YANG BACA WAJIB VOTE & COMENT❕️
.
.
.
.╔═════ஜ۩۞۩ஜ═════╗
CAREL
╚═════ஜ۩۞۩ஜ═════╝"Lo mau ke mana?"
Sial.
Carel berhenti di ambang pintu. Cowok itu menarik napas panjang sambil memejamkan mata sebentar. Seharusnya ia bisa lebih cepat lagi tadi. Tapi sayang sekali, si bocil manja malah bangun lebih awal.
Carel akhirnya berbalik dengan wajah tenang, menatap Renka yang terbaring di bangsal UKS dengan alis terangkat. Dia tak berpindah posisi, agar lebih cepat kabur kalau cowok itu selesai bicara.
Renka beranjak bangun. "Anterin gue pulang."
Carel berdecak. Renka ini memang tolol berlebihan. Apa cowok itu tidak tahu, jika Carel saja berangkat sekolah naik bus? Kalau beruntung pun, ia bisa saja nebeng dengan Jenan, atau bareng dengan Bang Dhava.
"Gak bawa motor."
Renka berdecak. "Gue bawa."
"Nah itu lo bawa. Kenapa harus gue yang anterin? Lo bisa nyetir ya, ege. Gitu aja kok repot."
Renka berdecak. Ia benar-benar kesusahan membuat Carel agar mau mengantarkannya pulang. Cowok mungil itu sungguh tidak peka. Apakah sikap Renka yang semakin lembut dengannya itu tidak terlihat? Apa Carel tidak tahu, jika Renka ini ingin lebih dekat dengannya?
Renka menarik napas pelan. Ia harus sabar khusus pada lumba-lumba imut berkedok manusia mungil macam Carel ini. Cowok itu dengan gerakan dibuat sesulit mungkin beranjak dari bangsal, berdiri di hadapan Carel.
"Gue gak bisa bawa motor. Badan gue lemes semua. Kepala gue juga pusing. Gue aja bahkan gak tahu kenapa bisa di UKS."
Carel menatap sinis. "Lo tadi ketiduran. Enak bener lo tadi tidurnya. Sementara gue kesusahan nahan berat badan lo. Cih, dasar kebo!"
"Ya gue itu lagi pusing. Ini semua juga gara-gara lo! Kalo aja tadi gue bisa ngobrol sama Bunda, gue—"
Carel langsung memasang jari telunjuk di bibir Renka. Sudah macam film-film romansa klasik saja. Cowok itu akbirnya mengangguk walau dengan berat hati. Kalau bukan karena kasihan dengan kehidupan bocil manja ini, mungkin Carel sudah langsung menceburkan Renka ke sungai Amazon.
"Cerewet bener lo. Kayak emak-emak komplek. Cocok tuh lo, jadi circle nya para boti yang ada di deket lampu lalu lintas itu. Bisa tuh lo ikut kayak mereka."
Renka mengeraskan rahang. Kedua tangannya pun sudah terkepal kuat di sisi tubuh. Tapi ia bisa apa. Carel ini sungguh memiliki aura magis pemikat yang sangat terasa jelas. Ia sampai kesulitan menyakiti cowok imut ini.
Carel akhirnya meminta izin pada wali kelasnya. Sementara Renka izin pada wali kelasnya sendiri. Ogah saja kalau Carel yang harus mengizinkan. Yang ada, nanti abang-abangnya bisa murka. Walau Carel tak peduli juga.
"Bu, saya izin menemani Carel mengantar Renka, ya."
Bu Widya berkacak pinggang. "Tidak bisa. Saya tahu, ini hanya akal-akalan kamu biar bisa bolos, 'kan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/368901738-288-k541353.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CAREL
Teen FictionCarel Buana, remaja laki-laki yang hidup dalam kesendirian dari sejak kecil. Sang Ibu sudah meninggal, dan dia tak tahu tentang siapa sang Ayah. Kehidupan Carel tidak jauh-jauh dari hal 'toxic'. Tiap kali, dia harus berurusan dengan yang namanya sal...