(Skip lagi yah)
5 Tahun kemudian.....
Di sebuah rumah mewah bertingkat dua, terlihat seorang gadis kecil berusia sekitar 5 tahun tengah berkeliaran sembari mancari ibunya.
"MOMMY!! " Teriaknya karena tak kunjung mendapati keberadaan sang ibu.
"Ada apa non? " Tanya Bibi yang mendengar teriakan nona kecilnya.
"Mommy dimana? " Tanya gadis itu dingin.
'Masih kecil aja auranya udah kayak gini ' Ucap Bibi dalam hati saat mendengar nada dingin yang dilontarkan nona kecilnya.
Meskipun baru berusia lebih dari 5 tahun, anak dari majikannya tidak kalah menakutkan jika di bandingkan dengan mommy nya. Gadis kecil itu selalu bersikap dingin kepada siapapun, bahkan kepada mommynya sendiri.
"Nona Vivy belum pulang, mungkin sebentar lagi " Jawab Bibi atas pertanyaan Alexa tadi.
Kenapa Bibi tidak memanggil Vivy dengan sebutan Nyonya? karena menurutnya Vivy akan tetap menjadi nona nya, entah itu beberapa tahun silam, ataupun sekarang.
"Ada apa Bi? " Tanya seorang wanita yang baru saja melangkahkan kakinya memasuki rumah.
"Aku mau ngomong sama Mommy " Sahut Alexa sebelum Bibi menjawab pertanyaan Vivy.
Vivy menaikkan sebelah alisnya "Mau ngomong apa? "
"Bibi pergi dulu " Ucap Alexa kepada Bibi yang masih berada di sana.
"Eh? Baik Non " Jika tidak melihat tubuh kecil Alexa, dia tidak akan percaya jika yang baru saja bicara padanya adalah gadis kecil yang belum genap berusia 6 tahun.
"Ada apa? " Tanya Vivy setelah Bibi pergi dari sana.
"Aku gak mau sekolah lagi " Vivy mengerutkan kening bingung dengan pernyataan Alexa, kenapa anaknya tiba-tiba tidak mau sekolah?
"Kenapa? Kamu gak suka sama sekolahnya? "
"Nggak " Jawab Alexa singkat, mana mungkin dia tidak menyukai sekolah milik Mommynya yang merupakan sekolah terbaik di Indonesia, dia hanya punya alasan tersendiri.
"Trus kenapa? "
"Aku mau kerja aja, gantiin Daddy " Tidak ada gurauan dalam suaranya, wajahnya pun terlihat serius.
Hah?!
Vivy sampai menganga mendengarnya, apa-apaan anaknya itu? Mana ada anak berusia 5 tahun bekerja di perusahaan?
Kepintarannya memang di atas rata-rata, tapi tetap saja di usianya yang masih belia itu dia tidak bisa bekerja di perusahaan.
"Alexa masih kecil, jadi gak boleh kerja " Ucap Vivy menuturi anaknya.
"Nggak, Pokoknya aku mau kerja! " Bantah Alexa tak ingin di bantah. Vivy menghela napas pasrah mendengar bantahan anaknya, adahada saja anak itu.
"Kenapa tiba-tiba mau kerja? "
"Aku mau gantiin Daddy, Daddy sakit setelah pulang kerja, Alexa gak suka " Alexa mengerutkan alisnya menunjukan bahwa dia kesal dengan apa yang baru saja di ucapkannya.
"Daddy sakit? " Tanya Vivy memastikan, dari kalimat panjang Alexa hanya kata itu yang masuk di otaknya.
"Iya, Mommy juga gak mau kan kalo Daddy sakit? Makanya Aku aja yang kerja biar Daddy gak sakit lagi " Kini seutas senyum tersungging di bibir Vivy saat mendengar perkataan Alexa yang tak terdengar main-main.
Vivy senang melihat kepedulian anaknya terhadap Daddynya, bahkan sampai berinisiatif menggantikan Bian untuk bekerja.
Meskipun Alexa sudah bisa berpikir melebihi anak-anak seusianya, tapi dia tetaplah anak kecil yang masih polos. Dia tidak tau kalau bekerja tidaklah semudah itu, tapi Vivy tetap menghargai niat baik anaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine (END)
FanfictionWARNING!! cerita GXB Bagi yang ga suka cowok manja, skip ___... ___... ___... ___ "Mana ada cowok yang persis sama imajinasi lo, kalo pun ada pasti maunya sama yang sejenis" "Liat aja nanti" senyum miring tersungging di bibirnya. ___...___ Vianni g...