[24] : Nyata

2.7K 195 14
                                    

"Miss Mila yang membuatnya sendiri, Sir?"

Kevin mengukir senyuman tipis menanggapi pertanyaan dari Sasha. Begitupun dengan Jim.

Mereka bertiga kini duduk dimeja makan pribadi yang berada diruang kerja Kevin. Sebuah kehormatan memang untuk Sasha dan Jim dapat makan siang bersama dengan sang Bos. Tak pernah terlintas dibenak mereka juga akan dapat merasakan ini juga.

Kevin melakukan ini bukan tanpa alasan. Seluruh pegawainya bekerja sangat keras selama 2 hari ini. Terutama Jim dan Sasha. Keduanya bekerja sama kerasnya dengan dirinya. Mereka bahkan belum pulang untuk sekedar mandi sejak kemarin. Oleh karena itulah, ia meminta kedua pegawai yang paling dipercayanya ini untuk makan siang bersamanya diruangannya. Lagipula, ini memang sudah jamnya untuk makan siang.

Nasi, Soupe a l'oignon, Nicoise Salad dan Beef Bourguignon. Itu semua kini ada didepannya dan itu adalah makanan favoritnya. Kevin yakin, ini tak mungkin Mila yang memasaknya. Secara, gadis itu tak mungkin tahu menahu tentang makanan yang menjadi favoritnya itu apalagi memasakkannya.

"Mulai saat ini, kita memanggilnya Nona, Sasha."kata Jim.

Kevin mengangkat sedikit sebelah alisnya, menatap heran kala mendengar ucapan Jim tersebut. Begitupun dengan Sasha. "Eh, kenapa?"tanya Sasha.

Jim melirik Kevin sesaat sebelum akhirnya ia mengukir senyuman tipis diwajahnya. "Karena mulai besok, dia akan menjadi Nona kita secara sah. Bukankah begitu, Sir?"tanyanya pada Kevin.

Sasha sedikit melebarkan matanya mendengar informasi tersebut. Secara dirinya tak pernah tahu tentang hal ini.

Kevin menghelakan napasnya dan memberikan anggukan, membenarkan ucapan Jim. "Benar. Namun, ini acara tertutup."ucapnya.

Kevin bangkit dari kursinya dan berjalan kearah meja kerjanya. Tangannya pun bergerak membuka laci meja kerjanya dan mengambil beberapa undangan didalamnya. Ia lalu meletakkan semuanya diatas meja makan. "Ini undangan untukmu, Sasha. Dan ini untukmu, Jim. Sisanya, tolong bagikan sesuai dengan daftar nama undangan yang tertera saja."

Kevin kembali menarik kursi dan duduk bersandar disana. "Tolong jangan diberitahukan pada semua pegawai. Tidak semua pegawai diundang. Hanya beberapa karena ini tertutup dan diadakan di Pulau Pribadi diwilayah Selatan Perancis."ucapnya.

Sasha dan Jim pun serentak mengangguk paham.

*****

Ting!

Pintu lift terbuka dan sosok Kevin melangkah memasuki ruang tengah apartemennya. Ia berjalan kearah sofa dan menghempaskan tubuhnya disana. Ia memejamkan sesaat matanya untuk sekedar mengistirahatkan tubuhnya yang terasa begitu lelah.

Tak lama, Madam Leana pun melangkah keluar dari dapur dan segera menghampiri sang majikannya itu. "Tuan Muda, kau sudah pulang?"tanyanya.

Kevin membuka kembali kedua matanya. "Hmm. Madam, kau masih ingat makanan kesukaanku?"

Madam Leana mengangguk cepat dan tersenyum pelan. "Tentu, Tuan Muda."

"Jadi, benar."gumam Kevin.

"Eh?"

Kevin mengukir senyuman tipis diwajahnya. "Makanan tadi, aku tahu kau yang memasaknya. Benar 'kan?"

Madam Leana akhirnya mengangguk paham. "Ya. Kau menyukainya, Tuan Muda?"tanyanya.

Kevin menganggukan kepalanya. "Tentu. Rasa masakan buatanmu masih sama dan aku masih menyukainya."

Madam Leana tersenyum puas mendengarnya. "Sebenarnya, ini semua atas usulan Nona Mila. Dia yang memintaku untuk memasakkanmu dan menyiapkan rantang makanan tadi siang untukmu."

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang