ABOUT FULFILLING A PROMISE

98 16 2
                                    

Kembali lagi Ke daratan Los Angeles setelah dua bulan lamanya tak menginjakkan kaki disana. Tentu Ayahnya sudah membuat drama, katanya karena sudah punya istri tak mau lagi menyempatkan diri untuk menjenguk si tua bangka yang hidup sebatang kara. Anne sampai tertawa berguling-guling diatas tempat tidur mendengarkan Daddy yang melayangkan protes terhadap Jeff. Kalau tidak segera dikunjungi pria tua itu akan semakin menjadi-jadi dalam membuat drama. Dia tak akan menerima alasan bahwa pekerjaan di Manhattan juga sedang menyita banyak waktunya. Pada akhirnya Jeff memutuskan untuk terbang dari Manhattan menuju LA.

Bukan tanpa alasan, ada beberapa pekerjaan yang menunggu kehadirannya di tanah dimana dia tumbuh besar. Beberapa masalah telah dipaparkan oleh orang kepercayaan Ayahnya. Kedatangan Jeff begitu ditunggu untuk sebuah solusi penyelesaian masalah yang terjadi beberapa hari ini. Laporan keuangan pada beberapa bulan ini mengalami pengeluaran yang lebih besar daripada anggaran yang disediakan. Beberapa bulan ini pembayaran listrik menjadi meningkat hampir tiga kali lipat, sampai-sampai beberapa laporan mencatat bahwa pengeluaran kafetaria yang menanggung makan seluruh karyawan juga ikut meningkat. Kemungkinannya hanya dua. Pertama, semua pengeluaran membengkak karena pemborosan. Kedua, ada tikus kantor yang membawa beberapa lembar uang perusahaannya.

Belum lagi katanya ada masalah yang lain, tapi satu masalah itu sudah menemukan titik terang dihari pertama Jeff menginjakkan kakinya di LA. Yap, beberapa kesalahan teknis telah terjadi. Dihari kedua kedatangannya di LA yang dia lakukan adalah meminta orang-orang kepercayaannya untuk memeriksa fasilitas yang rusak dan menggantikannya dengan yang baru untuk kenyamanan bersama. Beberapa komputer pada meja karyawan yang sering eror juga turut diganti.

Ini sudah hari kedua, tapi tak ada satupun telepon dari istrinya. Apakah Anne tidak merindukannya? Hanya ada pesan-pesan singkat yang dikirimkannya seperti, 'jangan lupa makan.' 'Istirahat yang cukup.' 'Jangan minum alkohol.' 'Jangan terlalu banyak merokok ketika jauh dari pengawasanku.' Pesan-pesan yang mengarah kepada kesehatannyalah yang dikirimkan istrinya.

Keluhan terakhir sebelum keberangkatannya adalah saat Anne meminta Jeff mencicipi donat yang dibuat Elly, Anne menyuapinya dan Jeff mengatakan bahwa pengecapannya tak begitu bagus karena dia perokok aktif. Dari sana Anne meminta Jeff untuk mengurangi rokok, tapi baru saja Anne selesai bicara pria itu sudah duduk di balkon dan menghisap beberapa batang rokok lalu masuk kembali menemani Anne yang sedang menyelesaikan tugasnya.

Tut ... tut ...

"Hallo." Tersambung. Gadis di seberang sana sudah mengangkat telepon.

"Apa sudah bersiap untuk tidur?" Tanya Jeff saat Anne lama mengangkat panggilannya.

"Tidak. Sedang memakai masker." Anne mengubah panggilan suara dengan Video Call lalu Jeff tersenyum melihat Anne yang sedang terbaring dengan masker diwajahnya.

"Kenapa tidak meneleponku?"

"Bukannya kau bilang kalau kau akan sangat sibuk disana?"

Pengertian sekali memang istrinya ini, tapi Jeff tidak tahan diperlakukan demikian. Memang dia ditakdirkan untuk selalu mengawali.

"Maksudku kau seharusnya sesekali menelepon."

"Kau saja duluan meneleponku. Kalau aku duluan kan aku tak tahu kalau kau sedang bekerja ataukah tidak, tapi kalau kau yang meneleponku duluan itu berarti kau sedang senggang."

Alasan yang dapat diterima. "Besok tidak ke kampus?"

"Tidak."

"Beritahu aku apa agendamu besok?"

"Aku akan bersepeda dengan nona Ruby lalu pergi berbelanja."

"Minta Julio menemani."

"Huh. Kalian itu makhluk menyebalkan. Kami tidak ingin acara kami terganggu. Dia akan berkomentar sepertimu. Ini kegiatan membosankan, ini kegiatan bocah ingusan, diluar sangat panas, kakiku pegal. Aku tidak mau!"

The Savior GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang