[58] : Pulang

1.8K 209 25
                                    

#402 in Romance
80.7k views & 8.09k votes
- 06 Juli 2017 -

.

.

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

.

.

Los Angeles.

"Mr. Zed, tidak boleh ada kesalahan apapun lagi dalam laporan berikutnya."ucap Kevin seraya melemparkan asal dokumen yang baru selesai diperiksannya itu keatas meja kerjanya.

Zeden Fernandez adalah salah satu sosok pengacara terbaik milik Emerald Medical Group. Ia adalah salah satu pengacara yang bekerja untuk perusahaan pusat Emerald Medical Group di Paris.

Meski ia adalah salah satu pengacara terbaik, namun, hari ini ia telah melakukan suatu kesalahan, yakni kesalahan dalam pendataan dokumennya, dimana ia pun berakhir dengan mendapatkan amarah sosok Kevin saat ini.

Kevin pun menyandarkan punggungnya sepenuhnya pada kursi singasananya seraya kemudian menggerakkan tangannya untuk melonggarkan dasi yang dikenakannya. "Kau boleh pergi sekarang."perintahnya.

Beberapa saat setelah sosok sang pengacara pergi, pintu ruangannya kembali diketuk. "Masuk."serunya.

Sosok Sasha kemudian pun terlihat mendorong masuk perlahan pintu ruangan sang Bos. "Sir, ada telpon dari Mrs. Diana."lapornya.

Kevin mengernyitkan sedikit keningnya. "Bunda? Kenapa dia tidak menelpon melalui ponselku?"

"Mrs. Diana mengatakan ponselmu tidak aktif, Sir."ucap Sasha.

Kevin mencari keberadaan ponselnya dan berakhir menemukannya didalam laci meja kerjanya. Benar saja. Ponselnya itu mati. "Sial! Lowbet."gumamnya.

Ia lalu menoleh menatap Sasha yang masih berdiri didekat pintu dan menatapnya. "Segera sambungkan padaku."perintahnya.

"Baik, Sir." Sasha pun segera melangkah pergi.

Tak lama, telpon dalam ruangannya pun berdering. Ia segera mengangkatnya. "Halo, Bunda."sapanya.

"Kevin-"

"Maaf, Bunda."potong Kevin. "Ponselku mati karena lowbet. Aku terlalu sibuk hingga lupa untuk men-chargenya."

"Nak, dengarkan Bunda."suara sang Bunda terdengar parau diseberang sana.

Kevin sedikit mengernyitkan suara sang Bunda. "Bunda, kau menangis? Ada apa? Sesuatu terjadi, huh?"tanyanya dengan nada cemas.

Sang Bunda terdengar kembali menangis terisak diseberang sana. "Mi-Mila, dia, dia ada di rumah sakit sekarang, Nak."

Sontak Kevin pun bangkit dari kursi singasananya itu. Rahangnya pun mengeras, menunjukkan sisi ketegangan diwajahnya. "Rumah sakit mana?"

"Rumah sakit milik Emerald Medical Group, Parisian Medical of Emerald."

Jawaban sang Bunda menjadi suara terakhir yang didengar oleh Kevin dari balik telponnya itu. Ia segera menutupnya dan menekan nomor lain di telpon meja ruangannya itu.

"Halo, Sir."suara Sasha terdengar menyapa dibalik telpon tersebut.

"Katakan pada Jim untuk mengatur penerbanganku sekarang juga ke Paris."ucap Kevin dengan nada memerintahnya seperti biasa.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang