~ SELAMAT MALAM DAN SELAMAT MEMBACA ~
***
Jeff mengetukkan jari telunjuknya diatas beberapa buku yang menumpuk. Disebrang tempat duduknya terdapat empat orang penting dalam hidupnya.
"Dimana putri menantuku sekarang?" Tanya Alessandro dengan tatapan lekat. Wajah yang Nampak berpikir keras itu menunjukkan sisi khawatir mengenai keberadaan putrinya.
"Di Kampus, mengerjakan tugas kelompok bersama temannya." Napas Jeff terlihat memburu Ketika pikirannya lagi-lagi rancu mengenai keselamatan manusia yang mampu membuatnya bertekuk lutut itu.
"Kau sudah—"
"Tanpa perlu mengatakannya, aku sudah mengirim banyak orang dengan keahlian yang mumpuni untuk menjaga Anne tanpa sepengetahuannya."
Jeff menyandarkan kepalanya sembari memijat pelan keningnya. Kepalanya berdenyut sakit sekali dengan situasi seperti ini, terlebih dia tak tidur semalaman dan harus bekerja lebih dari dua belas jam untuk hari ini.
Sial!
"Kau tidak melakukan musyawarah terlebih dahulu?"
"Aku melakukannya. Terlebih saat kami sama-sama menyepakati bahwa kami tak akan melibatkan Wanita dan anak-anak kami, tapi memang keparat—dia melibatkan Anne dalam sebuah ancaman! Hasil musyawarah yang telah disepakati bahkan mencapai pembagian daerah perdagangan!" Bukan gayanya sama sekali Ketika dia mengingkari janji yang telah disepakati, tapi kaparat itu mengingkari janjinya tanpa mau melihat siapa yang sedang dia ajak main-main.
Prak!
Emat orang disana dengan serentak melirik kearah Jeff, tapi yang dilirik itu tetap menunjukkan wajah santainya walaupun tanggannya telah dengan sengaja membuat luka dengan menggenggam segelas whiskey dengan erat seolah menyalurkan seluruh amarahnya hingga gelas itu pecah.
"Dari situasi yang kubaca, seharusnya The Killer memberikan teror itu kerumahku, sebab satu minggu yang lalu aku mencuri enam belas ton heroin milik mereka saat kelompoknya hendak mengirim benda itu melalui jalur darat." Begitulah pemaparan yang Julio kuapkan hingga mengundang tatap tajam yang begitu menikam dari Jeffrey. "Kau dengarkan aku dulu!" Julio memberikan pertanda bahwa penjelasannya belumlah selesai. "Setelah Jimmy dipulangkan, mereka menyabotase empat truk yang tengah membawa heroin ke Pelabuhan, jadi kupikir hari itu adalah hari yang pas untuk membalas dendam! Tak ada yang salah dengan kita, mereka mengingkari janji terlebih dahulu!" Jeff sangat tersulut Ketika memaparkan penjelasan tersebut. Seorang yang dulu meminta kekuasaan kepada kelompoknya, seorang yang berada dibawah telapak kakinya tengah melakukan teror melalui seorang Wanita.
Memalukan!
Dari sanalah Jeff juga mendapatkan jawaban mengenai enam belas bangai burung yang berada diruang kerjanya.
"Mereka mengira kau dan Jafar masih tinggal disana, sebab itulah semalam teror itu menggunakan enam belas bangkai burung dan juga empat puluh tiga kepala sapi dan domba." Pemaparan Adam turut membuat kepala Julio dan Jafar menatapnya serius. "Mereka mengubah strategi ancaman tersebut setelah mengetahui keberadaan Nyonya yang membuat Tuan berlari dengan kekhawatiran. Peneror yang ditangkap semalam juga tertangkap kamera CCTV masuk kedalam kamar Nyonya dan Tuan." Reka ulang dari semua yang diceritakan oleh Adam benar-benar membuat Jeff kembali dibalut amarah, kedua tangannya kembali mengepal. Darah yang sedari tadi menetes diatas meja itu dibiarkannya begitu saja tanpa peduli dengan rasa perihnya ataupun beberapa pecahan kaca yang masih ada menempel pada telapak tangannya.
"Apa pria itu masih dalam keadaan hidup?" Pada akhirnya Jafar ikut bersuara.
"Ya. Kau tak akan mendapatkan apapun dari pria tak berdaya itu. Dia bahkan tak tahu untuk siapa dia bekerja. Yang dia ketahui hanya sebatas banyaknya uang yang ditawarkan sebagai imbalan."
![](https://img.wattpad.com/cover/348640842-288-k168603.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savior Girl
RomanceMenikah dengan Jeffrey Hill Desimone adalah sebuah pilihan yang berhubungan dengan kelangsungan hidup Ranée Shelva Malik. Ini hanya tentang asmaraloka yang tak sempurna. Tentang peliknya kasih dalam kisah. Tentang sebuah romansa yang mendamba bahagi...