EVERYTHING IS YOURS

89 19 0
                                    


Ada beberapa orang yang menjadi dewasa karena keadaan. Situasi membuat Anne menjadi dewasa dalam keadaan dipaksa oleh takdir. Enam tahun yang lalu, Ayah dan Ibunya meninggal dunia karena sebuah kecelakaan beruntun. Dulu, sebelas mobil hancur total, sembilan orang meninggal dunia dan sisanya mengalami luka-luka. Saat itu kata ikhlas baginya hanya omong kosong penuh kebohongan. Dia menganggap tidak ada yang benar-benar ikhlas, hanya saja terpaksa menerima keadaan lalu menjadi terbiasa.

Saat Anne menatap sinar rembulan diteras balkon yang sudah dibukakan oleh salah satu orang kepercayaan Jeff, tentu melalui izin dari Jeff. Anne rasa, hari ini juga dituntut untuk kembali menerima sebuah kenyataan yang akan menjadikannya terbiasa. Disatu sisi, Anne berpikir bahwa dengan menikahi Jeffrey bukanlah sebuah kesalahan, mengingat keuntungan dari pernikahan inipun sangat menjanjikan bagi kelangsungan hidupnya. Biaya hidupnya akan ditanggung Jeff, dia juga tak perlu risau dengan semua kelangsungan mimpi-mimpinya yang dia gantungkan pada Desimone University, Anne tak perlu lagi merasa risau mengenai biayanya yang membuatnya sakit kepala. Anne tak perlu lagi bekerja keras untuk mencukupi banyak kebutuhan hidupnya. Kesehatan neneknya yang mengidap kanker akan terjamin kesembuhannya dan sahabatnya Olivio akan mendapatkan keadilan lewat pernikahannya dengan Jeff.

Jeff bilang, kalau Anne mau menikah dengannya maka kasus Olivia akan dilakukan penyelidikan sampai tuntas, tapi disisi lain juga keputusan untuk menerima Jeff dalam hidupnya adalah sebuah tipuan. Anne mengingat kembali bagaimana pandainya seorang Jeff membangun citranya yang baik, peduli, berwibawa, ternyata hanya sebuah settingan belaka. Anne merasa kecewa jujur saja. Jika dipertengahan membina rumah tangga Jeff sebagai nahkoda memutuskan turun dari kapal saat badai menerjang, lalu bagaimana Anne harus mengendalikannya kalau nahkodanya saja menyerah? Apakah bahtera rumah tangganya akan hancur? Anne ingin membina rumah tangga seperti ayah dan Ibunya. Saling mencintai satu sama lain tanpa meninggalkan salah satunya. Baginya menikah hanya akan dilakukannya sekali seumur hidup.

Dia mengingat kembali bagaimana pria-pria kaya raya yang tak cukup dengan satu wanita. Ada rasa gelisah disudut hatinya yang kian temaram. Anne hanya sedang sibuk bernegosiasi dengan pikirannya yang semakin berisik, Anne hanya sedang melakukan tawar-menawar dengan hatinya yang sama riuh. Anne hanya ingin mendapatkan jawaban terbaik meskipun dia yakin bahwa hubungan ini tidak akan berhasil, hanya saja Anne memiliki keyakinan penuh bahwa ketika dia dan Jeff bisa bekerja sama dengan baik maka tidak akan ada penyesalan yang mereka terima diakhir.

Udaranya semakin terasa dingin menusuk-nusuk kulit seputih susu itu. Gaun tidur berlengan pendek menjadi salah satu alasan kenapa badannya sedikit menggigil, tapi Anne masih enggan membawa kakinya untuk masuk ke dalam kamar. Pikirannya masih terlalu sibuk berkelana. Anne rasa keadaan ini semakin sulit, dari itu dia semakin ingin menyendiri. Tiba-tiba seseorang dibelakangnya mengagetkan Anne hingga membawa pikirannya kembali berada pada tempatnya semula. Jeff menyampirkan sebuah syal bermotif ke bahu terbuka Anne.

"Badanmu menggigil. Masuklah," katanya memberi perintah.

"Hmm. Terimakasih."

Anne melangkahkan kakinya mendahului Jeff untuk masuk ke dalam kamar. Jeff menutup pintu balkon dan menutup tirainya.

"Aku ingin bicara." Interupsi Anne.

Jeff menatap Anne lekat. "Aku harap pembicarannya tidak menyulut emosiku."

"Tidak. Kita bisa bicara dengan tenang kali ini."

Jeff kembali mengingat kejadian siang tadi di kantornya. Kepalanya sampai terasa pening sekali, telinganya terus menerus berdengung. Bosan sekali mendengar omong kosong yang disampaikan pria tua Bernama Julio. Perdebatan sengit terjadi lagi antara si tua dengan si muda. Julio tetap teguh dengan pendiriannya bahwa mendekati wanita tidak dengan cara menyakitinya seperti itu dan Jeff tetap bersikeras bahwa omong kosong itu tak berguna sama sekali sebab Julio sendiri memang gagal dalam percintaan. Pada akhirnya Jafar kembali menjadi penengah antara dua pria yang sama-sama tersulut emosi, Jafar hanya mengatakan 'bicaralah dulu secara baik-baik dengan Anne. Coba mengerti dia, dia masih sangat muda.' Mau tak mau Jeff menyetujui itu semua. "Kita akan bicara setelah aku membersihkan diri." Jeff melangkahkan kakinya menuju kamar mandi tanpa ingin mendengar apakah Anne setuju ataukah tidak.

The Savior GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang