weak heroine - 15

162 31 8
                                    

⚠️Warning⚠️
Kata-kata kasar dan tidak beradab
bertebaran, dimohon untuk tidak
meniru. Sekian-

000

"jadi, Juyang. Ini Sieun dan ini Seoyeon." Juntae memperkenalkan mereka pada temannya. Namanya Lim Juyang, seorang cowok yang agak eksentrik yang baru saja kembali ke Korea setelah sebelumnya sempat tinggal di Eropa.

Seoyeon dengan ramah menyapa Juyang, "hai." Dia memberikan senyum manis untuk memberikan kesan bersahabat. Namun, respon Juyang yang hanya diam terpaku membingungkan Seoyeon.

"Cantik." Juyang bergumam tanpa sadar, terpana memandang Seoyeon.

Mendengar pujian tersebut, seoyeon hanya bisa tersenyum canggung. "Terima kasih."

Seakan tersadar, Juyang berdehem keras, dan kemudian mulai bersikap sok keren. "Salam kenal ya, Seoyeon dan...Seeun..."

"namanya Sieun," koreksi Juntae karena Juyang salah menyebutkan nama Sieun.

Juyang berdehem lagi, berusaha mempertahankan sikap kerennya. "Aku juga memutuskan untuk masuk Eunjang mulai awal bulan depan. Nah, ini sogokan, mohon bantuannya ya. Ini buat Seoyeon juga." 

Juyang membagikan sekaleng minuman dengan merk asing pada Seoyeon, Sieun dan Juntae. Ketiga orang itu menerimanya dengan ragu-ragu. Seoyeon bahkan mencoba membaca bahan-bahan apa saja yang terkandung didalamnya, sekedar memastikan keamanan. Dia kemudian membukanya dan mencicipi rasa minuman tersebut dan matanya melotot saat rasa yang aneh mengalir melalui tenggorokannya.

"ohya kalau ada yang nggak ngerti tanya aku aja," kata Juyang, masih terus bicara. 

Junate yang merasa tidak enak dengan Seoyeon dan Sieun atas pernyataan Juyang hendak menyela, "Hei, hentikan, Sieun dan Seoyeon itu..." Juntae hendak memberitahu kalau Seoyeon dan Sieun itu anak-anak pintar yang masuk kelas A -di Hero Academy, kelas A adalah kelas bagi anak-anak dengan nilai tinggi.

Tidak memperdulikan teguran Junate, Juyang terus bicara, " menurut tradisi, belajar itu...akh!" Tiba-tiba, dia berteriak karena minuman kalengan yang baru saja dibukanya menyembur kewajahnya.

"Yaampun," seloroh Seoyeon. Dia segera memberikan sapu tangannya, bersamaan dengan itu Sieun juga melakukan hal yang sama.

"eh, terima kasih." Tanpa bimbang, Juyang mengambil sapu tangan Seoyeon.

Sieun yang tidak masalah, menyimpan sapu tangannya kembali. Dia juga memasukan minuman kalengan yang diberikan Juyang, sepertinya sudah menebak kalau rasanya akan aneh.

Mereka menuju halte sambil mengobrol. Tapi, sekelompok anak berseragam Eunjang tampak berhenti karena dicegat oleh sekelompok anak-anak berseragam Hyungshin. Seoyeon segera menyadari bahwa akan ada masalah. Bahkan begitu mereka hendak berbalik untuk cari jalan lain, sudah ada anak Hyungsin lain yang mencegat mereka dari belakang, seakan memerangkap mereka agar tidak kemana-mana.

Seoyeon jadi satu-satunya perempuan dan anak yang mengenakan seragam yang berbeda dikumpulan anak-anak Eunjang.

"Wah, benar loh. Begitu jam segini gerombolan Eunjang lewat sini," ujar salah satu anak Hyungshin berambut gimbal. Cowok itu membiarkan rokok terjepit dianatar bibirnya saat dia memeriksa jam tangan.

"Si Haiba perhitungannya lumayan juga."

"Haiba?" gumam Seoyeon, tidak asing dengan nama tersebut. "Bukannya Babi itu anak Yuseon?"

"Hyungshin dan Yuseon kan bagian dari aliansi juga," sahut Juntae, mendengar gumaman Seoyeon. "Meski kudengar berandal antar sekolah itu memang tidak saling menyukai."

Suara keras si rambut gimbal dari Hyungsin menggema, "wah, kalian pasti kaget! Kami ini lagi memburu ular!"

