54. Terungkap

297 61 34
                                    

Aku update lagee demi kalian banget ini.

Gampang kan bujuk aku? 😂

Apa sih yang nggak buat kalian, kan?

So, bisa lah ramein lagi sama vote dan komennya.

...

Oh iya, mau meluruskan kalau korban sebenernya disini Icha ya...
Coba deh bayangin, udah dua kali dia naruh obat di minumannya Awan, dua-duanya malah bikin Awan tidur sama orang lain.

Poor you, Cha.

HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING

AWAN MAHENDRA

Pusing. Itu yang pertama kali gue rasain waktu kebangun pagi ini. Sambil megangi kepala yang rasanya berat banget, gue melihat sekitar. Suasana yang asing banget, ini bukan kamar gue.

OH, SHIT!

Tadi malem gue habis ngapain?

Gue panik bukan main waktu keinget kejadian semalem. Tadi malem gue udah... astaga! Melati, kemana dia? Tadi malem itu Melati, kan? Gak mungkin ingatan sejelas itu cuma mimpi.

Gue tengok samping, seseorang tidur tengkurap disana. Tapi bukan Melati. Di bawah selimut yang sama dengan yang gue pakai, terbaring seorang yang kalau gue tebak mungkin masih 20 tahunan awal, baru lulus SMA mungkin. Gue masih dengan tenang mencoba untuk duduk dan bersandar ke punggung ranjang. Sampai akhirnya gue dibuat merinding sendiri karena kepikiran satu kemungkinan.

Jangan-jangan...

"ANJING!"

Gue lompat dari kasur dan melihat kembali ke ranjang. Sekarang ganti gue lihat lagi badan gue sendiri. Aman untungnya, baju gue masih lengkap. Tapi gue masih cemas dengan kemungkinan itu, jangan-jangan bayangan kalau tadi malem gue berhubungan sama Melati ternyata kenyataannya gue... sama itu cowok?

"Heh!" Gue lempar botol air mineral ke cowok yang masih pulas tertidur itu. Berhasil, dia menggeliat lalu perlahan mulai membuka mata. Gue cukup dibuat cemas saat orang itu juga terduduk hingga selimutnya tersingkap, dia juga masih pakai baju lengkap. Bagus.

Lalu, gimana dengan kejadian yang masih gue inget semalem?

"Kenapa gue bisa disini?"

"Pingsan," jawabnya singkat. Dia seperti tak berniat ngobrol, malah dengan malasnya orang itu berdiri sambil mengucek matanya dan berjalan ke arah pintu.

Jadi gue tadi malem pingsan? Berarti semua itu cuma mimpi, kan?

"Wei, bro." Cowok itu berhenti dan berbalik menatap gue malas, khas orang bangun tidur yang terbangun karena diganggu. "Gue pingsan kenapa?"

Menikahi RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang