13

2.3K 109 2
                                    

Beberapa hari telah berlalu, hubungan Vivy dan Bian pun kini semakin dekat dari hari ke hari. Vivy sudah mulai mengetahui kebiasaan Bian, apa yang disukai dan tidak disukai oleh suami kecilnya.

Selama itu pula Vivy sering berbagi kabar dengan bundanya yang ada di Korea, ia sering menanyakan apapun terkait Bian.

Hari ini Vivy menemani Bian ke mall atas permintaan pria itu. Awalnya ia sedikit kaget karena tidak biasanya Bian mengajaknya keluar setelah pulang sekolah, biasanya pria itu hanya mengajaknya jalan-jalan disaat weekend.

"Bian belum jawab pertanyaan Ivy, tumben minta dianter ke mall"

"Jadi gini Vy, di sekolah Bian kan besok ada acara kayak pemilihan king&queen gitu... " Vivy mengangguk, namun matanya tetap fokus menatap ke depan karena ia sedang mengemudi.

Vivy memang sudah tau tentang acara pemilihan king&queen Kalandra SHS, itu adalah acara tahunan untuk memilih 2 orang yang terdiri dari pria dan wanita yang akan menjadi visual SMA, maksudnya adalah menjadi model untuk setiap acara besar Kalandra.

"Jadi Bian mau beli baju buat besok, soalnya temen Bian tuh jail banget, masa iya Bian di daftarin buat jadi kandidat king nya Kalandra, kan gak mungkin banget kalau Bian yang bakal kepilih, soalnya disekolah Bian banyak yang lebih baik dari Bian. Tapi tetep aja, Bian mau tampil yang ganteng biar gak malu-maluin" Ucap Bian diakhiri cengiran di bibirnya.

Vivy hanya mendengar ocehan Bian tanpa memotongnya. Bagaimana mungkin Bian se nethink itu kepada dirinya sendiri, padahal menurut Vivy gak menutup kemungkinan kalau Bian akan menang.

Tapi tunggu, Vivy jadi berpikir, kalau Bian jadi king nya SMA nanti dia famous dong? nanti kalau banyak yang deketin Bian-nya gimana? pokoknya Vivy ga mau kalau Bian menang. Tapi kalo gitu.... nanti Bian nethink lagi gong sama dirinya sendiri? Au ah Vivy akan membiarkan semua berjalan sesuai semestinya saja dan tidak ikut campur.

"Vy?? " Bian menepuk bahu Vivy karena gadis itu tidak menjawab pertanyaannya barusan.

"Eh iya? kenapa? "

"Ivy kenapa ngelamun? "

"Nggak kok, gapapa, Bian tadi nanya apa? " Vivy mengalihkan perhatian, mana mungkin dia bilang kalau dia sedang melamunkan suaminya, bisa malu dia.

"Bian tanya, menurut Ivy Bian cocok gak jadi king nya SMA? " Bian mengulangi pertanyaannya yang tadi tidak ditanggapi oleh Vivy.

"Emang Bian mau King nya SMA? "

"Kok malah balik nanya sih... tapi kalo Bian sendiri sih gak terlalu peduli" Vivy mengelus rambut Bian dan menatapnya lekat, kebetulan sedang lampu merah, jadi ia tidak harus memperhatikan jalan.

"Bian kan udah jadi king nya pemilik Kalandra, masa iya ga cocok kalo cuma buat posisi kecil itu? " Vivy mendekatkan wajahnya dan memberi kecupan singkat dibibir Bian. Wajah pria itu memerah, ia malu mendengar perkataan Vivy barusan, apalagi Vivy tiba-tiba menciumnya yang mana adalah ciuman pertamanya.

"I-Ivy apaan sih, Bian kan jadi malu... " Bian menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Vivy hanya terkekeh melihat itu.

"Kenapa malu? Bian kan suaminya Ivy... "

"Tapi tadi first kiss nya Bian" Cicit pria itu.

Lagi-lagi Vivy terkekeh mendengarnya. Gadis itu menyingkirkan tangan Bian dari wajahnya dan mengulurkan tangan kanannya ke wajah Bian, jempolnya mengusap pelanggan bibir bawah Bian yang sedikit basah.

"Yang tadi cuma kecupan, ciuman itu seperti ini" Lagi-lagi Vivy mendekatkan wajahnya dan menempelkan bibirnya dan bibir Bian, namun kali ini bukan hanya kecupan, namun disertai dengan lumatan pelan yang dilakukan oleh Vivy.

He is Mine (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang