WHAT'S WRONG WITH MY FEELINGS?

161 25 0
                                    

Satu Minggu yang dibicarakan Jeff dengan Jafar sudah terpakai enam hari. Ini hari ke enam keberadaannya di Los Ángeles. Hari ini Jeff baru menyempatkan diri bertemu dengan orang-orang yang dikirimkan Ayahnya. Orang-orang berbadan tegap yang sudah dilatih strategi perang, sekelompok penembak jitu, beberapa diantaranya adalah seorang intelijen dan mahir menggunakan teknologi canggih. Mereka juga telah dilatih menguasai serangan udara.

Tiga hari berada di rumah sakit tidak ada satupun hal yang dikerjakan oleh Jeff selain fokus pada perkembangan kesehatan Anne. Sesekali memeriksa laporan keuangan yang dikirimkan Jafar, lalu membiarkannya begitu saja. Laporan keuangan dan juga beberapa pekerjaan baru saja dirampungkannya dini hari tadi.

"Kau bisa mengirim mereka langsung ke New York."

"Aku tidak sedang membutuhkan orang untuk bertugas disana, Jafar."

Jafar mengernyit heran. Bukannya dia meminta untuk menyeleksi beberapa orang ditempat pelatihan Ayahnya untuk mengawasi setiap pengiriman Ganja yang akan dilakukannya di Manhattan nanti? Lalu beberapa orang akan dia tempatkan di markas yang baru saja rampung minggu lalu dan Sebagian sisanya dikerahkan untuk mengawasi produksi kokain yang keuntungannya jauh lebih menggiurkan dibanding Ganja.

"Jeff?" tanyanya meyakinkan. Jafar menangkap tatapan kosong pada bola mata Jeff. Apa pria ini lupa dengan tujuannya datang kemari?

Merasa namanya dipanggil seolah menyadarkan bahwa arah pembicaraannya membuat bingung semua orang yang ada disana. Jeff mengusap wajahnya kasar, ada rasa yang mengganggu fokusnya setiap kali dia melakukan aktifitas. Jeff bukan pribadi yang tak profesional dalam melakukan apapun apalagi dalam hal pekerjaannya. Pada hakikatnya memang manusia harus professional kala dia mengambil sebuah profesi. jeff selalu memegang erat hal itu dalam setiap pekerjaannya, tapi entah mengapa hadirnya gadis itu sedikit membuatnya tak fokus nyaris dalam segala hal. Bahkan semalam Jeff beberapa kali memeriksa ulang laporan keuangan hanya karena pikirannya yang bercabang.

Kemarin fungsi jantungnya yang mengalami kerusakan karena melulu berdetak cepat kala berada didekat Anne dan sekarang fokusnya yang mengalami penurunan.

Sial!

Apa yang terjadi padanya?

Hanya karena pertemuan dalam waktu tiga hari membuatnya seperti ini? Memalukan!

Ada apa dengan perasaannya? Jeff bingung kenapa jadi begini.

Jeff bukan pria bodoh yang tak tahu alasan dibalik detak jantungnya, desiran darahnya, terkadang rasa gugupnya, dan sekarang fokusnya. Dia berusaha menampik sekuat yang dia bisa mengenai sebuah takdir yang mungkin saja telah dijatuhkan kepadanya. Tapi apa mungkin secepat ini? Lagipula wanita itu masih begitu muda dan mereka baru bertemu. Alih-alih pantas menjadi pasangannya, gadis itu lebih pantas melakukan pentas seni anak usia dini.

Pusing sekali.

Tidur dalam waktu singkat benar-benar membuatnya pusing. Pekerjaan seakan mengejar-mengajarnya seolah dia memiliki banyak hutang.

"Kau atur semuanya sesegera mungkin, Jafar."

"Kau pikir siapa yang mengurus semuanya saat kita disini? Aku! Dari awal kedatangan kita kesini kau hanya mengurus gadis tak berguna itu."

"Cukup lakukan perintahku, brengsek! Kau tidak berhak mengatakan apapun tantangnya!" Jafar seolah sedang menyiramkan bensin pada kobaran api yang sebentar lagi akan padam. Hinaan yang terlontar dari mulutnya untuk Anne benar-benar menyulut emosinya. Anne yang dihina tak berguna, tapi Jeff yang tersulut emosinya. Dia seolah menjadi malaikat pembela saat Anne-nya dihina orang lain, padahal hatinya buruk rupa terus menerus menghina Anne.

"Sebentar lagi Leonardo akan datang dan memberitahu tugas kalian selanjutnya," katanya sambil mengambil langkah dan bergegas keluar ruangan.

Jafar segera bangkit dan mengikuti langkah tegap Jeff. Perasaan kesal masih tercokol, tapi bagaimanapun itu dia harus tetap bekerja sebagaimana mestinya.

The Savior GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang