Xander memberi nama si kembar Kim Dinan dan Kim Milan, sesuai dengan kota yang mereka kunjungi saat bulan madu setelah berpindah dari Amsterdam Belanda.
Si sulung Dinan dan si kecil Milan memiliki wajah yang sama persis seperti Max dan Xander. Bahkan ke empat tampan itu seperti anak kembar namun beda usia yang sangat jauh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sayang jangan ikut tertawa seperti daddy dan hyung, mommy sedih kalau terus diledek" ucap Shannon saat melihat si kembar tertawa setelah sang mommy menangis didalam pelukan sang daddy.
Sementara itu si cantik Celine yang sudah berusia tiga tahun lebih banyak menghabiskan waktu bersama Jinnie yang lebih kecil darinya itu. Karena sejak ada si kembar, sang oppa tidak lagi bermain bersamanya dan memilih menghabiskan waktu bersama Dinan dan Milan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sayang jangan sedih nak,,,"
"Ayo masuk, mommy menangis mencari Celine yang menghilang dan sejak pagi tidak memberikan kiss untuk mommy" ucap Eomma Kim pada sang cucu yang merasa diabaikan oleh daddy dan mommynya.
"Apakah benar mommy mencari Celine nek??" Tanya putri cantik itu.
"Tentu saja mommy mencari putri mommy yang paling cantik ini sayang" sahut Shannon saat mendengar sang putri bertanya pada neneknya mengenai rasa yang ada dihatinya.
"Mommy sedih karena daddy dan oppa jahat Celine, mommy tidak ada teman didalam sana. Kenapa Celine tidak menemani mommy" ucap Shannon dengan wajah mencebik mencari simpati sang putri.
"Mommy,,,, I love you. Jangan menangis, ada Celine disini mommy" teriak Celine lalu berlari dan melompat kearah sang mommy.
"I love you cantiknya mommy" jawab Shannon mengajak sang putri tertawa dan berputar diatas gendongannya.
***
Setelah kelahiran si kembar, tanpa sepengetahuan sang istri. Xander melakukan metode vasektomi di Rumah Sakit besar ditemani oleh Fred dimana saat itu keduanya berpamitan pada istri mereka akan melakukan perjalanan bisnis ke Daegu dan Busan dalam beberapa hari.
"Kenapa daddy melakukannya?? Harusnya mommy saja dad" protes Shannon setelah mengetahui bahwa sang suami tidak akan lagi bisa membuatnya hamil.
"Mommy sudah sangat lelah mengandung keempat anakku sayang, dan daddy tidak ingin membuatmu kembali sakit sayang"
"Tapi rasanya tidak ada bedanya dad. Apakah memang seperti itu??"
"Iya sayang, tidak ada yang berubah pasca metode itu. Namun sp*rma daddy tidak lagi aktif dan daddy tidak akan bisa lagi menghamilimu"
"Jadi maafkan daddy karena tidak lagi bisa membuatkan aegy yang mirip mommy"
Shannon pun naik keatas tubuh sang suami dan mengajaknya bercumbu.
"Mommy,,,," ucap Xander saat sang istri tiba-tiba menyerangnya tanpa aba-aba terlebih dahulu.
"Apakah malam ini kita akan kembali bertempur mommy??" Ucap Xander meremas p*ntat bulat sang istri.
"Mommy ingin melayanimu hingga pagi sayang"
Xander tersenyum penuh arti mendengar ucapan sang istri.
"Apakah itu benar?? Jangan meminta berhenti sebelum suamimu ini puas, apakah kita sepakat sayang??"
Shannon melepas piyamanya dan menunjukkan dua dada yang akan membuat sang suami menyerah jika dirinya sudah bermain dengan dua gunung kembar itu.
"Mommy,,,, ini kelemahanku sayang"
Xander langsung menarik tubuh sang istri dan menindihnya.
"Daddy akan memperk*samu mommy, apakah mommy akan melawannya??"
"Saya akan menjerit menikmatinya tuan,,, jadi lakukan sekarang"
