55

485 32 0
                                    

Seusai waktu sekolah, seluruh siswa kelas XI IPS 1 dilarang untuk pulang terlebih dahulu, karena harus latihan untuk drama yang akan mereka tampilkan.

Setelah satu jam berlalu, adegan-adegan telah dilatih dengan baik, tinggal adegan terakhir dimana pangeran telah menemukan Cinderella dan memutuskan untuk hidup bersama. Dalam adegan ini, Pangeran dan Cinderella akan melakukan ciuman sebagai penutup cerita, yang berarti dalam hal ini akan di perankan oleh Bian dan Ziva.

Sedari tadi, Bian memerankan perannya dengan baik, meskipun ada keterpaksaan dalam melakukannya, dia juga berdoa dalam hati agar Vivy tidak mengetahui hal ini, setidaknya sampai Bian sendiri yang mengatakannya nanti malam, saat Vivy pulang dari Jerman.

Di sisi lain, Ziva sangat senang melakukan latihan kali ini, karena dengan begitu dia bisa dekat-dekat dengan Bian dan mencari kesempatan untuk menggaet pria manis itu.

"Bian, Ziva, waktunya adegan kalian " Ucap Bu Devi yang terpilih sebagai penanggung jawab kelas mereka, juga berkewajiban memantau dan melatih mereka dalam acara kali ini.

Bian menolehkan kepalanya ke arah Bu Devi, setelah sebelumnya memutarkan pandangannya ke sekitar, dimana teman-temannya mencibirnya dan mengatakan hal-hal buruk tentang dirinya.

Ada yang bilang bahwa dia tidak cocok menjadi pangeran dan mencari kesempatan mendekati Ziva, ada juga yang mengatakan dirinya curang dalam mendapatkan peran itu, namun yang paling membuatnya tidak habis pikir adalah, ada beberapa orang yang menuduhnya mencari celah untuk selingkuh.

"Gak bersyukur banget, udah punya istri sempurna, eh ada anak baru yang cantik langsung di embat, nyari celah banget buat selingkuh " Kira-kira seperti itulah yang masuk ke dalam pendengaran Bian.

Coba saja kalian pikir, udah tau istrinya sempurna, kenapa juga Bian mau repot-repot selingkuh sama yang standarnya di bawah istrinya, gak habis pikir banget kan?

"Bian, ayo kesini! " Ucapan Bu Devi membuyarkan lamunan Bian, membuatnya langsung beranjak ke tengah aula dimana ada Bu Devi dan Ziva di sana.

Kalandra SHS merupakan sekolah berlantai 3,dan setiap lantai mempunyai 2 aula di setiap sisi gedung, kelas XI IPS 1 saat ini berlatih di aula lantai 2 yang berada sebelah kanan.

Di salah satu sisi aula, Doni sedang melihat Bian dan Ziva yang mulai berlatih dengan kening berkerut. Dia berpikir tentang apa yang harus dia lakukan untuk menghentikan adegan terakhir yang harus di lakukan Bian.

Doni tidak mau hal itu sampai mengganggu hubungan Bian dengan istrinya, karena dia sendiri tau bagaimana posesifnya Vivy kepada Bian, jadi jika sampai Vivy tau Bian berciuman dengan orang lain, itu pasti menjadi masalah pada rumah tangganya.

Di tengah sana, Bian dan Ziva telah sampai di akhir adegan, orang-orang di sekitarnya menatap tidak suka pada Bian yang terlihat bersiap mencium Ziva.

Namun tidak sampai menempelkan bibir mereka, Bian menyentakkan tangannya yang memegang bahu Ziva sembari menjauhkan dirinya. Gadis itu sampai terdorong ke belakang karena apa yang dilakukannya.

Tak ada satu pun diantara temannya yang tidak terkejut melihat kejadian itu, termasuk Doni yang langsung tersenyum puas melihat hal itu.

"Maaf, aku gak bisa " Ucap Bian sambil menundukkan kepalanya, dia tidak melihat wajah Ziva yang menggelap saat dirinya mendorong gadis itu.

"Bian, apa-apaan kamu?! " Bu Devi menatap tajam ke arah Bian yang menurutnya merusak adegan yang mereka latih sedari tadi. Padahal sudah di akhir cerita, seharusnya mereka bisa pulang setelah adegan ini, tapi Bian malah merusaknya.

"Ma-maaf Bu, saya gak bisa " Ucap Bian pelan, namun semua orang masih bisa mendengarnya dengan jelas.

"Apaan sih anjir?! "

He is Mine (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang