~ SELAMAT MEMBACA, JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ~
***
Tangan Jeff mengepal kuat seolah memberi pertanda bahwa sesuatu yang ada disekitarnya dapat kapan saja menjadi korban atas amukannya. Suhu tubuhnya terasa kian terbakar, kepalanya seolah telah mengepulkan asap lalu menjalarkan tetes keringat yang memenuhi pelipisnya. Napasnya tercekat dengan dada yang terasa bagaikan ditekan. Denyut jantungnya tak beraturan, matanya menatap tajam seolah ingin menikam lawan. Keadaan ini benar-benar melepuhkan hatinya yang tengah temaram.
Telepon genggam yang tak henti-hentinya dia mainkan, mencoba melakukan panggilang suara terhadap istrinya, tapi semua tak memperlihatkan hasil. Suasana ini membuatnya menjadi semakin kacau—perasaannya semakin berkecamuk.
"Sial!"
Jeff mendengus kasar dan mulai melangkahkan kakinya menuju tempat yang sedikit lebih sepi. Disisi kirinya terdapat meja berukuran besar yang menyediakan segala jenis makanan dan minuman yang tersaji dengan apik.
Tangan kiri Jeff mengangkat satu gelas meminum cocktail dalam satu tegukan sedangkan tangan kanannya sibuk menggenggam telepon yang sedang berusaha menghubungi istrinya.
"Butuh sesuatu?" Tanya seorang wanita berpakaian seksi menyampirkan tangannya pada bahu tegap Jeff.
Sumpah demi Tuhan emosi Jeff sangat tidak stabil kali ini, tapi Wanita gila Bernama Danielle ini malah memunculkan wajahnya dihadapan Jeff. Jangan sampai emosinya meledak tak tahu tempat, Jeff tak mau menghancurkan pesta orang lain.
Salah satu sopir pribadi disebrang sana sudah mengangkat teleponnya dan mengabarkan bahwa Anne dalam keadaan baik-baik saja—dia sedang beristirahat tanpa membersihkan dirinya terlebih dahulu. Begitulah Elly mengabarkan kepada Adam sebagai bentuk laporan yang perlu dia kabarkan pada Jeff. Suara Adam sedikit ketakutan Ketika sang atasan memakinya habis-habisan. Adam mengira bahwa sang Nyonya mengatakan kebohongan dengan mengatakan, 'tak perlu mengantarku, aku sudah mengatakan pada Jeff bahwa aku akan pergi Bersama temanku dan dia mengizinkan.' Bodohnya Adam mempercayai tanpa mencari tahu terlebih dahulu. Kalau sudah begini, Adam hanya tinggal menunggu tinju saja.
"Kau cari tahu siapa pria itu." Kata Jeff mengakhiri sesi panggilannya Bersama Adam.
"Istrimu membuat kekacauan?" Tanya Danielle meletakkan dagunya pada Pundak Jeff.
Jeff menyunggingkan senyum iblisnya. Dia mendorong kening Danielle supaya terlepas dari bahunya. Jeff kembali mengangkat gelas berisi minuman beralkohol untuk diteguknya.
"Bukankah Wanita seperti istrimu hanya akan menjadi parasit yang akan menyusahkanmu saja? Kutebak iya."
"Kau memang sangat pintar." Jawab Jeff asal.
"Kau memang tak cocok untuk Wanita bodoh seperti dia. Kau tahu kejahatan apa yang telah dilakukan istrimu? Aku sampai dilarikan ke rumah sakit karena ulah istrimu." Katanya, sambil memajukan bibirnya manja.
"Bukankah Wanita pintar sepertimu tahu bagaimana kronologinya? Siapa yang menanam pasti akan menuai. Kau jelas tahu siapa pelaku kejahatan dan Wanita yang kau sebut bodoh itu hanya sedang melindungi diri."
Jeff melangkahkan kakinya—mengikis jarak dengan Danielle.
"Tapi aku tak masalah dengan kejadian itu. Tetap saja wajahku lebih cantik dari istrimu asal kau tau!"
Tatapan itu semakin membuat emosi Jeff meledak-ledak didalam tubuhnya.
"Sayangnya kau terlihat buruk rupa dimataku. Tak ada sisi menarik yang dapat kulihat darimu!" Jeff menggeram rendah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savior Girl
Любовные романыMenikah dengan Jeffrey Hill Desimone adalah sebuah pilihan yang berhubungan dengan kelangsungan hidup Ranée Shelva Malik. Ini hanya tentang asmaraloka yang tak sempurna. Tentang peliknya kasih dalam kisah. Tentang sebuah romansa yang mendamba bahagi...