Saat itu juga, Seoyeon menoleh pada Sieun. "Mereka datang untuk Sieun," batinnya.

"Ah..udalah, kalau diguncang satu per satu, pasti bakal muncul."

"Atau keluarlah sendiri kau...Ular Putih Eunjang!"

"Hei, Grape. Bukannya cewek itu yang bareng Park Humin difoto yang viral itu?" ujar berandal Hyungshin yang sok pakai masker untuk gaya-gayaan.

"Pacar Park Humin itu ya," tanggap Grape, si rambut gimbal.

Seoyeon yang mendengar dengan jelas sontak mengumpat pelan, apalagi saat anak-anak lain juga ikutan menoleh padanya dengan penasaran. Juyang bahkan sampai melongo mendengar kabar tersebut.

"dari pada tanya satu-satu, dan buang waktu, mending langsung aja tanya padanya. dia pasti udah tahu si Ular Putih yang mana." Usul si cowok bermasker.

Grape menyeringai songong mendengar ide rekannya. Seoyeon melemparkan tatapan jijik dengan terang-terangan pada Grape.

"Hei, Kau, pacar Park Humin, kemari!" seru Grape, memerintah dengan seenaknya. "Kau beritahu yang mana ular putih Eunjang. Nggak perlu takut, kami cuman mau tanya."

Emosi Seoyeon semkain tersulut. "Bedebah sialan..."

"Si ular putih Eunjang itu, kabarnya curang banget. Katanya dia pakai segala cara untuk menang. Bahkan sampai pakai senjata," seloroh Grape, Penuh ejekan dan meremehkan.

"Benar."

Sahut suara familiar, dan Seoyeon melihat Sieun melangkah maju.

"Dia berkelahi dengan sangat curang." Sieun terus melangkah maju. "Dan nggak keberatan pakai senjata demi menang. Ular Putih Eunjang yang pengecut itu..."

"apa katamu bangs..." si cowok bermasker hitam langsung mendapat hantaman keras dari kepalan tangan Sieun yang dilapisi ikat pinggang. pukulnnya benar-benar sekuat tenaga sampai membuat cowok itu jatuh. Gerakannya yang cepat, tepet dan tidak dapat diperkirakan membuat orang-orang seketika terdiam karena terpana.

"ular putih eunjang itu...adalah aku."

Meski sudah pernah menyaksikan secara langsung aksi Sieun, Seoyeon masih dibuat terpana dan takjub. Sieun benar-benar cerdas dalam menemukan timing dan memanfaatkan situasi. Dia menyerang dengan spontan untuk menang dalam sekejap.

Namun, ada sesuatu yang baru Seoyeon lihat dan sadari hari ini. Tangan Sieun yang bergetar dan tidak ada yang memperhatikannya selain Seoyeon. Sebab, serangan kejutan Sieun sukses membuat semua orang hanya terpaku pada wajahnya yang mengintimidasi. Dia memancarakan aura petarung hebat meski dengan fisik selemah itu.

Hanya satu anak Hyungshin yang sudah tumbang, masih ada banyak dari mereka, dan Seoyeon merasa, meski Sieun hebat, mengatasi orang sebanyak itu sendirian, masih terasa mustahil. Jadi, dekat tekadanya, Seoyeon melangkah maju, berdiri tepat disamping Sieun. lalu kemudian tanpa disangkah satu orang lagi maju untuk menantang.

"Sepertinya kalian belum sadar juga ya..." Juyang berjalan maju dengan pelan-pelan sambil mengoceh panjang lebar "...Semua kalau mendengar kata Ular Putih Eunjang langsung gemetar dan ngompol. Haiba itu bukan cuman dihajar Ular Putih Eunjang aja. Kau tahu berapa hari yang lalu dia juga dikalahin sama seseorang di Noryangjin? dia juga aku hajar sampai muntah darah dan berbusa."

"cowok ini memang banyak omong," komentar Seoyeon dengan suara pelan.

"siapa kau!" tanya salah satu anak Hyunshin.

"aku ini Hyper Elbow Eunjang!" sahut Juyang memberitahu dengan percaya diri. "Lim Juyang!"

To Be Continued

A/n

Akhirnya Juyang debut, udah ketemu Seoyeon juga. Tinggal Gayool sama Hyuntak yang belum berarti ya. Kemungkinan chapter selanjutnya nih.

Jangan lupa vote dan komen~

ᴡʜᴄ: ᴡᴇᴀᴋ ʜᴇʀᴏɪɴᴇ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang