weak heroine - 10

179 36 5
                                    

⚠️Warning⚠️
Kata-kata kasar dan tidak beradab
bertebaran, dimohon untuk tidak
meniru. Sekian-

000

Tiga cowok Hyungshin itu dibuat babak belur oleh Sieun, Teo dan Seoyeon. Gadis itu baru tersadar apa yang telah dia lakukan setelah dia selesai menghajar targetnya. Dalam benaknya, Seoyeon merutuk dan menyesal.

"Eh, kau kan..." Juntae menatap Seoyeon terkejut, mengenali bahwa cewek tersebut adalah cewek yang dirumorkan sebagai pacar Humin.

Postingannya memang sudah hilang dari Macebook -yang masih jadi pertanyaan kenapa dihapus- meski demikan, orang-orang sudah terlanjur mengetahui identitas Seoyeon.

Seoyeon mengejrap dan tersenyum canggung. Pandangannya sekilas bertemu Teo. Cowok itu sempat tertengun saat memandangi Seoyeon, tapi saat Seoyeon membalas tatapannya, Teo justru memutar bola mata dan segera berlalu pergi.

Mengabaikan Teo, Seoyeon beralih pada cowok berkacamata di sebelahnya. "Kau baik-baik saja?" tanya Seoyeon pada Juntae.

"Iya, terima kasih ya," kata Juntae, tersenyum dalam keadaan wajah babak belur. Seoyeon hanya mengangguk kecil saja.

Pandangan Seoyeon kemudian melirik ke arah gang sejenak, dan dia menghela napas berat lagi ketika memikirkan apa yang akan Seongje lakukan setelah mengetahi perihal keterlibatan Seoyeon.

Sieun yang sejak tadi mengawasinya, akhirnya buka suara, "apa kau baik-baik saja?" Dia bertanya dengan ekspresi dingin, membuat Seoyeon merasa bahwa pertanyaan tersebut hanya sekedar basa-basi tanpa makna.

Mengangguk dengan kaku, Seoyeon menjawab, "ya, aku baik-baik saja."

"Tapi kelihatannya anak-anak Hyungshin itu tidak akan tinggal diam. Mereka pasti bakal menyeret namamu juga. Bagaimana ini?" Juntae sangat khawatir, juga merasa bersalah. Gara-gara dia, Sieun, Teo sampai Seoyeon jadi terlibat masalah.

"Benar." Air muka Seoyeon jadi pucat. Bukan, bukan takut pada cecenguk Hyungshin, tapi apa yang harus dia katakan pada Seongje jika laki-laki itu mendengar permasalahan ini?

Sieun yang menyadari kegelisahan Seoyeon, sedikit mengernyitkan alisnya.

"Mungkin, jika anak-anak Hyungshin datang menganggumu, kamu bisa minta tolong pada Humin," kata Juntae.

Seoyeon tertengun sejenak. "Kalian kenal Park Humin?"

"Kami satu sekolah," kata Sieun.

Seoyeon tersenyum canggung. "Ah, tentu saja. Itu pertanyaan bodoh," gumamnya. "Apa kalian dekat?" tanya Seoyeon.

"Kami mulai sering main bereng akhir-akhir ini," jawab Juntae.

Seoyeon mengangguk-angguk paham.

"Bagaimana kau bisa kenal Humin?" tanya Sieun.

"Ah, aku bertemu dengannya di kedai ayam. Pertemuan yang tidak disengaja, tentu saja. Aku membantunya dan kemudian dia membantuku, itu saja," jawab Seoyeon, kemudian melanjutkan "adalah sebuah kesalahan foto kami malah berakhir di macebook dengan rumor menyedihkan itu." Seoyeon memijat pelipisnya saat ingat tentang kesusahan apa yang harus dia hadapi karena rumor tersebut tempo hari.

Mereka yang sejak tadi sudah duduk di halte menunggu bus akhirnya bangkit berdiri nyaris bersamaan saat Seoyeon berdiri karena bus yang sering dia tumpangi untuk pulang, sudah tiba.

Sebelum pergi untik naik bus, Seoyeon lebih dulu pamit pada Sieun dan Juntae. "Bus ku sudah datang. Sieun dan..." Dia melirik Juntae, lupa nama cowok itu.

Dengan ramah, Juntae memberitahunya, "namaku Seo Juntae, salam kenal."

