~ SELAMAT MEMBACA ~
***
Saat ini Anne merasa bahwa dirinya telah terjerat pada pesona Jeff, sebab dari rasa itu juga sisi serakah dalam diri Anne mulai menampakkan dirinya. Anne mulai serakah akan cinta, serakah akan kasih sayang, serakah akan perhatian, serakah akan waktu dan perhatian Jeff. Dia merasa gelisah saat jeff tak ada disampingnya dan dia merasa kalah saat Wanita lain secara terang-terangan mengejar Jeff.
"Kau menghadiahkanku hal seperti ini diusiaku yang ke dua puluh satu, Jeff. Sesuatu yang tidak aku inginkan." Anne bergumam pelan saat tubuhnya dipeluk Jeff, sedangkan Anne sedang duduk diatas kursi dengan meletakkan dagunya diatas tempat tidur—tepat disamping Jeff yang tengah berbaring. Dalam pelukannya terdapat sketch book berukuran A5. Tangan kanannya sibuk sekali menggambar diatas kain kasa yang membalut tangan kanan sang suami yang sedang terluka.
"Ini benar-benar diluar kuasaku, sayang. Maafkan aku." Tangan kiri Jeff mengusap kepala Anne lembut.
Anne mengangkat dagunya, menyandarkan dagunya diatas perut Jeff yang setengah berbaring. Dia ingin menggambar lebih detail diatas kain kasa yang membungkus tangan Jeff.
Jeff tetap melihat tangan lincah gadis pujaannya yang sedang membuat karya dengan senyuman. Jeff mengusap punggung Anne saat ia teringat bahwa gadis ini selama dua minggu telah merawatnya dengan baik.
Tiba-tiba suara alarm yang diatur pada ponsel menghentikan kegiatannya. Anne mengambil ponselnya lalu menghentikan suara bising itu.
"Sudah waktunya minum obat." Anne berkata menatap Jeff.
"Telat sedikit tidak apa-apa." Jawaban itu membuat Anne cemberut.
"Kau ingin aku mencari suami—"
"Stt!"
Jari telunjuk Jeff yang menempel dibibir Anne menghentikannya untuk berbicara lebih lanjut. Pasalnya Jeff sudah tahu bahwa dia akan berkata apa.
"Tolong jangan mengatakan hal itu lagi, sayang. Hatiku sakit saat mendengarnya."
Ada denyut dihatinya saat Anne mengatakan hal-hal yang berkaitan tentang hubungan keduanya. Pasalnya, butuh banyak sekali waktu yang perlu Jeff habiskan untuk meluluhkan sebongkah hati yang penuh dengan kebencian terhadapnya.
Anne menghela napasnya lalu menyembunyikan wajahnya diatas dada Jeff. "Maka dari itu segeralah sembuh."
Sejujurnya, Anne merasa gila juga saat 24/7 menemani orang sakit, tapi semua ini untuknya.
Untuk suaminya.
Yang Anne sebut sebagai rumah untuk pulang.
Yang Anne pilih sebagai pelabuhan terakhir.
Yang Anne pilih sebagai tempat dimana hatinya bermuara.
Dia—Jeff. Pria dewasa yang pada akhirnya Anne terima dengan mantap dalam takdirnya untuk senantiasa menetap.
"Ini sudah lewat lebih dari satu minggu dari ulang tahunku." Katanya lagi dengan suara yang masih teredam. "Kau sudah berjanji, kan?"
"Tentu, sayang. Kau akan mendapatkan apapun yang kau inginkan setelah aku sembuh. Sekarang juga bisa, kau ingin apa? Lagipula aku sudah bisa berjalan, kan?"
"No!" Wajah itu terangkat, menatap Jeff dengan tatapan kental akan larangan.
"Maka bersabarlah. Ya?"
"Okay. Kau ingin makan apa?"
"Apapun yang kau sediakan akan aku makan."
"Makan dibawah atau kubawakan kemari?"
"Kurasa makan dibawah saja, aku sudah lama kau kurung didalam kamar."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savior Girl
RomanceMenikah dengan Jeffrey Hill Desimone adalah sebuah pilihan yang berhubungan dengan kelangsungan hidup Ranée Shelva Malik. Ini hanya tentang asmaraloka yang tak sempurna. Tentang peliknya kasih dalam kisah. Tentang sebuah romansa yang mendamba bahagi...