dengan daddynya tanpa kehadiran Mommynya, karena besok Vivy akan melakukan perjalanan bisnis yang tidak bisa di tunda, jadi dia tidak akan mengganggu waktu berduaan Alexa dan Bian.
Tapi kebahagiaannya luntur seketika saat mendengar suara seseorang yang baru saja memasuki ruangan Bian.
"Mommy juga udah pesen tiketnya " Ucapan Vivy membuat Alexa dan Bian terkejut, karena kemarin Vivy bilang kalau dia tidak bisa menunda perjalanan bisnisnya, makanya Alexa senang karena bisa berduaan dengan daddynya.
"Bukannya Mommy besok harus berangkat? " Tanya Alexa kecewa.
"Emang kenapa kalau Mommy ikut? Kamu gak suka? Dan lagi, apa-apaan itu pake pangku-pangku segala? Minggir sana! " Vivy tak menutupi rasa tidak sukanya sedikitpun.
Alexa juga membalas tatapan tak suka Vivy dengan wajah kesal, namun dia menuruti ucapan Mommynya untuk menjauh dari Daddynya.
"Kok tiba-tiba ikut, Vy? Kemarin katanya gak bisa? " Wajah tak suka Vivy langsung melembutkan saat menatap Bian.
"Iya sih, Emang agak sibuk, tapi perjalanan bisnisnya juga ke Jepang, jadi bisa sekalian ikut kalian liburan " Ucapnya di iringi senyuman di bibirnya.
"Kerja aja sih, gak usah ganggu " Gumam Alexa yang masih terdengar oleh orang tuanya, dia tidak menutupi ketidaksukaannya pada Mommynya.
Alexa tidak membenci Vivy, hanya saja Mommynya sangat menyebalkan menurutnya. Apalagi mommynya sangat tidak suka jika Alexa berdekatan dengan Bian, padahal kan dia daddynya, dan Alexa menyayangi pria itu.
"Ngomong apa kamu? Makanya cari pacar sana, biar gak nempelin suami orang "
"Lupa apa, kalo itu daddy aku? " Cibir Alexa.
"Tetep aja Mommy gak suka, emang paling bener kalau kamu nyari pacar deh "
"Males banget, mana ada cowok semanis Daddynya Lexa. Gimana kalau Daddy sama Lexa aja, trus Mommy cari suami baru " Ucap Alexa antusias mencetuskan idenya yang menurutnya sangat brilian.
"Nggak! "
"Nggak! Apa-apaan kamu?! " Ucap Bian dan Vivy hampir bersamaan.
Alexa melengkungkan bibirnya kebawah menerima respon Daddynya "Daddy gak sayang sama Lexa? "
"Bukannya gak sayang, lagian kamu ada-ada aja, mana boleh istrinya daddy cari suami lagi, mending kamu cang cari pacar sana! " Vivy tersenyum mendengar ucapan Bian yang terkesan membelanya apalagi melihat wajah Alexa yang semakin cemberut.
"Pokoknya Alexa mau yang kayak Daddy, kalau gak ada jomblo aja sekalian! Gak usah nikah, Lexa mau nempelin Daddy aja " Ucap Alexa tak mau tau.
"Ya ampun Vy, anak kamu tuh " Bian menepuk dahinya mendengar perkataan putrinya yang tidak masuk akal.
"Dia maunya jadi anak kamu " Balas Vivy dengan tatapan pasrah melihat putrinya.
Sekarang dia tau kenapa waktu hamil dulu Bian selalu ngidam yang aneh-aneh, ternyata anak mereka memang aneh dan tidak masuk akal.
"Cari aja sampai ketemu, Mommy cuma mau ngingetin kalau Daddy kamu cuma ada satu di dunia, jadi gak ada yang sama persis, kalau bisa turunin standar kamu biar gak jadi jomblo seumur hidup "
Alexa mengeram kesal dengan ucapan Mommynya, dia langsng pergi dari sana setelah berpamitan kepada Bian, untuk Vivy dia rasa tidak perlu, karena mommynya sangat menyebalkan.
///////
"Ih, ngeselin benget sih " Mulai dari kantor Bian tadi, Alexa terus saja ngedumel tentang mommynya yang sangat menyebalkan.
Dia sampai lupa kalau tujuannya ke kantor Daddy nya adalah untuk mengajaknya makan siang. Karena terlanjur kesal dengan mommynya, Alexa tidak kembali lagi ke kantor, melainkan ke sebuah restoran pinggir jalan untuk makan siang.
Restoran yang dia kunjungi bukanlah restoran basar, juga tidak terlalu ramai pengunjung, dia memilihnya karena dia memang tidak terlalu suka keramaian, dia juga tidak terlalu pilih-pilih kalau soal makanan, jadi dia bisa makan di mana saja.
"Mau pesan apa kak? " Seorang waiter menghampirinya dan menanyakan apa yang akan dia pesan, sesaat dia tertegun melihat lelaki itu, namun dia segera menyadarkan dirinya dan mengucapkan apa yang akan dia pesan.
"Baik, di tunggu ya kak " Ucap waiter itu sambil tersenyum manis.
Alexa tidak melepaskan tatapannya dari orang itu, entah kenapa hatinya tiba-tiba berdebar-debar hanya karena melihat senyumnya.
Saat tatapannya mengikuti pria itu, dia bisa melihat kalau waiter tadi menghampiri seorang nenek-nenek yang sepertinya akan di usir oleh waiter lainnya, tapi waiter tadi mencegahnya dan memberikan nenek-nenek tadi sebuah wadah berisi makanan.
Dari yang Alexa tangkap, nenek-nenek itu adalah pengemis yang meminta makanan, tapi dia akan di usir dari sana, kemudian waiter yang melayani Alexa tadi mencegahnya dan memberinya makanan.
Tanpa sadar, bibir Alexa menyunggingkan senyum manisnya melihat kejadian itu. Dia mengambil ponsel dan menghubungi Mommynya.
"Kenapa? " Terdengar nada dingin Mommynya dari seberang sana, mungkin Alexa dianggap pengganggu karena menelepon saat Vivy dan Bian sedang berduaan.
"Aku cuma mau bilang sama Mommy, kalau aku gak jadi kuliah di luar negri "
"Loh, kenapa? Bukannya kamu yang maksa untuk kuliah di luar negri, biar bisa belajar bisnis di sana? " Tanya Vivy heran.
"Gak jadi, sekarang aja aku udah bisa bantuin Daddy kalah boleh, lagian kan ada Mommy yang bisa ngajarin Lexa, jadi aku kuliah di sini aja "
"Yaudah sih, terserah kamu " Ucap Vivy lalu mematikan sambungan telepon sepihak.
Kali ini Alexa tidak marah karena teleponnya langsung diputus oleh mommynya, dia masih menatap waiter tadi dengan senyum penuh arti.
*******
Kali ini bener-bener tamat yah, gak ada extra chapter lagi
![](https://img.wattpad.com/cover/369353695-288-k182843.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine (END)
FanfictionWARNING!! cerita GXB Bagi yang ga suka cowok manja, skip ___... ___... ___... ___ "Mana ada cowok yang persis sama imajinasi lo, kalo pun ada pasti maunya sama yang sejenis" "Liat aja nanti" senyum miring tersungging di bibirnya. ___...___ Vianni g...