⚠️Warning⚠️
Kata-kata kasar dan tidak beradab
bertebaran, dimohon untuk tidak
meniru. Sekian-000
"Kau serius akan terus melakukan ini?" Seoyeon berkacak pinggang, memandang Seongje dengan mata menyipit tajam.
"Sudah kubilang aku akan mengawasimu," kata Seongje santai.
Seoyeon memutar bola mata malas. "Ya, bukan berarti kau harus terus menempel padaku seperti penguntit."
"Aku hanya mengantar jemputmu. Jangan berlebihan," balas Seongje.
"Bagiku itu berlebihan. Kau tidak pernah melakukan ini sebelumnya. Menakutkan tahu. Dan lagi pula, orang-orang akan curiga dan kemudian tahu kau saudaraku..."
"Aku pakai helem, lihat." Seongje memamerkan helem full face yang dikenakannya. Laki-laki itu duduk diatas motornya yang terparkir tepat di depan gerbang Sekolah Perempuan Seoyi.
"Kelihatannya jauh lebih mencurigakan. Aku jadi kerepotan karena teman-temanku terus bertanya siapa yang sering mengantar jemputku."
Dengan santai, Seongje menjawab, "bilang saja aku pacarmu."
Seoyeon membalas dengan suara menggeram tertahan, "justru akan ada lebih banyak pertanyaan, dasar bodoh." Rasanya, Seoyeon ingin sekali meninju wajah saudaranya tersebut. Dibalik helem itu, Seongje pasti memasang wajah super songong yang biasa.
Sudah satu minggu, Seongje mulai mengantar jemput Seoyeon. Ke sekolah dan tempat les. Cowok itu bertingkah seperti saudara penyayang yang normal. Tapi untuk ukuran hubungan persaudaraan mereka, hal ini masih cukup asing, jadi kesannya terasa aneh.
"Seoyeon-na!"
Perhatian Seoyeon dan Seongje teralihkan oleh suara seorang cewek yang memanggil Seoyeon. Cewek itu tampak berlari kecil hendak menghampiri Seoyeon, membuat Seoyeon menjadi sedikit panik.
Seoyeon pun kembali menoleh pada Seongje. "Sudah sana pergi," usirnya. Mendorong-dorong saudaranya agar cepat pergi.
"Aku akan menjemputmu lagi sepulang sekolah dan mengantarmu ke tempat les," kata Seongje, masih santai, tidak memperdulikan Seoyeon yang sudah panik karena temannya semakin mendekati tempat mereka berada.
"Terserah. Cepat pergi saja sana!"
Seongje menyeringai, gemas melihat tingkah adiknya yang menurutnya agak lucu. Sebelum teman Seoyeon tiba didekatnya, Seongje sudah mengendarai motornya menjauhi Seoyi.
"Orang itu lagi kan?" ujar teman Seoyeon, namanya Heeryung, seraya memperhatikan motor yang semakin menjauh dengan penasaran. "Aku tidak tahan lagi, kau harus beritahu aku siapa cowok itu. Apa itu sungguh pacarmu?"
"Jika kujawab, apa kau akan berhenti bertanya?"
Dengan senyum manis, Heeryung menjawab cepat, "tentu saja tidak. Kau harus lebih banyak memberitahu aku soal dia."
Memutar bola mata malas, Seoyeon melongos pergi lebih dulu memasuki sekolah, Heeryung menyusul kemudian.
"Atau jangan-jangan itu Park Humin? Mencurigakan dia tidak pernah menunjukan wajahnya. Kalian pasti pacaran diam-diam, kan," tuding Heeryung. Cewek itu masih mengoceh sampai mereka tiba di kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
ᴡʜᴄ: ᴡᴇᴀᴋ ʜᴇʀᴏɪɴᴇ ✓
FanfictionRumor itu menyebar dan dalam sekejap, kehidupan tenang Geum Seoyeon mulai terusik. Weak Hero Class | Fanfiction Geum Seoyeon ft All Char WHC Alternative