Pagi itu seorang gadis cantik terbangun akibat sinar mentari yang menyoroti wajahnya dari celah-celah tirai, menatap langit-langit kamar dengan tatapannya yang nanar. Gadis itu bertanya-tanya dalam hatinya, berada dimana dia saat ini? Dikamar siapa? Dan kenapa bisa ada disini? Dia memegangi kepalanya yang terasa berat dan berdenyut. Otaknya mendadak blank, tubuhnya membeku seketika.
"Ada dimana ini?" tanyanya seperti orang linglung dengan suara yang begitu parau.
Anne merasakan pusing yang luar biasa saat dia membuka mata.
"Selamat pagi." Disebut pagi terlalu pagi, tapi ini sudah tidak termasuk dalam kategori malam. Suara seorang pria yang tak ia kenali terdengar. Sontak gadis cantik itu kaget bukan kepalang melihat pria yang duduk di single sofa sedang membaca majalah dan diatas meja satu gelas kopi sudah setengah diminumnya. Kaos hitam ketat dan celana training berwarna abu-abu melekat ditubuh pria yang berasal dari negri antah-erantah. Matanya masih terasa berkunang-kunang.
"Siapa kau?" Matanya membulat sempurna.
Padahal semalam dia telah mengamuk habis-habisan, tapi pagi ini dia kembali lupa dengannya. Dengan orang yang tega menyuntikkan obat bius dengan dosis tinggi.
Kepalanya kembali berdenyut dan dia memegangi kembali kepalanya. Tersadar akan satu hal bahwa dia sudah berganti pakaian yang tidak dikenalnya. Pakaian yang tidak pernah dia miliki.
"Dimana aku?!" Tanyanya marah sambil menarik selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Detak jantungnya bergemuruh, darahnya mulai terasa mengalir deras, rasa cemas menggerogoti ketenangannya. Piyama ini cukup membuatnya tidak nyaman, Anne tidak pernah mengenakan piyama dengan model kekurangan bahan seperti ini.
Berbagai macam pikiran buruk menghantam otaknya. Tenggorokannya tercekat oleh timbunan air mata. Bagai disiram dengan air panas rasanya. Apa yang terjadi antara dia dengan pria yang tak ia kenali? Anne ingin menangis sejadi-jadinya, tapi sebelum itu haruskan dia mengajukan pertanyaan? Ataukah bentuk protes? Atau bahkan melampiaskan kemarahan yang sudah mengumpul menjadi kobaran api. Sakit, marah, putus asa menjadi satu saat ini. Ia memijat kepalanya yang terasa berkali-kali lebih sakit dari setelah ia bangun tidur tadi.
"Siapa kau?" Tanyanya dengan suara yang begitu lelah tak mendapatkan satupun respons. Dia seolah meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia tak mengalami hal buruk semalam. Pertengkaran hebat itu, pemberontakan itu, semuanya tak nyata.
Derap langkah lelaki itu terdengar lebih dekat dengannya. Wajah itu sudah terlihat jelas sekarang. "You?" kedua alisnya mengernyit bingung. Apakah ada sesuatu yang terjadi padanya kemarin?
Dunianya telah runtuh. Apa yang telah berputar dikepalanya mengenai semalam adalah kebenaran yang harus diterimanya. Air mata yang semalam telah kering kini telah menetes kembali disebabkan alasan yang sama.
Wajah pria itu hanya menunjukkan senyumnya yang berseri-seri seolah dia sedang dikaruniai kebahagiaan yang tiada henti, tapi tatapan matanya memiliki seribu arti. Tangannya tetap tersembunyi dibalik kantong celana. Hei, apa pria ini tidak tahu bahwa Anne sedang ketakutan juga frustasi.
"Apa yang kau lakukan, Jeff!"
"Sttt ... calm down, Honey." Jeff berkata seduktif tepat didepan wajah Anne.
Banyak hal berubah dalam waktu singkat termasuk perubahan Jeff. Tidak, dia tidak berubah. Hanya saja dia sedang menunjukkan sifat aslinya.
Tak ada satupun orang yang dapat memahami bagaimana watak orang lain sebelum orang itu membersamainya dalam jangka waktu yang lama. Orang yang baik adalah dia yang tau cara bersikap dan berperilaku baik, orang yang baik juga adalah orang yang peduli terhadap orang lain. Itulah penilaian pertama yang diberikan Anne untuk Jeff. Sampai pada kemarin saat Jeff mengajaknya untuk makan enak di restaurant mewah. Anne tak henti-hentinya menilai bahwa Jeff adalah pribadi yang baik, tapi ekspektasi sedang mematahkannya hingga berdarah-darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savior Girl
RomanceMenikah dengan Jeffrey Hill Desimone adalah sebuah pilihan yang berhubungan dengan kelangsungan hidup Ranée Shelva Malik. Ini hanya tentang asmaraloka yang tak sempurna. Tentang peliknya kasih dalam kisah. Tentang sebuah romansa yang mendamba bahagi...