"Benar. Juntae, aku Seoyeon. Salam kenal juga," kata Seoyeon dengan senyum tidak kalah ramah. "Kalian berdua, aku pamit pulang duluan. Dah." Dia melambai singkat dan segera berlari masuk ke dalam bus, mengambil tempat duduk paling belakang dan kembali melambai lewat jendela.

Juntae membalas lambaian Seoyeon sampai cewek itu tidak lagi jelas terlihat karena bus sudah bejalan terlalu jauh. Sementara Sieun hanya memandang tanpa ekspresi dan kemudian duduk lagi untuk menunggu bus yang rutenya menuju lingkungan tempat tinggalnya.

"Seoyeon itu, orangnya baik," kata Juntae tiba-tiba. "Dan lebih cantik dilihat secara langsung. Tapi, kalau diperhatikan lagi, dia agak mirip seseorang."

"Mirip siapa?" tanya Sieun. Agak penasaran.

Juntae diam sejenak untuk berpikir. Seoyeon memang mengingatkannya pada seseorang, terutama vitur wajahnya. Tapi Juntae tidak bisa mengingat siapa itu. "Entahlah, aku harus ingat-ingat lagi." Juntae menatap Sieun dengan ekspresi meringis meminta maaf.

•••

"Apa yang terjadi pada kalian, cecenguk-cecenguk sialan?" Lee Sehan, orang nomor satu Hyungshin yang menggantikan pemimpin sebelumnya yang lengser, mentap tiga anak buahnya yang pulang dalam keadaan babak belur dengan alis tertekuk marah.

"Kalian tim tiga kan? Yang jaga di area Noryangjin?" Grape, orang ke dua Sehan menuding. "Apa yang terjadi sampai kalian babak belur begitu?"

Tiga cowok yang sejak tadi menunduk itu perlahan-lahan menatap para petinggi geng Hyungshin dengan keragu-raguan.

"Kalian dihajar seseorang. Siapa itu?" Sehan menekan, meminta jawaban secepatnya. Tatapan matanya jadi lebih tajam, sehingga intimidasinya lebih menusuk.

"Itu...itu ular putih Eunjang, sama ada anak rambut pirang dan satu lagi..." Cowok itu ragu-ragu memberitahu, tapi tatapan menuntut Sehan membuatnya buru-buru melanjutkan. "Satu lagi anak cewek."

"Ular putih eunjang? Apaan tuh?" Grape menanggapi remeh.

"Lupakan ular-ularan itu. Tapi apa? Anak cewek? Kalian kalah sama anak cewek?" Sehan menanggapi tidak terima. Dari pada reaksi Bae Jihoon sebelumnya, Sehan yang di pandang paling lemah di antara eksekutif aliansi karena naik akibat turunnya pemimpin Hyungshin sebelumnya merasa reputasinya lebih mudah tercoreng. Kelihatan lebih murka.

"Itu dia. Pacar Park Humin."

Alis Sehan berkerut. "Jadi cewek itu beneran pacarnya Park Humin?" Ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah. Sebuah seringaian perlahan-lahan terukir di wajahnya. Sejalan dengan rencana menakjubkan yang dia susuan dalam pikirannya.

"Awasi area Noryangjin sekali lagi. Kita lakukan patroli terakhir sebelum masuk ke rencana utama." Sehan memberikan perintah, dan para anak buahnya menyahut keras dengan penuh kepercayaan diri.

Perburuan anak-anak Eunjang oleh anak Hyungshin yang terjadi dibeberapa tempat di Yeongdeungpo telah menjadi aktivitas paling menganggu terutama bagi anak-anak Eunjang. Sebagian besar dari mereka telah dikalahkan.

Namun, di area Noryangjin, hampir setiap unit yang dikirim ke area tersebut selalu berhasil dipukul mundur. Entah itu oleh Ular Putih Eunjang, anak baru yang muncul dan menjuluki dirinya sebagai Super Elbow, dan juga Geum Seoyeon, jagoan baru yang muncul dan sukses menggemparkan dunia berandal baru-baru ini, karena setelah berhasil mengalahkan anak Yuseon, kini dia berhasil menumbangkan anak Hyungshin.

Nama Seoyeon perlahan-lahan naik dan makin dikenal oleh lebih banyak orang. Tapi itu juga berarti bahwa bahaya yang lebih besar siap menantinya di masa depan.

To Be Continued


A/n

Kalau banyak yang komen, aku bakal cepet update~

ᴡʜᴄ: ᴡᴇᴀᴋ ʜᴇʀᴏɪɴᴇ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang