[34] : Dansa

2.2K 183 18
                                    

"Kau tak ingin memakainya?"

Suara itu sontak membuat Mila sedikit berbalik ke belakang dan ia mendapati sosok Kevin yang berdiri dibelakangnya. Ia bahkan tak tahu kapan pria tersebut masuk.

Melihat Mila tak memberikan respon apapun padanya, Kevin pun mengulang kembali pertanyaannya. "Kau tak ingin memakainya atau tak ingin pergi denganku?"

Mila menarik dalam napasnya. Ia bahkan tak dapat menemukan jawaban atas pertanyaan yang sama sejak tadi siang.

Beberapa kali, ia menggerakkan tangannya disekitar lehernya, mencoba untuk menemukan kata yang tepat untuk menjelaskannya pada Kevin. "Ak-aku--"

"Baiklah. Aku mengerti. Selamat malam."gumam Kevin memotong dengan nada suara rendahnya.

Lagi-lagi, seperti biasa, pria itu berhasil membuat Mila merasa bersalah dengan kata-katanya.

"Kau akan pergi sendiri?"

Pertanyaan itu spontan keluar begitu saja dari mulut Mila dan berhasil menahan langkah Kevin sesaat untuk melangkah keluar.

Kevin hanya sedikit menoleh padanya dan mengukir senyuman tipis diwajahnya seraya kemudian memberikan anggukan singkat.

Pria itu lebih terlihat seperti terluka daripada marah. Jauh dari apa yang dipikirkannya.

'Mengapa rasanya begitu sulit untuk memahami sosok pria yang sangat dingin ini?'suara batinnya bertanya.

"Apa kau tak ingin menunggu?"tanya Mila berbisik.

Kevin tampak diam sesaat ditempatnya. "10 menit. Aku menunggu dibawah."gumamnya.

Ia pun kemudian melangkah keluar meninggalkan Mila yang menatap punggungnya seraya menghelakan berat napasnya.

*****

"Perketat keamanan. Aku tak ingin ada celah. Khususnya untuk Mila."gumam Kevin pada Jim.

Jim menganggukkan perlahan kepalanya. "Ya, Sir."

"Matt, pastikan juga keamanan untuk Carrine. Jangan sampai ia meninggalkan Apartemen tanpa pengawalan yang ketat."perintahnya.

"Baik, Sir."jawab Matt, sang kepala keamanan yang disiapkan khusus oleh Kevin hanya untuk mengawal sosok sang adik, Carrine.

Disaat bersamaan, Mila melangkah menuruni tangga. Setelan gaun mewah yang disiapkan Kevin untuknya, kini terlihat terbalut dengan sempurna ditubuhnya.

Begitu pula dengan kalung milik keluarga Emerald yang kini juga terkalungkan dengan indahnya dilehernya. Sedikit sentuhan make-up dan ia terlihat begitu sempurna, berkelas, anggun dan juga tentunya, sangat cantik.

Matt berserta beberapa pengawal lainnya, yang awalnya sedang terfokus mendengar perintah dari Kevin, pun kini beralih menatap kagum dan terpesona pada kecantikkan Mila.

Melihat para pengawalnya yang tak lagi fokus pada yang sedang diperintahkannya, Kevin pun membalikkan badannya untuk melihat apa yang kini tengah menyita perhatian mereka.

Betapa terpananya dirinya untuk sesaat kala melihat sosok Mila. Dengan balutan gaun merah yang ia berikan padanya, ia mengakui kecantikkan yang dimiliki oleh sosok wanita tersebut.

Mila yang merasa ditatap oleh begitu banyak pasang mata, mendadak merasa tak percaya diri. Langkah kakinya terhenti tepat pada anak tangga yang terakhir.

Karena suasana yang terlalu hening, Jim pun berdehem, bermaksud untuk membuat suasana agar lebih mencair kembali. "Selamat malam, Nona."sapanya pada Mila.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang