"A-ku mela-kukan kesalahan." Katanya terbata-bata, air mata masih membanjiri pipinya, tapi Jeff sedikit mendongakkan wajah merah penuh air mata dan keringat itu dengan lembut—menghapus jejak-jejak air matanya walaupun air mata itu tak mau berhenti.
Mendengar sebuah pengakuan yang mengejutkan, bola mata Jafar dan Julio beralih manatap Anne yang masih dalam pelukan Jeff.
Jeff mulai membawa tubuh gemetar Anne dengan isak tangis menuju kursi kerjanya. Dengan sekuat tenaga, Jeff berusaha mendudukkan tubuh Anne yang tak mau melepaskan pelukan eratnya. Setelah berhasil membuat Anne duduk diatas kursi, Jeff merendahkan tubuhnya, berdiri dengan lutut—bersimpuh dihadapan Anne. Tangannya mengusap rambut Anne yang sudah berubah lepek dan setengah basah karena keringat dan air mata, Jeff menyisir rambut itu dengan jemarinya kebelakang kepala. Jeff juga mengusap air mata Anne yang masih sesegukan.
"Stt ... tenanglah. Kau sudah bersamaku."
Dalam keadaan kebingungan seperti ini pun fokus Jeff patut diacungi jempol, bagaimana gerak cepatnya menangkap sebuah botol air mineral yang dilempar Julio kearahnya.
Jeff membuka segel pada sebotol air mineral itu dan mulai membantu Anne untuk minum. "Minumlah dulu."
Belum juga Jeff meletakan sebotol air mineral itu kembali keatas meja, Anne berkata dengan lantang.
"Aku menampar seseorang, menjambak rambutnya dan mencelupkan wajahnya ke dalam mangkuk berisi sup panas."
Hening terjadi disana.
Ketiga pria yang tak sedikitpun membuka suara membelalakkan matanya, reaksi Adam adalah yang paling berlebihan merespons perkataan Anne, tapi sungguh Adam seterkejut itu.
"Siapa?" Tanya Jeff pelan sembari menggenggam tangan Anne, matanya menatap tenang kedua mata Anne yang bergerak gelisah.
Anne hanya diam dalam kegelisahannya. Banyak ketakutan yang menghantui kepalanya.
"Kupikir kalimat 'Jodoh adalah ujian' berlaku untuk Anne yang malang." Jafar berkata sangat pelan, tapi Julio yang duduk disampingnya mendengar itu.
Julio mencondongkan tubuhnya, berbisik kepada Jafar. "Kau harus ingat juga mengenai kalimat 'jodoh adalah cerminan diri' hanya saja gadis itu tak sebrutal suaminya."
"Jawab, Anne." Kali ini kalimat Jeff terdengar tegas dan menuntut.
"Danielle."
Tak hanya Jeff yang terkejut, tapi Jafar, Julio dan Adam juga ikut terkejut hingga menegakkan posisi duduknya.
"Apa yang terjadi? Kenapa kau bisa bertemu dengan wanita gila itu? Kau tidak terluka?" Jeff mengecek setiap inci tubuh Anne yang terlihat.
Jeff tahu mengenai kancah wanita gila dengan tingkah urakan itu. Jeff tidak peduli dengan keadaan wanita bernama Danielle, tapi Jeff khawatir dengan keadaan gadisnya. Istrinya ini pasti butuh banyak pertimbangan hanya untuk mengumpulkan keberanian untuk melawan Danielle.
"Aku baik-baik saja, tapi dia tidak. Wajahnya pasti iritasi."
Suara tawa dengan nada jengkel itu keluar dari mulut Julio. "Kenapa kau hanya membuat wajahnya iritasi? Kau seharusnya meminta bantuanku. Setidaknya aku akan memotong tangannya, atau tidak membuat kepalanya botak setelah membuat wajahnya iritasi. Hanya hal ini yang kau lakukan setelah tahu bahwa wanita gila itu yang menyiram seluruh tubuhmu di restoran dulu? Kau ingat itu, Anne?"
Jeff tahu betul, Danielle yang menyiram Anne saat sebelum Jeff menyekapnya di mansion megah ini. Jeff sendiri yang menceritakannya setelah memberi peringatan pada wanita gila itu. Barang-barang di Kantor menjadi saksi betapa marahnya dia kepada Danielle.
![](https://img.wattpad.com/cover/348640842-288-k168603.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savior Girl
Roman d'amourMenikah dengan Jeffrey Hill Desimone adalah sebuah pilihan yang berhubungan dengan kelangsungan hidup Ranée Shelva Malik. Ini hanya tentang asmaraloka yang tak sempurna. Tentang peliknya kasih dalam kisah. Tentang sebuah romansa yang mendamba bahagi...