"Selamat yah Vel, Rey, akhirnya kalian nyusul juga " Ucap Vivy lalu memeluk sahabatnya yang kini mengenakan gaun pengantin.
Rey dan Vella mengadakan resepsi pernikahan di salah satu hotel Kalandra, tamu yang datang juga tidak sedikit, banyak kolega Rey dan pengusaha terkenal di dalam maupun luar kota.
"Selamat ya Bang " Ucap Bian kepada Rey, dan di balas ucapan terima kasih oleh mempelai pria itu.
"Gue masih gak nyangka sold out secepet ini " Bisik Vella di telinga Vivy, Ia terkini sendiri dengan ucapannya.
"Cepetan gue tapi "
"Yeh, lo mah dadakan nikahnya " Ejek Vella membalas ejekan Vivy.
"Udah dulu, banyak yang mau ngucapin selamat " Vivy melihat masih banyak tamu yang hendak memberikan selamat kepada Rey dan Vella, jadi ia berinisiatif menghentikan pembicaraan mereka.
"Yaudah, nanti lanjut lagi, nikmatin aja pestanya "
Vivy mengajak Bian untuk turun dan menuju salah satu tempat duduk yang sudah disediakan.
"Bian mau makan? " Tanya Vivy mengingat suaminya belum makan malam.
Bian mengangguk.
"Mau makan disana apa mau dipesenin sushi? " Vivy menunjuk salah satu sisi ballroom yang terdapat berbagai macam makanan, namun disana tidak ada sushi, makanya Vivy menawarkan.
Hotel ini adalah miliknya, jadi ia tau kalau di restoran hotel mempunyai makanan Jepang sebagai salah satu menunya, jadi ia bisa meminta pegawainya membawakan sushi jika Bian tidak suka makanan yang disediakan di sini.
"Bian ga mau makan di sana, tapi Bian juga ga mau sushi " Vivy mengerutkan keningnya samar, tidak biasanya Bian menolak saat ditawari sushi, karena itu adalah makanan favoritnya, dan Bian selalu suka memakannya.
"Terus Bian mau apa? "
"Mau bakso isi keju " Kerutan di kening Vivy semakin tercetak jelas, sejak kapan Bian suka bakso, dan lagi, keju?
"Bukannya Bian gak suka keju? " Tanya Vivy heran, meskipun sangat menyukai susu, Bian sangat membenci salah satu olahan susu itu.
Bian tertegun mendengar ucapan Vivy, benar juga, dia kan tidak menyukai keju, tapi entah kenapa ia menginginkan makanan itu saat ini.
"Bian pengen... " Bujuk Bian memelas, dia tidak tau alasannya, pokoknya Bian pengen bakso isi keju.
"Yaudah Ivy suruh orang buat beliin, soalnya disini gak ada " Bian mengangguk antusias karena keinginannya dituruti.
Tak lama kemudian, orang suruhan Vivy membawakan pesanan Bian. Bian langsung memakan bakso itu dengan lahap, seakan bakso itu adalah makanan terenak yang pernak Bian makan.
///////
Keesokan harinya, Vivy tengah membaca laporan perusahaan di ipad nya, sampai suara teriakan memenuhi indra pendengaran nya.
"KAK VIVY!!! " Vivy menoleh ke arah pintu utama dimana pelaku kebisingan itu berada.
Disana berdiri seorang lelaki manis yang langsung terdiam saat mendapati yang dicarinya ada di ruang tengah.
Alvin menghampiri Vivy lalu duduk dipangkuannya, bibirnya memberi kecupan di seluruh wajah Vivy, sedangkan pihak satunya hanya diam namun melingkarkan lengannya di pinggang pria itu.
"ALVINNN!! Jangan deket-deket!! " Kini suara teriakan itu berasal dari lantai 2 tepat di depan kamar sang pemilik rumah.
Bian berlari turun untuk menghampiri 2 makhluk yang tengah bermesraan menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine (END)
FanfictionWARNING!! cerita GXB Bagi yang ga suka cowok manja, skip ___... ___... ___... ___ "Mana ada cowok yang persis sama imajinasi lo, kalo pun ada pasti maunya sama yang sejenis" "Liat aja nanti" senyum miring tersungging di bibirnya. ___...___ Vianni g...