[35] : "I'm Fine"

1.9K 175 16
                                    

"Temukan pelakunya!"

Sosok Jim terlihat berteriak penuh amarah ditelpon yang kini berada disisi kanan telinganya.

"Aku tak peduli! Temukan pelakunya, dalam keadaan hidup ataupun mati!"murkanya seraya mengakhiri panggilannya singkatnya itu.

Sedari tadi, amarah, kepanikan, kegusarannya, semuanya bercampur aduk menjadi satu dalam dirinya.

Bagaimana tidak. Sosok yang paling ia hormati, sosok yang akan selalu membuatnya bersumpah untuk mengabdi padanya itu, tergeletak diatas lantai dengan darah yang berlumuran.

Itu adalah hal yang paling mengerikan yang akan selalu dikutuknya. Dan ia telah bersumpah akan menghabisi nyawa siapapun yang telah melakukan ini pada sosok sang Bos.

Klek!

Jim segera menoleh kearah pintu ruang ICU yang terbuka. Sosok Nic terlihat melangkah keluar dari ruangan tersebut dengan pakaian steril yang masih dikenakannya itu.

"Mr. Nic."sapa Jim padanya.

"Kondisi Kevin telah jauh lebih stabil."gumam Nic dengan nada suaranya yang terdengar parau.

Sama seperti yang lain, Nic terlihat sangat kacau. Ia memilih menghempaskan tubuhnya kini di bangku ruang tunggu.

Tubuhnya masih terlihat menegang. Tangannya pun bergerak mengusap kasar wajahnya. Ia masih merasa sangat shock atas semua yang terjadi ini.

Setelah beberapa saat larut dalam kebungkamannya, Nic akhirnya bersuara, "Siapa pelakunya?"

"Belum dapat ditemukan."gumam Jim dengan nada suara rendahnya.

Kini tatapan mata Nic terlihat berubah menjadi tatapan kosong namun dingin. Tatapan yang melukiskan pula kemarahan yang mendalam. Tatapan yang selama ini tak terlihat lagi. Tatapan yang seolah siap membunuh siapapun.

"Siapapun dia, dia akan membayar mahal untuk semua yang ia lakukan hari ini pada Kevin."ujarnya dengan nada suaranya yang terdengar sangat mencekam.

Nic pun bangkit dari kursi dan meraih ponsel dari dalam saku celananya. Ia menekan nomor seseorang diseberang sana. Tak berapa lama pun, seseorang mengangkat panggilannya itu. "Jake, aku memiliki tugas untukmu."ucapnya.

"Apapun itu, Tuan."suara seseorang, yang dipanggil Jake oleh Nic, terdengar diseberang sana.

Nic lalu menjelaskan semuanya pada salah seorang orang kepercayaannya itu.

Panggilan yang cukup menegangkan itu pun berakhir. Nic pun menyimpan kembali ponselnya didalam saku celananya.

"Anak buahku akan ikut membantu untuk menemukan pelakunya, Jim. Pastikan juga semua orangmu tidak ada yang lengah dalam pencarian ini."perintah Nic pada Jim.

Jim memberikan anggukan kecil. "Tentu, Sir."

Nic menghela berat napasnya. Mendadak sesuatu teringat kembali olehnya. "Bagaimana keadaan Mila?"tanyanya.

"Masih belum sadar. Beberapa pengawal ada disana menjaganya."jawab Jim.

"Baguslah."gumam Nic seraya melangkah pergi.

Saat ini, ia membutuhkan sedikit udara segar untuk dapat bernapas lagi. Dan sedikit ruang untuk melampiaskan kemarahannya yang ada didalam dirinya kini.

*****

Dalam ruangan lain, beberapa orang juga terlihat sedang menjaga sosok yang terbaring diatas tempat tidur dan selimut putih.

Sosok Jason juga terlihat disana. Ia duduk disofa yang terletak diseberang tempat tidur. Matanya menatap tanpa berkedip pada sosok yang kini terbaring disana.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang