FINALLY!

111 20 3
                                    

Hi, selamat malam.

Maaf lama nggak update, hehe ... Selamat membaca.

***

Jika Jeff adalah rupa dari nestapa yang ditimang penuh dengan air mata Ibunda, hidup dalam bayang-bayang luka yang meninggalkan trauma—lalu besar dengan sebuah asuhan keras luar biasa, maka Anne akan dengan senang hati mengabdikan seluruh jiwa dan raganya untuk mencintai suaminya hingga asmaraloka keduanya menjadi mahakarya anindita yang tak ternilai harganya.

Hari itu Anne telah mengambil sumpah untuk menarik Jeff yang terjebak dalam jurang kegelapan. Seolah aksara tak lagi dapat diutarakan, maka sebuah dekap mampu menghadirkan secercah harapan bagi benih-benih asa yang tersimpan rapat dalam dada.

Jika Jeff saja mampu menjadi nabastala yang menaungi buana, Anne juga ingin menjadi bagaskara juga sinar rembulan yang mampu menjadi setitik Cahaya bagi Jeff mengarungi siang dan malamnya.

Jeff membuka matanya perlahan menatap lurus langit-langit dikamarnya. Jeff mengedipkan matanya beberapa kali setelah menghela napas berat. Wajahnya menoleh ke kiri saat dia merasakan beban berat pada lengannya, tangan kirinya terasa kebas luar biasa, tapi saat tahu alasannya, Jeff mengulas senyum bahagia. Istrinya tertidur nyenyak diatas lengannya entah berapa lama sampai tangan Jeff terasa kebas sekali. Jeff menyibakkan helaian rambut Anne yang menutupi Sebagian wajah cantiknya hingga wajah yang sedang tertidur pulas itu terpampang jelas. Deru napasnya terdengar beraturan, wajahnya sangat tenang, bibir itu mencebik lucu saat dagunya sedikit menekan ke dada Jeff. Jeff berusaha sedikit demi sedikit mengangkat kepala Anne, tapi Gerakan perlahan dari Jeff nampaknya mengundang ketidaknyamanan bagi Anne, hingga dalam tidur pulas dari seorang gadis yang telah menjadi Wanita sepenuhnya itu meracau tak jelas seolah sedang melayangkan protes. Jeff mengurungkan niatnya saat wanitanya malah memeluknya dengan erat. Jeff kembali menarik napas berat mengumpulkan kekuatan untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan banyak ketelitian dan kehati-hatian, bagaimanapun dia perlu merenggangkan otot-otot tubuhnya dan membiarkan istrinya istirahat lebih lama untuk hari ini.

Jeff kembali mengangkat tangan Anne yang terlertak diatas dadanya dan memindahkan kepala Anne dari atas lengannya keatas bantal. Setelah berhasil, Jeff memastikan kembali deru napas Anne beraturan.

Jeff kembali tersenyum saat memakai pakaiannya kembali dan merapikan pakaian Anne yang berserak. Nampaknya hari ini Jeff tak akan mengizinkan Anne untuk melakukan apapun selain beristirahat. Biar saja dia yang melayani Anne untuk saat ini. Tidakkah Anne merasa sangat Lelah setelah melewati malam yang Panjang?

Jeff keluar dari dalam walk in closet saat sudah menyelesaikan ritual mandinya, tapi posisi Anne masih sama sedari tadi dia meninggalkannya untuk membersihkan diri. Jeff akhirnya mengambil Langkah untuk turun dan mengambil sarapan.

Jeff sedikit ragu dalam langkahnya saat presensinya melihat kehadiran sang Ayah yang masih duduk di meja makan di jam sesiang ini, tapi Jeff berusaha tidak peduli dengan kehadiran sang ayah.

Tangannya sibuk mengusak rambutnya yang basah, tetesan airnya menetes keatas lantai.

"Ekhmm." Terdengar suara deheman dari Alessandro yang sedang duduk sembari memperhatikan putra semata wayangnya mengambil air dingin dari dalam lemari es dan langsung meneguk dari botolnya.

Jeff hanya melirik sedikit kearah ayahnya tanpa menghentikan kegiatannya, menghabiskan satu botol air mineral dingin berukuran 600 ml dalam satu kali tegukan.

"Apa Lelah sekali son?" Tanya Alessandro dengan senyum tidak jelasnya.

Jeff menghela napas lebih berat seolah tengah memberi sinyal pada kesiapan dirinya untuk mendengarkan semua omong kosong sang Ayah.

The Savior GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang