[85] : Akhir?

2.7K 229 53
                                    

#271 in Romance
118k views & 14.1k votes
- 01 September 2017 -

.

.

.

.

.

Ceritanya pendek? Ya. Aku sadar itu. Tapi, maklumi aja ya. Aku-nya lagi sick malam ini. Ini aja aku maksain banget buat ngetik biar bisa pos malam ini juga.

So, hope you enjoy it!

.

.

.

.

.

BRAK!

Kevin dan Mila secara bersamaan pun menoleh menatap kearah pintu gubuk yang dihancurkan dengan keras dari luar.

PROK! PROK! PROK!

Suara tepuk tangan itu pun muncul bersamaan dengan langkah kaki sosok pria yang melangkah masuk kedalamnya itu.

"Drama yang luar biasa indah." Sosok Dennis yang tampak melangkah masuk berseru dengan seringai licik juga terlukis diwajahnya. "Pertemuan suami istri yang sangat mengharukan dan menyentuh hati siapapun yang melihatnya."

Kevin bangkit perlahan dan berdiri melindungi tubuh Mila dibelakangnya.

"Apa maumu Dennis McKenzie?" Kevin mengerang dengan nada marahnya.

"Aku? Kau bertanya apa keinginanku, Mr. Kevin Andrew Emerald?" Dennis kembali menyeringai dengan liciknya. "Tidak banyak keinginanku, Mr. Kevin. Aku hanya ingin dapat bertemu denganmu dan memdiskusikan banyak hal denganmu."

Kevin menggenggam tangan Mila dengan erat dibelakangnya. Seolah kekuataannya hanya didapatkan selama Mila bersamanya.

"Dan aku cukup senang melihat kau memenuhi undanganku untuk datang kesini." Dennis menambahkan. "Setidaknya, aku memiliki kesempatan untuk melihat drama kisah cinta yang indah malam ini."

Dennis menarik sebuah kursi kayu disebelahnya dan kemudian memilih duduk bersandar seraya menyilangkan kakinya keatas.

"Namun, aku mulai bertanya, apakah kisah cinta kalian yang indah ini akan dapat dilihat oleh dunia? Atau hanya akan berakhir malam ini dan hanya dapat dilihat olehku saja?" Dennis bergumam pelan.

"Apapun masalahnya, urusanmu hanya denganku. Jadi, hadapi saja diriku." Kevin berkata dengan nada tegasnya.

PROK! PROK! PROK!

Sekali lagi, Dennis bertepuk tangan dengan kerasnya.

"Bertanggung jawab. Sangat bertanggung jawab. Namun, mengapa kau baru bertanggung jawab saat ini? Kenapa kau tak bertanggung jawab saja sejak dulu?" Dennis berkata dengan nada suaranya yang semakin meninggi.

Ia pun bangkit perlahan dari posisi duduknya. "Andai kau bertanggung jawab sejak dulu. Andai kau mempertanggungjawabkan semua kesalahanmu dulu dimasa lalu. Maka, mungkin hari ini kita tak akan harus bertemu dalam keadaaan seperti ini."

"Kau tidak tahu apapun, Dennis." Kevin bergumam pelan.

"Apa? Kau bilang aku tidak tahu apapun?!" Dennis tampak semakin marah bertanya.

Ia pun mengeluarkan senapannya dan menyodorkannya dikepala Kevin.

"Akulah orang yang selalu pertama kali mengetahui saat Michelle terjatuh ditaman dan kakinya berdarah! Akulah orang pertama yang mengetahui saat ia bahagia karena nilai ulangan semester akhirnya menjadi nilai terbaik dikelas! Akulah orang pertama yang mengetahui saat ia menangis karena Kakek yang teramat ia sayangi jatuh sakit dan meninggal!" Dennis berteriak dengan keras seraya menekan setiap kata yang diucapkannya.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang