Di lain sisi yaitu di mansion Sam, tepat sebelum pesan tersebut dikirimkan pada Arin." Apa aku terlalu kasar padanya? " tanya Sam menatap ponselnya.
" Tapi aku melakukan semua ini untuk melindunginya namun menyerahkan Arin pada Alex yang sakit itu belum tentu pilihan yang benar tapi jika aku berusaha mempertahankan Arin, kejadian yang lalu juga akan menimpa Arin, pokoknya untuk sekarang aku akan meminta maaf dulu pada Arin." Sam pun segera mengambil ponselnya, lalu mulai mengetikkan pesan untuk Arin.
Arin.. aku minta maaf, aku melakukan semua ini demi dirimu
" Ini terlalu mencolok." Sam menghapus pesannya kembai dan mulai mengetik pesan lagi.
Maaf, aku tidak bermaksud menyakitimu
"Kalau begini Arin pasti akan bingung," gerutu Sam kesal lalu menghapus pesannya lagi dan mengetik lagi.
Maaf!! Always Love You and Not Change is That
Belum sempat Sam memeriksa pesannya sudah benar atau tidak untuk dikirimkan pada Arin, Rangga datang bersama Dheo dan menepuk bahu Sam.
" Hei...siapa yang kamu pikirkan sampai nggak kedengaran kita dari tadi manggil, " kata Rangga cengengesan meletakkan sejumlah barang belanjaannya di meja.
" Kalian ini nggak bisa memberi aku kebebasan ya, ngapain kalian berdua malam-malam kesini?" tanya Sam kesal mengacak rambutnya gusar.
" Biasa bro menginap, kamu tahu sendiri bagaimana keadaan kami berdua, aku langsung ke kamar ya, " kata Dheo lalu pergi ke kamar disusul oleh Rangga.
" Dasar.. rumahku bukan hotel!! " Sam pun mengesampingkan amarahnya percuma menghabiskan tenaga untuk marah pada dua orang bocah itu. Sam pun memeriksa pesannya yang akan dikirimkan pada Arin namun pesan itu ternyata sudah terkirim dan Sam tahu pasti siapa orang yang mengirrimkan pesan tersebut, ini pasti ulah dua orang bocah itu tadi yang sengaja menciptakan masalah pada Sam.
" Ranggaaa!! Dheoooo!! Kalian harus tanggung jawab!!" teriak Sam marah.
Seminggu berlalu sejak Sam mengrimkan pesan permintaan maaf pada Arin, tapi pria itu bahkan tidak pernah memberikan penjelasan pada Arin mengenai pesan itu, satu kesimpulan yang diambil oleh Arin, Sam salah mengirimkan pesan itu dan hubungan mereka saat ini benar-benar sudah selesai. Hari ini, Arin datang sekolah tanpa diantar oleh Alex. Pacarnya itu hari ini absen karena sedang ada urusan keluarga. Sebelum sampai di kelas, Sam tiba-tiba memanggilnya dan menyuruh Arin untuk mengikutinya walaupun bingung dengan tindakan Sam, Arin tetap mengikuti Sam. Seperti biasanya, Sam membawa Arin keatap.
" Apa ada yang ingin kamu katakan, Sam?" tanya Arin tanpa menatap Sam.
" Sebelumnya aku ingin minta maaf padamu karena sudah meninggalkanmu seharusnya dari awal aku tidak mengikuti perintahnya dan satu lagi kumohon jauhi Alex. " Sam menatap Arin memohon.
" Jauhi Alex?? Apa maksudmu, Sam? "
" Dia tidak sebaik yang kamu kira, Arin, sebelumnya dia mengancamku jika aku mau menuruti semua perintahnya maka dalam waktu satu minggu dia akan meninggalkanmu tapi sekarang sudah dua minggu, jadi pasti dia ada maksud lain. "
" Cukup..hentikan omong kosongmu itu, Sam, aku bahkan tidak mengerti apapun yang kamu katakan, yang kutahu, kamu sekarang sudah sangat menyakitiku, jangan ikut campur lagi dalam masalahku. "
" Tidakkah kamu mengerti apa maksud perkataanku, aku tidak ingin kamu terlibat lebih jauh dari masalahku, kamu seharusnya tidak terlibat dengan semua ini, maaf..maafkan aku. " Sam berlutut dihadapan Arin, air matanya berjatuhan.
" Kenapa kamu seperti ini Sam, meminta maaf dengan pasrah itu bukanlah dirimu, kamu menginginkan aku menjauh dari Alex hanya karena egomu itu yang tidak ingin barangmu jatuh ke yang lain jadi cukup hentikan omong kosongmu itu. " Arin berusaha tidak ikut menangis ketika melihat Sam tampak tak berdaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss To The Money
RomanceTidak ada yang tahu bagaimana nasib akhir dari seorang mantan model dan siswi tercantik, Ariniya Fresnel. Arin harus berhadapan dengan seorang badboy, Sam Benedict, agar ia bisa membiayai pengobatan ibunya. Dengan satu syarat yaitu Arin harus menjad...