[44] : Honeymoon

2.5K 197 13
                                    

Paginya.

Mila melangkah menuruni tangga setelah sebelumnya ia telah menyelesaikan ritual mandinya dikamar.

Langkah kakinya terhenti di anak terakhir tangga. Matanya mencoba menatap ke sekelilingnya. Berharap dapat menemukan sosok yang tak terlihat olehnya sejak ia terbangun dari tidurnya.

"Selamat pagi, Nona Mila."suara itu berhasil sedikit menyentakkannya dan membuatnya menoleh menatap kearah sumbernya.

Sosok Madam Leana terlihat sedang menyusun peralatan makan diatas meja makan. "Sarapan akan segera siap, Nona."ucapnya.

Mila mencoba mengulas senyuman tipis diwajahnya. "Terima kasih, Madam."ucapnya dengan nada pelan.

Ia kembali menatap sekelilingnya. Mungkinkah pria itu sedang pergi?

"Mencari Tuan Muda, Nona?"tanya Madam Leana kala melihat Mila yang seperti sedang mencari seseorang.

Mila menatap sesaat pada Madam Leana, tanpa menjawabnya. Namun, diamnya itu membuat Madam Leana yakin bahwa terkaannya itu benar.

"Tuan Muda pergi sangat pagi tadi, Nona."kata Madam Leana.

Mila mengigit perlahan bawah bibirnya. "Dia bilang akan kemana?"tanyanya kemudian.

Madam Leana tersenyum pelan seraya menganggukkan kepalanya. "Ke Perusahaan, Nona. Dia juga mengatakan akan kembali sebelum jam makan siang nanti, mengingat penerbangan kalian jam 3 nanti."jelasnya.

Tanpa sadar, ujung bibir Mila kemudian sedikit terangkat. Pria itu seolah mengabari dirinya meski tidak secara langsung melainkan melalui Madam Leana.

'Perlahan, Kak. Kau belum dapat melihatnya mungkin. Namun, perlahan, tanpa kau sadari dan mungkin tanpa Kak Kevin sadari, kau adalah sosok yang mulai ia cintai.'

Bayangkan perkataan Carrine kemarin malam kembali melintasi benaknya.

Mungkinkah itu akan terjadi? Mungkinkah pria itu benar-benar akan dapat mencintainya?

*****

"Pastikan tidak ada masalah untuk kesepakatan ini, Jim."ucap Kevin pada sosok Jim yang kini sedang duduk berhadapan dengannya.

Jim menganggukkan kepalanya. "Tentu, Sir. Kau akan tak perlu khawatir."ujarnya.

"Benar apa yang dikatakan Jim."suara itu tiba-tiba muncul bersamaan dengan didorong masuknya pintu ruangannya.

Sosok Nic, Jason dan Vincent kemudian terlihat melangkah masuk bersama dari balik pintu.

"Jangan khawatir dan nikmati saja liburan bulan madu-mu dengan istrimu."kata Jason seraya melangkah kearah sofa dan menghempaskan tubuhnya disana.

Kevin hanya dapat mendengus kesal. Kabar itu ternyata menyebar lebih cepat daripada yang ia perkirakan.

Sosok Jim tampak kaget pula mendengar kabar tersebut. Pasalnya, Kevin memang mengatakan padanya bahwa ia akan mengambil cuti selama 2 minggu dengan alasan pribadi. Namun, sosok Bos-nya itu tak mengatakan bahwa alasan pribadi yang ia maksud adalah untuk pergi berbulan madu.

"Kau bisa pergi sekarang, Jim."kata Kevin pada sosok Jim.

Jim hanya mengangguk pelan seraya bangkit dari posisi duduknya. Sedikit membungkuk badannya sebagai tanda hormatnya sebelum akhirnya ia melangkah keluar dari ruangan sang Bos.

Setelah Jim pergi, Kevin pun bertanya pada ketiga sahabatnya itu. "Darimana kalian mengetahuinya?"

"Menurutmu?"gumam Jason.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang