[53] : Kejutan?

1.4K 183 12
                                    

#240 in Romance
75.3k views & 7.1k votes
- 28 Juni 2017 -

.

.

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

.

.

Perjalanan panjangnya dari Jakarta menuju Paris yang memakan waktu hampir 16 jam, akhirnya berakhir juga kala pesawatnya mendarat sempurna di lapangan terbang VIP Bandara Udara Paris Charles de Gaulle.

Mila melangkahkan kakinya perlahan menuruni tangga pesawat. Matanya pun kemudian mulai bergerak, mencoba menatap sekelilingnya, berharap dapat melihat sosok yang benar-benar ia harapkan kedatangannya untuk menjemputnya.

Namun, ia tak melihat ada sosok pria tersebut diantara sosok Jim dan beberapa pengawal yang berdiri menantinya.

"Senang melihatmu kembali, Nona."sapa Jim kemudian pada Mila seraya sedikit membungkukkan badannya sebagai tanda hormatnya.

Mila mencoba mengulas senyuman tipis diwajahnya. Ia yakin senyuman itu pasti akan terlihat buruk, seburuk suasana hatinya kini, secara mendadak. "Terima kasih, Jim."balasnya.

"Mari, Nona. Mobil menunggumu didepan."ucap Jim seraya menunjukkan jalan keluarnya pada Mila.

Mila pun kemudian berjalan bersama dengan Jim, dengan pengawalan ketat dari beberapa orang pengawal. Ia yakin ini agar ia dapat melewati pemeriksaan imigrasi nanti.

"Apa perusahaan sangat sibuk, Jim?"tanya Mila pada Jim seraya melangkah meninggalkan lapangan udara.

Jim memberikan anggukan kecil. "Terutama satu minggu terakhir ini, Nona. Semua pegawai bahkan hampir seolah tak memiliki ruang untuk dapat bernapas sejenak."ujarnya.

"Sebegitu burukkah keadaan perusahaan saat ini?"tanya Mila dengan nada cemas.

Jim mengukir senyuman tipis diwajahnya. "Jangan khawatir, Nona. Semua telah lebih baik sejak Mr. Kevin kembali."jawabnya.

"Lalu, mengapa ia tak datang menjemputku?"gumam Mila dengan nada suara sedikit kesal.

Jim tak lagi memberikan jawaban. Ia hanya mengukir senyuman tipis diwajahnya.

*

Langkah kakinya akhirnya terhenti kala berada didepan Bandara. Tampak 3 mobil BMW hitam terparkir disana menantinya.

Untuk sesaat, ia hanya menatap kaget kala melihat mobil-mobil tersebut. Ia tak menyangka bahwa akan perlindungan seketat ini untuknya.

Seolah menyadari tatapan kaget Mila pada 3 mobil BMW hitam yang terparkir didepan Bandara menantinya, Jim pun berkata, "Semua ini adalah perintah langsung dari Mr. Kevin."

Sosok Damian kemudian membukakan pintu mobil untuk Mila. "Silahkan masuk, Nona."ucapnya.

Mila hanya dapat menghelakan napasnya dengan berat. Sungguh, ini tak perlu. Semua kemewahan, pengamanan, ia hanya menginginkan melihat sosok yang teramat ia rindukan itu saat ia tiba disini. Namun, keinginannya yang begitu sederhana pun tak dapat terkabulkan. Sungguh miris, 'kan?

Ia pun melangkah masuk kedalam mobil tersebut. Dan betapa kagetnya kala matanya menemukan sosok Kevin yang sedang duduk didalam mobil dengan wajah yang membelakanginya.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang