The Savior Girl

MAD AT HER

Langkah tergesa itu menaiki tangga lalu menyeret langkahnya dengan napas sedikit tersendat kearah kamar. Membuka pintu kamar dan tak melihat sosok suaminya yang sedang dalam mode marah. Dulu, Anne merasa takut saat Jeff marah, tapi sekarang Anne santai menanggapi segala sikap Jeff. Kuncinya saat itu hanya ada pada dirinya sendiri. Jeff hanya meminta sebuah hubungan kepada Anne, saat Anne memberontak sebagai aksi penolakan maka Jeff akan berlaku kasar padanya, tapi kali ini saat Anne sudah berusaha Jeff juga menunjukkan sisi lain yang tak pernah Anne sangka-sangka. Sebetulnya—Anne senang sekali menggoda ataupun membuat kesal Jeff.

Asap rokok terbawa angin tercium hingga ke dalam kamar membuat Anne dapat memastikan bahwa suaminya sedang berada di balkon. Anne melangkahkan kakinya menuju balkon dan menemukan keberadaan suaminya yang sedang merokok dengan wajah datarnya.

"Kau tidak bekerja?" Tanya Anne mendudukkan dirinya dikursi tepat disamping Jeff.

Pertanyaan Anne hanya dijawab dengan asap rokok yang mencemari oksigen disekitar yang hendak dia hirup.

Anne menghela napasnya sejenak lalu memiringkan posisi duduknya.

"Sudah. Dilarang merokok!" Katanya menarik rokok pada celah bibir Jeff lalu mematikan bara apinya kedalam asbak.

Jeff hanya memandang istrinya sejenak lalu kembali mengeluarkan rokok yang baru dari bungkusnya. Menyalakan api yang membakar ujung dari rokok tersebut hingga Jeff kembali menghisap batang nikotin tersebut.

"Jeff jangan merokok!"

"Ini rumahku. Aku tak menempelkan stiker larangan merokok dirumahku." Jawabnya datar.

"Aku tidak mengizinkannya!"

Jeff terkekeh dengan nada meremehkan. Mengembuskan asap rokoknya Kembali ke udara, kedua jemari yang mengapit batang rokok itu sibuk memutar-mutarkannya. "Hubungan itu tentang dua orang bukan hanya tentang dirimu, Anne. Saat kau melarangku akan suatu hal—aku memenuhi itu. Bukankah seharusnya juga kau melakukan hal yang sama?" katanya dengan nada datar.

Tutur kalimat yang keluar dari mulut Jeff penuh dengan peringatan yang menusuk. Anne tentu paham betul kemana arah pembicaraan ini bermuara.

Jeff juga tak bisa mengurangi semua kebiasaan buruknya dalam hal mengonsumsi alkohol dan merokok, tapi Jeff memiliki rasa tanggung jawab penuh dalam memenuhi janji itu terhadap istrinya. Jeff adalah perokok berat dan menguranginya benar-benar membuat Jeff pusing, tapi Jeff berani melakukannya. Anne bersikukuh bahwa itu juga demi kebaikannya sebab Indera perasa Jeff sudah tak berfungsi dengan baik.

"Aku hanya memintamu untuk selalu mengabariku. Apa begitu sulit melakukan itu semua, Anne? Bukankah kewajibanmu sebagai seorang istri juga meminta izin dariku untuk melakukan sesuatu atau pergi kemanapun yang kau mau? Kau tahu aku sangat khawatir!"

Anne masih diam mendengarkan. Dia membiarkan suaminya untuk mengungkapkan segala kedongkolannya yang mencokol disudut hatinya untuk Anne. Anne cukup sadar diri bahwa dia salah disini. Sisi pembangkang saat dia belum menyandang status istri sepertinya memang tak cocok dibawa menuju ranah rumah tangga. Dia harus tetap meminta izin walaupun lebih kearah memaksa Jeff.

"Sorry."

Jeff nampaknya sedang tak peduli dengan mata berkaca-kaca itu, dia membangkitkan dirinya setelah mematikan rokok pada asbak. Dia berjalan begitu saja melewati Anne.

Anne ikut bangkit mengekor dibelakang Jeff mengikuti kemanapun pria itu melangkah. Jeff melangkahkan kakinya menuju walk in closet untuk berganti pakaian dan segera berangkat bekerja. Jeff tidak peduli dengan gadis yang masih asik mengekor.

Anne mendahului tangan Jeff untuk memilihkan kemeja yang akan dipakainya namun Jeff tak menerimanya dan mengambil asal kemeja berwarna biru langit.

Jeff membuka seluruh kancingnya dan mulai memakainya, tapi saat hendak mengancingkan kembali kemejanya tiba-tiba saja jemari lentik Anne membalikkan tubuh kekar Jeff untuk mengancingkan kemeja yang dipakai Jeff, tapi Jeff memilih untuk menolak dan kembali membalikkan tubuhnya membelakangi Anne.